21. Auristela

627 51 3
                                    

Alo semuanya pa kabar nih?
Aku mo ngucapin dulu, selamat bergabung buat para pembaca baru.

Thanks for stay in my story. Buat para pembaca lama ❤❤

Enjoy your day and happy reading all 💛

©_©

" Orang yang terlihat kuat dimata orang lain, terkadang memiliki luka yang mereka simpan dengan apik agar tidak dianggap lemah. "

••••


Minggu pagi menjadi hari bersantai paling nikmat untuk manusia yang tinggal di bumi ini. Tapi sayang seribu sayang, minggu bersantaiku harus menjadi angan-angan semata, saat kehadiran empat manusia tak punya akhlak itu. Siapa lagi jika bukan geng inti Eagle, aku mendengus kala melihat mereka di depan pintu rumahku. Apalagi wajah menjijikan Brian dan Zaen yang sedang memamerkan gigi mereka kepadaku.

"Nyari subangan? "

"Ck. Bukan ketua gue potong kepala lu! " Ujar Zaen memasang wajah kesal. "Cepet kalau berani. "

"Mampus lu! " Sahut Brian dengan terkekeh melihat wajah memelas Zaenal. "Masuk ke Li, pegel nih kaki. "

"Pengganggu! " Ujarku kemudian berlalu masuk kedalam rumahku terlebih dahulu.

Aku duduk disofa ruang tamu di ikuti Brian Zaen dan Parvid yang ikut duduk di sofa. . "Duduk lex. " Ucap Parvit yang melihat Alex masih berdiri.

"Li, minjem kamar." Pinta Alex dengan malas gue mengangguk. Kebiasaan buruk mereka yang selalu menumpang hidup dirumahku. "Sialan! Tau gitu ngapa lu ngikut! " 

Tanpa mengindahkan omongan Brian, Alex memilih melangkah menaiki tangga menuju kamar yang sering digunakan anak-anak untuk tidur saat dirumahku.

Setelah kejadian kemaren, aku dan  Alex masih menjalankan pertemanan dengan biasa seperti sebelumnya. Kami berusaha menyampingkan masalah pribadi kami dihadapan orang lain. Juga tak ingin persahabatan kita kotor karena masalah sepele. Intinya kami mencoba untuk menjadi dewasa setiap menghadapi masalah.

Pria flat tersebut bukan sedang menghindar dariku sekarang, melainkan kebiasaan dia yang lebih memilih menyendiri saat tak ada kegiatan penting dalam Eagle, aku hanya memaklumi seseorang memiliki sifat yang berbeda-beda bukan?

"Setan lu Lex! " Maki Brian yang merasa di abaikan. "Kalau bicara sama patung, nggak usah berharap banyak. " Zaen terkekeh, kemudian berdiri dari duduknya.

"Mau kemana lu!"

"Biasa, nguras kulkas Sultan. " Ujarnya sambil mengedipkan satu matanya dihadapanku. Aku mendengus kebiasaan buruk temen tak punya akhlak datang berkunjung yang tidak menguntungkan. Tidak membawa apa-apa malah menguras milik tuan rumah. Benar-benar baik mereka.

"Anak Rajawali ngajak balap besok malam." Aku menoleh kearah parvid yang berbicara kepadaku. " Terima. " Ucapku kemudian.

"Oke, nanti gue kabari mereka. "

"Hallo guys, nih gue baik ngasih makan lu semua!"  Zaen datang dengan tangan yang penuh dengan minuman kaleng, makanan ringan dan sekresek penuh ditentenganya. Aku menggelengkan kepalaku melihat kelakuan sahabat karipku tersebut. "Gila lu ngrampok? " Ujar Brian yang mengalihkan pandanganya kearah Zaen.

AURISTELA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang