13. Auristela

871 74 9
                                    

" Aku kembali merasakan debaran jiwa, saat bersamanya. Bolehkah aku mengartikan itu cinta? "

🚫ADELIO PROV🚫

Gue mau bilang, kalau nemu typo tandain ya, soalnya Authornya suka salfok. Wajar kalian ngilang gitu aja sih, tanpa ninggalin jejajak kek doi yanggak mi? kan mami Auris sedih jadinya.

Shut up! Back to story Lio! _Fili

Yes mami.  Tukan gitu aja marah, udah deh kalau gitu happy reading temen-temen.

🌹🌹🌹

Bolehkah aku bilang kalau hari ini adalah hari yang sangat menyenangkan bagi diriku. Selama ini aku selalu merasa hidup yang monoton menghabiskan waktu untuk, sekolah, nongkrong, tawuran, balapan, keluar masuk club, dan hal lainya yang dilakukan remaja laki-laki lakukan. Kecuali berkencan tentunya. Selama aku menjadi ketua Eagle  aku tak pernah sekalipun pergi berkencan dengan wanita. Menurutku hanya membuang waktu saja. Atau tepatnya aku tak memiliki hati untuk jatuh cinta?  Entah aku tak tahu, terlalu rumit jika membahas hati, karena aku dikenal tak memiliki hati. Kejam memang mereka yang bicara seperti itu, ingin rasanya kucongkel hatinya biar mereka tau bagaimana rasanya tak memili hati.

Hari ini dan bersama wanita di hadapanku aku tertawa dalam hati, menertawakan kekonyolanku. Bagaimana bisa aku berencana untuk mengajak relat memaksa gadis misterius dan dingin ini untuk pergi bersamaku. Mungkin jika teman-temanku tau, mereka pasti akan mengejekku. Eh, siapa yang berani mengejek ketuanya? Apa mereka bosan hidup! Tidak mungkin kan?

Boleh diartikan apa pertemuan ini? Kencan? Mana bisa, dia bersamaku karena paksaanku, well apa yang tak bisa dilakukan oleh pimpinan geng Eagle ini hah? Aku artikan saja ini menuju kencan.

Apa aku memiliki perasaan pada gadis pemilik wajah datar ini? Jawabanya entah.

Sudahlah jangan banyak bicara, jangan banyak bertanya. Sudah ku katakan jika membahas hati, aku tak tahu harus menjawab apa, kalian sudah tau sebabnya bukan?

Apa kalian tahu?  Dekat denganya membuat mood ku mudah naik turun, kadang senang, kadang kesal juga marah. Tapi satu hal yang harus ku akui karena kehebatan gadis ini telah bisa membuat aku kembali merasakan tawa, tanpa dia perlu repot-repot melakukan hal konyol sekalipun. Karenanya aku bisa beryukur dan ingat kepada Tuhan, telah mengijinkan aku untuk tersenyum lagi. Dengan mengirimkan peri cantik seperti Auris. Ya Auris hanya dia.

" Lio! " Aku berdehem setelah ketahuan olehnya telah melamun, sialan.

" Ayo. " Aku menarik tanganya untuk mendekat kearah Taylor. " Naiklah dulu. "

" Kita naik Taylor? " Tanyanya polos, saat melihat wajah polosnya rasanya ingin aku mencubit pipinya sampai dia menangis. Bagaimana bisa gadis yang terlihat menyeramkan memili wajah yang lucu seperti ini.

" Ya. Aku tak ingin menyewa kan lu kuda, dan berakhir kaki kuda yang cedera. " Aku melihat dia memutar bola matanya, kebiasaan!

" Bilang saja tak mampu! " Aku menyentil keningnya, apa yang dia bilang tak mampu?  Membeli perternakan ini saja aku mampu. Dengan sangat mudah malah. Namun, aku tak tersinggung dengan ucapanya tapi dengan perbuatanya. " Jangan memuat mata saat bersama gua!"

AURISTELA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang