teamwork only

7.1K 1.2K 69
                                    

a/n: title kali ini sedikit berbeda,
karena kalo ada title nama jalan
atau nama tempat pasti disitu ada
marco dan sheena. uhuy

+

riuhnya penonton malam itu membuat sheena kembali gugup menghadapi audience yang lumayan banyak. sendari tadi gadis itu hanya bisa menggigiti buku buku jemarinya di backstage bersama hendery yang sibuk mengamati sheena berdiri membelakangi dirinya.

"duduk dulu kali, shen."

sheena menoleh ke arah hendery, ia tersenyum samar, sheena paling nggak bisa diem kalo lagi gugup. nggak lama salah satu panitia meminta hendery dan sheena masuk ke panggung untuk membuka acara.

"calm down, dery. opening is just like five minute living in war zone." tutur lelaki berambut gondrong itu kepada dirinya sendiri setelah bangun dari duduknya. tampaknya ia sedang menenangkan ketegangan dari dirinya sendiri sebelum mengahadapi ratusan audience nantinya.

sheena akui perkataan hendery itu ada benernya, kenapa dia bilang five minutes?

karena di setiap round down, opening di beri waktu lima menit. opening termasuk tantangan terberat yang harus di lalui oleh seorang pembawa acara, semua kemampuan dikerahkan oleh kita mulai dari mimik wajah, ekspresi, humor, dan bahasa tubuh.

disinilah pertama kalinya seorang mc terlihat oleh audience dan harus menarik perhatian audience.

"keep a good work, dery, sheena." pesan salah satu panitia yang dibalas anggukan.

























"gimana udah nggak terlalu nervous 'kan?" tanya hendery yang duduk di sebelah sheena.

pasalnya sendari tadi di panggung, hendery berusaha keras cairin suasana biar sheena nggak keliatan terlalu kaku dan para penontonnya juga enjoy dengan jokesnya yang lumayan asik.

"makasih, ya? maaf banget, der."

"iya, gapapa kok."

kemudian hening, sheena sibuk menggeser layar ponselnya mencari baju untuk miguel di aplikasi e-commerce langganannya.

gadis itu mengambil screenshot gambar dari berbagai model baju yang menurutnya lucu, mengirimnya kepada marco.

you
sent a photo.|
sent a photo.|
sent a photo.|
bagus yang manaa|
lucu semua huhu|
aku nggak bisa milih jadinya|
sent at 22.39

kini di panggung udah penampilan terakhir. alunan lagu kahitna yang berjudul cantik bersama dengan suara penonton yang ikut bernyanyi suskes terdengar sampai backstage, membuat sheena ikut menikmati tiap melodi yang masuk ke dalam telinganya.

"suka kahitna juga?"

gadis itu menoleh. "suka! lo juga suka, der?"

hendery mengangguk. "suka, mau nonton?"

"emang boleh?" sheena mengerutkan dahinya

"boleh, kita di samping stage aja." jawabnya seraya bangkit dari duduknya. "ayo."

mereka berdua beranjak dari tempatnya, berjalan ke samping panggung. sheena melipat tangannya ke depan dada, kepalanya mendongak agar bisa melihat band musik lokal kesukaannya dengan jelas. begitu juga dengan hendery yang berdiri dibelakangnya.

sheena selalu suka genre musik kayak gini sejak sma, tapi marco nggak terlalu suka, makanya dulu pas sheena ngajak nonton pensi tuh susah banget, dia lebih milih ngabisin waktunya di rumah buat ngotak atik mobil balapnya, tapi untung nya marco mau saat itu.

"gila, lagu jaman gue sma nih!" seru sheena seraya mengangguk anggukkan kepalanya.

"haha, serius?"

"yoi."

suasana yang diciptakan malam itu bener bener bikin sheena hanyut dan semakin menikmati lagu kesukaannya berkali lipat. sheena paling suka nonton konser sama event musik gini, jadi nggak heran gadis itu betah ditengah keramaian.

"lo sheena yang akhir akhir ini suka siaran bareng verin kan, ya?"

pertanyaan hendery berhasil mengalihkan fokus sheena dari lagu yang selanjutnya dinyanyikan.

"iya, kok tau?"

"gue sering denger radio kampus jadi suara lo mulai familiar di telinga gue." papar lelaki itu sambil menyapu rambut gondrongnya ke belakang. "penyampaian lo bagus, gue suka."

"ohh, gitu." bibir sheena membulat seraya mengangguk paham. "thanks."

hendery tersenyum penuh.

disaat kahitna hampir menyelesaikan lagu terakhirnya, hendery dan sheena di panggil salah satu panitia untuk bersiap masuk stage buat closing acara.

tapi bersamaan dengan itu, hendery merasa penasaran dengan apa yang sheena cari sendari tadi. soalnya gadis itu menundukkan tubuhnya mencari suatu barang di kursi yang tadi ia duduki.

"cari apa, shen?"

"cue cardnya ilang ..." panik sheena sambil ribet ngurusin rambut panjangnya yang berterbangan kesana kemari terkena kipas besar yang tersedia di backstage.

"udah, pake punya gue aja berdua." putus hendery, kemudian ia membuka gelang hitam yang ada di tangan kirinya, menyodorkannya kepada sheena. "iket nih rambut lo."

gadis itu melengkungkan senyumannya, "makasih, der."





















"jun..." lauren menyodorkan ponselnya pada renjun yang lagi fokus nyanyi ngikutin suara om yovie widianto.

renjun menoleh, ia membelalakan matanya, lalu berpindah menatap lauren yang sama kagetnya.

"aku salah liat nggak sih, jun?"

renjun menggeleng, "bener itu."

"kata kamu, aku perlu kasih tau ini nggak?"

lauren panik panik ajaib, dia takut semuanya kenapa napa.

"kalo kamu mau kasih tau, tunggu selesai aja biar dia fokus mc dulu."

+

.......... eung

wong kunhang as hendery wong

wong kunhang as hendery wong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mild conflict has begun🚔

TRAFFIC ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang