jalan fatmawati

16.9K 2.9K 246
                                    

bacanya jangan diem2an dong hehe
di vote juga ya. . . .

+

sebelum ada proyek pembangunan mrt, poros jalan ini sudah penuh sesak dengan kendaraan. otomatis ada bagian jalan yang harus dikorbankan selama pembangunan ini berjalan sekarang, maka semakin sempitlah ruas jalan yang dilewati mobil chevrolet camaro zl 1 merahnya marco.

"hadeuh, kita salah. lewat sini pas lagi jam keramat." keluh sheena sambil menarik jok mobilnya ke belakang, merebahkan tubuhnya sebentar.

marco menghela nafasnya kasar. "iya, aku juga lupa sekarang jam lima."

berada di jam para kerumunan orang pulang kerja membuat jalanan semakin padat dan tidak bergerak.

udah jam lima, marco sama sheena dari tadi belom juga masuk tol arah bandung. iya, sesuai ajakan pacarnya kemarin. hari ini setelah pulang kuliah, mereka berdua refreshing kesana.

"untung bawa cemilan." kata sheena sambil membuka bungkus doritos barbeque. "mau, mar?"

tangan kiri marco terjulur buat ngambil, tapi di pukul sama sheena. "tangan kanan!"

marco menoleh, "lagi nyetir, yang."

sheena berdecak, lalu ia menyodorkan dua tortilla chips ke mulut marco. "a."

yang dikasih cuma nurut aja makan.

"padahal lagi macet, tangan kanannya bisa kali ngambil sendiri." sindir sheena. "manja."

marco terkekeh, tangannya menghimpit kedua pipi pacarnya dengan gemas. "gapapa lah, kan manja sama pacar sendiri."

sheena menjulurkan lidahnya, "wle, gombal."

langit sore mulai berubah oranye, mereka berdua masih menatap datar mobil di depannya yang berhenti. beberapa pengamen dan penjual pun berlalu lalang menawarkan dagangannya.

akhirnya marco nyalain saluran radio favoritenyaㅡ fm 102.2 mhz alias prambors, dan langsung disambut lagu japanese denim milik daniel caesar.

sheena yang lagi rebahan, tiba tiba mengembalikan kursi jok nya seperti semula. tangannya merogoh tas kecilnya yang ada di barisan belakang.

gadis itu mengeluarkan kuteks warna baby blue, berniat untuk memakainya.

dengan hati hati sheena memoleskan kuteks itu ke kukunya agar tidak berantakan, marco yang masih menikmati lagu sambil menunggu mobil didepannya maju pun menjadi tertarik melihat aksi pacarnya yang sibuk sendiri.

"ngapain, sih." marco mendekatkan tubuhnya ke sheena hingga seatbeltnya ikut tertarik.

sheena mendelik. "punya mata 'kan."

"ih, kok sensi banget."

kuku tangan kiri sheena sekarang sudah berwarna, sheena menghadapkan kutek yang masih lumayan basah itu ke ac mobil marco. botol kuteks yang masih berdiri di paha sheena sedikit goyah karena marco dengan tiba tiba menjalankan mobilnya.

"marㅡ YAAH!" kesal sheena, kedua alisnya menukik tajam saat melihat jeansnya terkena kuteks.

marco menoleh, "apa lagi aduh, marconya disalahin mulu sih."

"ya, kan emang kamu salah!"

marco mengusap wajahnya pelan, "salah apa lagi gustiiii."

"ini, tumpah." adunya.

"dikit doang, shen. astaga."

"yaudah, kalo mau jalan lagi bilang." ucap sheena mulai melanjutkan kegiatannya. "kali ini aku pake tangan kiri loh, mar."

TRAFFIC ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang