your vote and comments are really needed!
please understand the underlined words🙃👊+
sejak jam sembilan pagi, sheena udah rapih dengan tatanan kebaya serta make up paling maksimalnya. gadis itu kembali melirik jam daniel wellington gold milkknya yang terpasang di tangan kiri, menunjukkan pukul sebelas siang.
sesekali matanya menatap pantulan wajahnya dari spion tengah mobilnya, menampilkan dua pasang anting cantik pemberian marco beberapa minggu lalu. hari ini sheena dipinta datang bundanya ke acara nikahan kerabat papanya di jakarta convention center, ia ngga bisa dateng sama marco karena pacarnya itu lagi ketemuan sama club auto racingnyaㅡ bicarain turnamen bulan depan di vietnam.
ponsel sheena menyala, memunculkan nama bundanya sebagai penelfon.
"halo, bun?"
"shen, udah dimana? kok lama?"
"aku di kalibata, bun. macet, ada perbaikan jalan kayaknya di depan." jelas sheena sambil meninggikan tubuhnya agar dapat menjangkau apa yang ramai di depannya.
"ohhh, yaudah hati hati. marco ikut?"
sheena menggeleng, padahal bundanya jelas tidak bisa melihat reaksi sedihnya. "enggak."
"oke, bunda tutup ya? akad nikahnya udah mau mulai."
"iya, bun. see you!"
sambungan telfon terputus, sheena melajukan mobilnya pelan mengikuti jarak yang tersisa dari mobil depannya yang udah maju.
suara lagu hiphop yang tersetel dari radio mobilnya kini menjadi teman sheena di siang hari yang terik seperti hari ini.
gadis itu mendaratkan dagunya di atas stir mobil ford mustang gt kesayangannya, menatap kosong jalanan.
sekiranya jalan didepan mulai renggang, sheena langsung menyalipkan mobilnya dengan cepat, mencari segala celah agar mobilnya bisa sampai ke tujuan sesuai dengan waktu yang ia janjikan ke bundanya, jam dua belas.
disaat jalanan lenggang, baru saja ia ingin menancapkan gas mobilnya penuh, tetapi detik ini mobilnya tiba tiba saja berhenti. sheena mengerutkan dahinya, dirinya panik setengah mampus. untung aja sheena ga berenti di tengah jalan, bisa bisa dia di tabrak mobil belakang.
sheena membalikkan tubuhnya ke depan dan belakang, bahkan ke kanan dan kiri, matanya membulat, bibirnya terbuka.
"ck! sialan." decaknya.
tangannya mengambil ponsel pintar miliknya yang ia letakkan di tempat dekat rem tangan. ia membuka kontak bundanya, tapi ia ragu mau menghubungi bundanyaㅡ pasti beliau akan marah bukan main jika tau mobilnya rusak.
alhasil, yang lain tidak bukan, sheena memutuskan untuk menelfon pacarnya, marco.
sambungan terhubung, setelah dua menit lamanya marco tidak mengangkat telfon sheena, akhirnya suara lembut pacarnya menyapa telinganya.
"halo, sayang?"
sheena menggigit bibir bawahnya, ia hanya takut merepotkan pacarnya. "lagi dimana, mar?"
"bengkel, ngecek mobil. kenapa?"
"udah selesai perginya?"
"ini mau kesana sih selesai dari bengkel." jelas marco. "kenapa, shen?"
"mar... aku.." sheena menggantungkan kalimatnya.
"hm?"
"mobil aku mogok, mar... kamu bisa nggaㅡ"
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAFFIC ✓
Fanfiction[PG-17] Tentang Marco si pembalap dan pacarnya yang selalu kena macet. written in bahasa, but lowkey bilingual. semi-lokal & lowercase indeed. [ was #1 in mark 260820 ] [ was #1 in marklee 250720 ] [ was #2 in jeno 050920 ] [ was #1 in nct 290920 ] ...