23.

3.9K 247 26
                                    

"Gue di mana? Rumah sakit?" Gumam Jara melihat sekelilingnya. Ia mencoba meraba kepalanya yang terasa sangat sakit.

Tanpa sadar, gadis itu tak sengaja menyentuh rambut seorang lelaki yang menenggelamkan kepalanya di sampingnya.

Jara mengerutkan keningnya bingung. "Dia siapa? Bang Nando?"

"Bukan. Parfumnya beda." Gumamnya setelah memastikan seseorang itu.

Jara memberanikan diri mengelus rambut lelaki itu. Ia merasa tak asing dengan orang itu. Lelaki itu mendongakkan kepalanya dan membuat Jara sangat terkejut.

"Lo udah bangun." Gumam laki-laki itu dengan suara seraknya.

"G-gue haus." Ucap Jara mencoba menghilangkan rasa kagetnya. Dengan cepat laki-laki itu mengambil minum yang berada di atas meja dan segera membantu Jara meneguk air tersebut.

"Jangan banyak gerak dulu." Cegahnya melihat Jara berusaha bangun.

"Badan gue sakit semua, tolong bantuin gue duduk." Laki-laki itu hanya menghela nafas panjang dan membantu menegakkan salah satu bagian ranjang.

"Lo ngapain di sini?"

"Gue yang bawa lo ke sini."

"Gimana ceritanya?"

Lagi-lagi terdengar helaan nafas panjang dari laki-laki itu. "Ada yang kecelakaan, ternyata lo."

Jara hanya menatap malas lelaki di sampingnya. Bagaimana bisa ceritanya hanya seperti itu? Ah, lelaki itu sepertinya sangat irit dalam berbicara.

"Makasih. Nama gue, Jara." Ujar Jara tersenyum tipis.

Baru kali ini Jara memperkenalkan diri terlebih dahulu, dan langsung memberikan nama panggilannya tanpa menyingkat seperti biasanya.

Lelaki itu mengangguk. "Rangga."

"Temen lo?"

"Cakra."

Sosok tersebut adalah laki-laki menyebalkan yang Jara temui di rooftop ketika ia menangis akibat perdebatannya dengan Nando. Lelaki itu juga meminta traktiran pada Jara. Tak sampai di situ, laki-laki itu juga membantu Jara mencari rumah kontrakan.

"Gue harus panggil dokter." Ujarnya segera beranjak, namun Jara menahan tangannya.

"Sekarang jam berapa?"

"Setengah tujuh." Jawaban Rangga cukup membuat Jara terkejut.

"Gue harus sekolah, lo gak sekolah?"

"Lo itu sakit, bego. Gue di sini." Setelah mengatakannya, Rangga keluar ruangan untuk memanggil dokter.

"Nyebelin banget, tapi dia udah nolongin gue, tapi tetep aja nyebelin." Jara terus menggerutu setelah kepergian Rangga.

Tak lama, terdapat seorang dokter yang tersenyum lebar ke arah Jara, sedangkan Rangga berjalan di belakangnya.

"Selamat pagi, Jara."

Lagi-lagi Jara dibuat terkejut. Dokter itu adalah dokter Velly. Dokter kepercayaan keluarga Alexander. Artinya, saat ini Jara sedang berada di rumah sakit Sejahtera, milik Alexander.

"Pagi, dok."

"Saya sudah menghubungi keluarga kamu berkali-kali, dan tak ada jawaban dari semalam. Saya juga sudah mengunjungi ruangan Devian, tapi selalu saja kosong, hanya terdapat asisten rumah tangga kamu yang menjaganya."

"Dok, jangan beri tau mereka. Jara mohon. Jara gak mau mereka tau kalau Jara ada di sini." Ucap Jara terdengar sangat memohon.

"Keluarga kamu harus tau kondisi kamu sekarang."

Au'jara (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang