54.

2.3K 191 59
                                    

Siang ini Jara akan mengajak Nando untuk pergi ke salon. Semuanya telah ia serahkan pada Manda, Jara hanya perlu mempersiapkan dirinya.

"Maaf, gue gak bisa nemenin lo ke salon." , "Serius gak papa?"

Jara yang ingin menemui Nando untuk segera berangkat mengurungkan niatnya mengetahui Sakura menghubungi Nando karena ingin pergi bersama lelaki tersebut.

"Bang, lo gak usah antar gue." Ucap Jara tersenyum.

"Kenapa?"

"Gue sama kak Manda. Ya udah, gue berangkat." Jara mengecup singkat pipi Nando dan pergi dari tempatnya.

Jara harus memberikan kesempatan agar Nando dapat berduaan dengan Sakura. Sebenarnya Jara tak ingin pergi sendiri, ia sangat ingin Nando menemaninya.

Jara berhenti di salah satu salon yang tentunya sudah ia pesan. Tak ingin terburu-buru, ia memasuki kafe tepat di samping salon tersebut.

"Jara! Woi!" Mendengar namanya di panggil, Jara mencari sumber suara.

Senyumnya mengembang menemukan Manda di sana. Jara berjalan mendekati Manda yang ternyata tak sendirian. Terdapat Cakra, Rangga, Bella, serta Alvin di sana. Jara merasa beruntung bertemu Manda.

"Ra, harusnya lo udah masuk salon jam segini." Manda menatap Jara malas.

"Gue laper."

Jara memesan makanan yang cukup banyak untuknya. Terlihat aneh, gadis tersebut sangat tak perduli dengan acara besarnya.

Setelah cukup kenyang, mereka segera menuju salon yang telah Manda pesan. Tak hanya Jara dan Manda yang menyiapkan dirinya, Rangga dan Cakra juga mempersiapkan dirinya. Bahkan dua bocah kecil, Bella dan Alvin juga harus mempersiapkan diri.

Semua menyiapkan diri di ruangannya masing-masing. Mereka bersepakat tak ada yang boleh menemui satu sama lain sebelum selesai.

Hingga hari mulai gelap. Jara telah selesai dengan perawatan dan riasan tipis di wajahnya. Sekarang saatnya ia harus mengganti pakaiannya. Gaun hitam dengan sedikit warna putih di bagian dada hingga perutnya terlihat sangat indah, rancangannya yang tak sembarangan, dan hanya ada satu di dunia. Jara benar-benar sempurna.

"Nona, semuanya telah selesai. Nona boleh bercermin."

Jara melihat dirinya di cermin. Malam ini ia harus kembali menguatkan dirinya. Seseorang memberikan high heels yang terlihat cantik. Jara memakainya dan kembali menatap dirinya di depan cermin.

"Nona, teman-teman nona telah menunggu di luar."

Jara mengangguk dan tersenyum. Ia tak ingin mengecewakan dirinya sendiri. Langkahnya berhenti tepat di depan pintu. Seorang wanita membantunya untuk membuka pintu tersebut.

Kakinya kembali melangkah. Hal yang pertama ia lihat adalah teman-temannya. Manda yang sibuk berfoto bersama Cakra, Rangga yang memainkan ponselnya, serta Bella dan Alvin yang tertawa.

"Bisa kita berangkat?"

Semua menghentikan aktivitasnya. Teman-temannya tak berhenti menatap kagum pada Jara. Jara mendekat lalu berhenti tepat di depan Bella dan Alvin.

Au'jara (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang