38.

2.6K 187 12
                                    

"Kalian ke mana aja, sih? Pagi udah ngilang sampai jam tiga sore lagi!" Oceh Manda ketika Rangga, Nando, serta Cakra baru saja memasuki apartemen.

"Ngegas mulu lo, Sa." Ucap Cakra merebahkan diri di sofa.

"Sa, Sa, Sa, nama gue Manda!"

"Gue sukanya Tasa."

"Terserah!"

Nando melempar minuman kaleng pada Rangga dan Cakra. "Habis nongkrong, Nda."

"Jara mana? Bella? Alpin?" Tanya Rangga mengedarkan pandangannya.

"Bella sama Alpin tidur di kamar, kecapean." Ujar Manda dan hanya diangguki oleh ketiga lelaki yang sedang menatapnya.

"Jara?" Tanya Nando lalu meneguk minumannya.

Manda diam, tak tahu harus menjawab apa. Ia juga sedikit gugup karena tatapan Rangga dan Nando yang sangat lekat, belum lagi Cakra yang menaik turunkan alisnya menunggu jawaban.

"Jara istirahat juga."

"Istirahat? Gak biasanya." Gumam Cakra mengerutkan keningnya.

"Nda, jangan bohong." Nando bahkan sudah tahu persis bagaimana kehidupan Jara.

"Jara kecapean, dan dia sempat mimisan." Raut wajah Manda tampak murung.

Rangga mengusap wajahnya kasar. "Lo gak ngomong, Nda!"

"Kalian gak ada yang bisa di hubungin! Asal kalian tau, Jara kayak gitu karena nyari kalian! Bella tadi pingsan karena kecapekan! Kalian tau, kan, gimana khawatirnya Jara soal Bella?!"

"Santai. Kayak lagi debatin warisan aja." Sejujurnya Cakra hanya ingin mencairkan suasana.

Suara pintu kamar terbuka. "Ribut mulu. Jara gak papa kali."

Sedari tadi Jara telah mendengar semua percakapan teman-temannya, hanya saja ia tak dapat menghampiri mereka, namun karena mendengar suara Manda yang sangat emosi membuat Jara memutuskan memaksa diri untuk berdiri.

"Ra, ada yang sakit? Lo gak papa? Kita balik sekarang." Nando mencemaskan keadaan Jara sekarang. Sedangkan Cakra mengejar Manda yang sepertinya sangat marah.

Nando mengelus kepala Jara. Gadis itu tak dapat berbohong, ia cukup tenang sekarang. Tanpa di sadari, terdapat seorang lelaki yang sedang menatap mereka tak suka. Rangga menatap malas pada Jara dan Nando.

"Gue baik-baik aja. Cuma kecapean."

"Sorry, gue sama yang lainnya keenakan nongkrong. Lo beneran gak papa? Kita balik aja, ya?"

"Gue gak papa." Jara menjauhkan diri dari Nando karena Jarak mereka cukup dekat.

"Gue pengen ke pantai." Jara menatap Rangga yang sedikit menunduk.

**

"Mereka lucu banget, ya?" Jara mencoba mencairkan suasana melihat Bella dan Alvin yang bermain air.

"Alpin cakep kayak abangnya." Ucap Cakra dengan santainya.

"Otak setengah bangga." Sahut Nando tertawa kecil.

"Enak aja lo! Gini-gini gue jadi rebutan cewek-cewek."

"Nda, gue mau ngomong." Rangga beranjak dari duduknya yang diikuti oleh Manda.

"Lo masih marah?" Tanya Rangga yang berdiri tak jauh dari teman-temannya sembari menatap langit.

"Ya jelas, lo udah bentak gue dan lo gak tau diri banget, Ngga. Lo gak inget janji yang lo bilang bakalan selalu ada buat Jara walaupun sebatas kesehatan?"

Au'jara (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang