15. Airin hilang?

36.9K 2.4K 24
                                    

"Gue pilih...." Rivan kembali memikirkan sejenak kemudian menghela nafas panjang sembari memejamkan mata. Ini pertanyaan konyol menurutnya. Namun, apabila tidak dituruti Melody akan melakukan hal yang tidak-tidak seperti dulu.

"Gue pilih Melody?" tanya Rivan.

"Mana kami tau' kambing!" kesal Dika.

"Dah lah, Mel" pinta Novan

"Lo yang gak tau apa-apa diam!" bentak Melody

"Gak tau apa-apa? Bukannya kalian tadi berdebat di depan kita?"

"Cepetan, kak!"

"Gue pilih Melody" ujarnya lirih.

Semua terkejut, Melody melayangkan senyuman kemenangannya kembali, membuat orang yang melihatnya ingin merobek mulutnya.

"Oke, Rivan dan Ayah sudah bertekuk lutut kepada gue. Tinggal menunggu bunda terus Lo bakal sendirian" ujar Melody bangga.

Airin melayangkan senyum manisnya. Ia tidak terusik dengan jawaban yang diberikan Rivan. "Oke gue tunggu"

"Maaf" untuk pertama kalinya sahabat-sahabat mereka melihat Rivan meminta maaf sambil menunduk.

Airin tertawa sumbang. "Udah terjadi kan? Kita ikuti alurnya aja,"

"Jangan berbangga dulu, Mel. Udah gue ingatkan ini bukan yang terakhir melainkan permainannya baru di mulai, gue masih mau bermain-main dengan Lo"

Airin membalikan badannya.
"Let's play the game" Airin menunjukkan senyum smirk.
Kemudian berjalan meninggalkan semua orang yang masih mematung.

"Murahan! Ketahuan di club sama cowok lain"

Airin menghentikan langkahnya. Ia segera menatap Melody yang memberikan tatapan sinis.

"Murahan?" Airin berdecak. Airin berjalan perlahan menuju Melody. Ia memainkan rambut lurus Melody sambil menyeringai. Kemudian mengangkat tangannya untuk menyentuh pipi Melody namun segera di tepis sang empu.

"Murahan mana sama orang yang suka nuduh macam-macam terus bikin cerita konyol mengatasnamakan gue?" Airin menjeda kalimatnya "Murahan mana sama orang yang udah numpang tinggal tapi malah mengusir anak tuan rumah? Cih! Kalau gue murahan terus Lo di sebut apa?"

"Udah, Rin! Mending kita ke kelas. Gak ada gunanya bicara sama toa pengambilan sembako" ujar Oliv ketus.

"Benar, lagian udah masuk kelas" tambah Chelsea

Airin, Oliv, Chelsea, Adel, dan Audy segera meninggalkan kantin sambil tersenyum miring.

"Dasar!" pekik Melody.

"Dah lah, Mel. Lo gak akan bisa ngalahin Airin. Airin cerdik dalam segala bidang termasuk dalam menyingkirkan Lo" ujar Daffa.

"Lo ngeremehkan gue?" ucap Melody tidak terima.

"Gak, mending Lo mundur sebelum kalah telak!"

Melody yang geram meninggalkan Daffa dan kawan-kawan yang sudah tertawa ngakak.

"Thanks bro, pusing gue ngadepin mereka kalau udah berantem"

"Girls problem" ujar Andra memutar bola matanya.

***

Saat ini kediaman Airin sedang di serbu oleh sahabat-sahabat Rivan. Siapa lagi kalau bukan Daffa, Dika, Andra, dan Novan.

"CURANG LO, BANGKE!" pekik Andra tidak terima.

"Lo aja yang lamban" ujar Novan.

Welcome Back, Tunanganku! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang