48. Skandal Perselingkuhan

20K 1.4K 60
                                    

Seharusnya dari sini percakapan Rivan dan sahabat-sahabatnya tidak terdengar tetapi karena situasi kafe yang awalnya ramai menjadi sepi saat sahabat Airin menanyakan siapa gadis yang sempat dipeluk Rivan keadaan kafe menjadi sunyi.

Gadis cantik bernama Kaila itu tersenyum, "Gue Mikayla Putri, pacarnya Rivan sudah tiga tahun."

Pengakuan gadis itu membuat seisi kafe heboh, lain halnya dengan Airin yang mencengkram erat tangan Elisha sedangkan Elisha hanya tampak santai sambil memutarkan matanya malas.

Airin bisa mendengar Dika terkekeh sinis lalu menatap Rivan datar, "Belum selesai jadi fuckboy ya lo? Ingat, Van. Lo udah punya tunangan cantik jangan kayak gitulah."

Airin hanya mendengus kecil melihat Rivan yang hanya diam lalu menatap Mikayla yang matanya sudah berkaca-kaca.

"Drama queen. Mustahil tuh cewek gak tau kalau lo punya tunangan. Baru keluar goa dia?" ujar Elisha sarkas sambil tersenyum sinis.

Mata Airin membola saat Rivan mendaratkan satu pukulan ke wajah Andra. Airin sontak berdiri dengan panik dan nafas memburu. Ia tidak menyangka Rivan memukul sahabatnya sendiri demi... demi Mikayla.

Tanpa sadar tangan Airin terkepal erat, ia bahkan tidak mengetahui kalau kuku tangannya melukai kulitnya. Elisha hanya duduk sambil bersedekap dada lalu mengucapkan 'Wow' dengan mengejek.

"Lo memang sahabat gue, tetapi lo gak boleh merendahkan.... cewek gue." ujar Rivan murka membuat ia semakin menjadi sorotan.

"Sialan!" umpat Airin pelan saat Rivan menarik Mikayla keluar dari Kafe dan memasuki mobil Rivan. Airin menatap kepergian mobil tersebut dari kaca kafe, ia semakin ragu waktu demi waktu.

Ia melepaskan hoodie Ana yang ia pakai, lalu menatap Elisha yang juga menatapnya mantap. "Relax, dear. Drama queen Mikayla gak sebanding dengan lo." ujarnya.

Perlahan, Airin berjalan kearah meja yang ditempati Rivan dan sahabatnya. Ia memandangi Andra yang tangannya terkepal masih terduduk dilantai nya dengan Dika, Novan, dan Daffa yang ikut berjongkok.

Airin memberhentikan langkahnya tepat didepan Andra. Suara jeritan tak percaya dari siswa-siswi SMA Alger terdengar ditambah dengan tatapan kaget Andra dan sahabat-sahabatnya.

"A-Airin?"

Airin tidak menjawab, ia masih mengulurkan tangannya dan disambut ragu oleh Andra. Andra menepuk bajunya pelan sebelum menatap Airin kembali.

Daffa tampak gelagapan melihat Airin, ia sedari tadi terus saja berdehem untuk meminimalisir rasa gugupnya. "Airin, Lo kok——"

"Gue sedari tadi ada dipojok, kalian aja yang gak nyadar." ujar Airin sebelum pergi keluar dari kafe meninggalkan sorakan bingung dari semua orang.

Elisha yang masih duduk di kursinya terkekeh panjang dengan melodi yang membuat sorakan tersebut berhenti dan membuat dirinya menjadi tontonan. Semua orang seketika senyap dan kembali fokus pada kegiatan masing-masing.

Elisha berdiri lalu mengambil tasnya, ia menatap sahabat Airin yang juga sedang menatap dirinya. "Good job, gue suka cara kalian. Oh, iya..." Elisha menatap orang-orang yang ada di kafe yang semuanya adalah murid Alger. "Sebarkan video tadi kalau kalian masih ingin selamat. Biarkan Rivan dan cewek penggoda viral."

***

Rivan berdehem, ia menatap Mikayla yang ada di bangku pengemudi. Gadis itu menangis dan membuang wajahnya ke arah jendela.

"Kai" panggilnya yang tidak dihiraukan oleh Mikayla.

"Hey, kenapa diam?" tanya Rivan lembut. Mikayla menoleh dan menampakan wajah cantiknya yang sudah banjir air mata membuat Rivan semakin khawatir.

"Kamu udah tunangan? Apa aku terlambat." ujarnya masih terisak. Rivan memberhentikan mobilnya di pinggir danau. Ia dan Mikayla keluar dan menatap danau itu.

Mikayla masih terisak lalu kembali menatap Rivan. "Al? Bener kamu udah tunangan?" tanyanya membuat Rivan menghela nafas. Rivan mengangguk lemah, "Aku udah tunangan." jawabnya makin membuat tangis Mikayla semakin deras.

Melihat tangis gadis dihadapannya pecah, Rivan menarik Mikayla dan membawanya kesebuah pelukan hangat. Rivan hanya mengelus lembut rambut hitam gadis itu dengan perasaan berkecamuk.

Saat ini dipikirannya ada dua nama, Mikayla dan Airin. Entah apa yang terjadi kedepannya. Rivan berharap agar tidak ada yang terjadi.

***

Rivan baru saja pulang setelah mengantar Mikayla pulang kerumahnya. Saat ini sudah pukul delapan malam, setelah pergi ke danau, Rivan membawa Mikayla pergi jalan-jalan berkeliling kota.

Ia merebahkan tubuhnya ke kasur sambil memijit pelipisnya yang terasa pusing. Suara ketukan membuat pemuda itu mau tidak mau bangkit dan membuka pintu.

Di depan pintu terlibat Bunda Karin dengan senyum cerah memberikan sebuah kotak persegi yang membuat pemuda itu mengernyitkan dahi.

"Apa ini, Bun?"

Bunda mengerdikan bahu, "Ada yang nitip buat kamu." Rivan mengangguk sambil tersenyum menatap Bunda Karin dan berterima kasih sebelum menutup pintu.

Pemuda itu kembali naik keatas kasur, ia lalu melihat kotak persegi panjang lalu membukanya. Rivan mengerjabkan mata saat melihat beberapa foto dengan ukuran yang serupa ada di foto tersebut.

Pemuda itu mengernyitkan dahinya bingung melihat foto Airin dan dirinya disebuah restoran. Rivan kembali mengingat-ngingat kapankah ia pergi ke restoran bersama Airin? Pemuda itu bahkan ingat kalau ia tidak pernah pergi ke restoran berdua dengan Airin.

Rivan melihat mimik wajah Airin yang serius menatap dirinya. Untuk kesekian kalinya Rivan menautkan kedua alisnya, sejak kapan ia mempunyai pakaian yang sama dengan yang ada difoto? Rivan bahkan berani bertaruh kalau pemuda itu tidak pernah menggunakan pakaian seperti itu.

Ada apa lagi ini? Ini kedua kalinya ia mendapat foto dirinya dan Airin yang Rivan sendiri tidak ingat kapan dan di mana tempat itu. Rivan memejamkan matanya, pusingnya semakin menjadi-jadi sekarang.

Suara notifikasi handphone membuat Rivan meninggalkan foto aneh itu dan mengambil handphonenya. Mata Rivan membola saat pertengkaran tadi siang sudah menyebar di media sosial. Belum lagi satu fakta bahwa Airin juga berada di sana membuat jantung pemuda itu berdetak kencang karena khawatir.

"Airin, Lo kok——"

"Gue sedari tadi ada dipojok, kalian aja yang gak nyadar."

Rivan lalu melihat banyaknya artikel tentang dirinya membuat dirinya was-was dan khawatir.

Rivan Allard Alger anak pemilik perusahaan Alger ternyata suka berselingkuh dibelakang tunangannya.

Ini beberapa video pengakuan gadis yang pernah berpacaran dengan Rivan hingga melakukan hubungan badan.

Tunangan mantan model cilik yang sekarang sudah mengendalikan perusahaan Sanjaya Group, Viona Airin Marselia ternyata mempunyai skandal seks dengan pasangan yang ada dimana-mana.

Video saat Rivan memukul sahabatnya kerena lebih memilih selingkuhannya.

Fakta bahwa Viona juga berada di kafe yang sama saat kejadian berlangsung.

Welcome Back, Tunanganku! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang