56. Fakta (1)

19.5K 1.2K 16
                                    

"Papah dulu pernah menikah sebelum dengan Mamamu."

Mata Rivan membola dengan perasaan berkecamuk membuatnya berpikir tidak-tidak. Rivan masih tidak mengerti apa yang terjadi.

"Ma-maksud Papah?"

"Papah pernah dijodohkan dengan Mysha, saudara kembar Meisya mama kamu, Van." jawab Allard sambil memejamkan matanya. Rivan menggeleng tidak percaya, mengapa jadi seperti ini?

"Apaan si, Pah! Gak lucu!" sentak Rivan gusar. Bahkan ia tidak sadar menaikkan oktaf suaranya. Ini sungguh tidak dimengerti, ia bahkan tidak tau kalau mamanya mempunyai saudara kembar!

Tolonglah jangan membuat Rivan bodoh diceritanya sendiri.

"Tapi Papah lebih menyukai Meisya, itu sebabnya perjodohan itu batal dan Mysha tidak masalah dengan itu karena wanita itu juga memiliki kekasih." ujar Allard seakan menekankan kalau yang ia katakan bukanlah bualan semata.

"Jadi Papah dan Ayah manggil Rivan karena ini?"

Sanjaya memejamkan matanya pasrah. "Ada satu lagi yang harus kamu ketahui."

Lagi-lagi Rivan mengernyitkan dahinya, ia berdecak tak percaya bahwa keluarganya banyak menyimpan rahasia darinya. Sanjaya meletakkan beberapa foto membuat Rivan mengambil dan melihatnya.

Rivan menaikkan alis kirinya dan menatap Papah dan Ayahnya bergantian. "Ini foto yang waktu itu aku beri ke ayah, kan? Kok ada di sini?" tanyanya.

Sanjaya mengangguk. "Kamu mau tau kenapa selalu ada kamu dan Airin di foto ini?"

Dalam hati, Rivan berdecak. Tentu saja itu yang ingin ia ketahui. Pemuda itu sakit kepala sekarang karena permasalahan yang tidak kunjung hilang.

"Pemuda itu..." tunjuk Sanjaya pada foto itu. "Dia bukan kamu melainkan... kembaran kamu, Revin."

Deg


Rivan nyaris terjatuh saat mendengar perkataan itu. Apa tadi? Kembaran? Sejak kapan ia mempunyai kembaran? Ia ingin mengatakan kalau lawakan ini tidak lucu, tapi melihat wajah serius Allard dan Sanjaya, Rivan merasa kalau ini bukanlah mimpi.

Dada Rivan naik turun, kebenaran ini membuatnya bingung sekaligus khawatir. Ia mengambil salah satu foto yang ada dari lembar-lembar itu. Rivan mencengkram erat foto itu hingga rusak setelah melihatnya dengan seksama.

Itu benar, Rivan tidak pernah ke restoran bersama Airin sebelumnya, tetapi mengapa ada foto dirinya di restoran? Wajah-wajah pengunjung juga tidak tampak seperti orang Indonesia. Jadi... ini foto Airin bersama Revin, kembarannya?

"Kembaran? Kenapa aku tiba-tiba punya kembaran?" tangannya terkepal erat. Ia tampak seperti orang bodoh yang tidak mengetahui apa-apa tentang keluarganya sendiri.

"Sejak lahir... dan kalian terpisah karena... ayah." Sanjaya menatap sendu Rivan yang matanya telah berkaca-kaca. Untuk pertama kalinya ia melihat Rivan tampak selemah ini.

"Beberapa tahun yang lalu..."

Flashback On

Beberapa jam yang lalu, Meisya dan Karin sudah tiba di kediaman Alger. Meisya beberapa hari yang lalu sudah melahirkan anak kembar dan hari ini sudah diperbolehkan untuk pulang. Kedua bayi kembar tersebut diberi nama Revin dan Rivan yang hanya beda 7 menit.

"Anjir, gila imut banget tuh anak." Karin geleng-geleng kepala melihat kedua anak sahabatnya sambil mengelus-elus lembut perutnya yang buncit.

Meisya tersenyum bangga, "Iyalah, gue emaknya."

Karin terkekeh. "Para bapak-bapak mana nih? Bini udah ngelahirin tapi keluyuran aja."

"Al lagi keluar sama Jaya. Mereka mau nyiapin acara buat si kembar." jawab Meisya namun detik itu juga pintu kamar terbuka menampilkan Allard dan Sanjaya yang tersenyum cerah.

Welcome Back, Tunanganku! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang