.
.
.
.
.Hari ini, adalah hari Hermione pergi untuk berbelanja ke Diagon Alley.
Gadis itu telah membeli beberapa buku teks khusus, pena bulu ayam, perkamen dan masih banyak lagi kebutuhan yang telah ia beli.
Diagon Alley hari ini cukup renggang, karena tidak banyak anak yang pergi ke Hogwarts. Hermione sedih mengingat kembali bahwa peperangan beberapa waktu yang lalu telah memakan banyak korban terutama murid-murid Hogwart. Bahkan Hermione mengingat jasad teman-temannya yang terbaring kaku di lantai Hogwarts waktu itu. Lebih menyedihkan lagi ada beberapa anak yang belum cukup umur ikut pertempuran itu, yang Hermione ingat adalah Colin Creevey anak tahun keenam. Entah bagaimana perasaan adiknya, Dennis mengetahui bahwa saudaranya sudah terbaring kaku di tanah pemakaman Hogwarts.
Hermione menguatkan hatinya, mengingat pertempuran itu membuat air matanya hampir jatuh jika dia tidak mengusapnya dengan cepat.
Sekarang yang ia lakukan hanya harus menemui teman-temannya, Harry, Ginny, Ron. Oh di mana mereka? Hermione tidak sabar untuk memeluk teman-temannya itu.
Bruk!
Hermione yang terus teman-temannya tidak memperhatikan jalan sehingga menabrak seseorang yang berada di depannya.
"Aduh..sakit!" erangnya sembari meringis karena badannya berbenturan dengan lantai Diagon Alley. Tas yang berisi segala perlengkapan Hogwartsnya juga jatuh disampingnya.
Hermione mendongak dan memasang wajah galaknya. Bersiap untuk memaki siapa saja yang telah menabraknya hingga jatuh.
"Hei! Kau!" tunjuknya dengan wajah garang, tapi sedetik kemudian dia tercengang melihat orang yang ia tabrak.
Draco Malfoy memandang datar Hermione Granger yang terbaring di tanah, Malfoy junior itu sepertinya tidak memiliki niat untuk menolong gadis yang telah menabraknya. Dia hanya memandang datar Hermione.
Mata cokelat Hermione terpaku menatap abu-abu milik Draco. Sungguh, Hermione kaget bertemu kembali dengan Draco seusai persidangan beberapa bulan yang lalu. Dia dan Harry memberikan kesaksian untuk Narcissa dan Draco agar meringankan beban kedua Malfoy itu. Kini, di Diagon Alley dia secara tidak sengaja bertemu dengan lelaki berambut pirang itu.
Melihat bahwa lelaki berambut pirang itu tidak membantunya, Hermione berdiri sendiri sembari mengambil tasnya yang sudah diberikan mantra perluas untuk tempat seluruh peralatan Hogwartsnya.
Hermione membersikan tubuhnya dari debu dengan kaku karena risih ditatap terus menerus oleh Draco Malfoy yang masih memasang wajah datarnya.
Dilihat pakaiannya sudah bersih, Hermione kini berdiri kaku di depan orang yang telah menabraknya.
"Aku tidak apa-apa," entah kenapa Hermione mengeluarkan kalimat seperti itu. Hermione sendiri saja bingung kenapa dia reflek mengatakan itu, tapi sepertinya Malfoy memang menunggu kalimat itu keluar. Dia kemudian mengangguk sekali dan berjalan meninggalkan Hermione.
Gadis itu bingung, kenapa Draco Malfoy ada di Diagon Alley. Apa ia juga pergi ke Hogwart dan datang ke sini untuk membeli peralatan?
Berinisiatif bertanya, Hermione memanggil Draco. "Malfoy!" serunya membuat laki-laki bertubuh jakung itu menoleh sembari menaikkan satu alisnya.
"Sedang apa kau di Diagon Alley?" Hermione sebenarnya agak kikuk bertanya, karena yang dia tanyain bukanlah salah satu temannya tapi musuh masa kecilnya atau bisa disebut rivalnya.
"Bukan urusanmu Granger." jawabnya dengan nada datar, setelah itu dia berbalik meninggalkan gadis yang masih terpaku dengan jawaban yang tidak sopan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Protect You (The Hidden History of Ancient Greek Wizards) TAMAT ✅
ФанфикStart : 18 Mei 2020 Finish : 9 Juni 2020 Jumlah kata : 1000+ kata Story by : SitiaraPelmansyah Cover by : SitiaraPelmansyah Genre : action, penyihir, fiksi penggemar, dramione, family, friendship, school, romance, fantasi. Sinopsis : Berawal dari...