.
.
.
.
.Draco berjalan dengan raut datar di koridor. Di belakangnya menyusul teman-temannya lengkap dengan Pike dan Crabbe.
Draco masih memikirkan kejadian beberapa waktu yang lalu saat ia dan Hermione tengah duduk di dahan pohon yang terletak di Danau Hitam. Tiba-tiba saja, Hermione menatap Draco dengan raut terkejut lalu meninggalkannya tanpa sepatah kata pun di Danau Hitam.
Hal itu membuat Draco kebingungan dan segera menyusul Hermione, tapi kelas selanjutnya sudah di mulai dan kali ini Slytherin tidak sekelas dengan Gryffindor tapi Ravenclaw.
Draco benar-benar kesal di buatnya, dia benar-benar memikirkan kejadian beberapa waktu yang lalu di Danau Hitam. Bahkan Draco tidak fokus dengan materi, untung saja professor yang mengajar hanya menjelaskan bukan melayangkan pertanyaan.
Sekarang Draco harus segera pergi ke Perpustakaan untuk mencari Hermione dan melayangkan banyak pertanyaan akan sikap gadis itu di Danau hitam tadi.
Tapi, seorang perempuan bertubuh kecil menghentikan langkah kaki Draco. Bukan hanya Draco, tapi teman-teman Draco yang berada di belakangnya.
Draco menatap datar gadis yang menghalanginya yang ternyata Astoria Grengrass, adik Daphne.
"Minggir!" seru Draco datar. Tapi gadis itu tidak berkutik sama sekali, ia menatap Draco dan yang lain secara bergantian sampai pada Theodore Nott.
"Astoria menyingkir dari Draco! Kami semua buru-buru!" seru Daphne pada adiknya.
"Maafkan aku," ucap Astoria pada mereka semua. Awalnya mereka bingung, tapi mereka langsung teringat insiden Draco dan Theo serta Daphne yang meninggalkan Great Hall akibat ucapan Astoria yang terkesan merendahkan tempat kelahiran Hermione dan beberapa muggle lainnya.
"Kami tidak ada waktu untukmu! Menyikir!" seru Draco yang mulai meninggikan suaranya.
"Tori! Menyingkir!" Daphne menatap tajam adiknya.
Jangan sampai Astoria di maafkan oleh teman-temannya, karena bila itu terjadi maka Daphne tidak akan bisa dekat dengan Theo lagi. Semenjak Astoria di jauhi oleh yang lain termasuk Theo, Daphne menjadi dekat dengan Theodore Nott dan teman-temannya menjadi perhatian padanya serta mengacuhkan Astoria adiknya. Daphne tidak ingin perhatian yang ia terima di rebut oleh Astoria.
IA SANGAT TIDAK INGIN!
"Aku tidak akan menyingkir sebelum kalian memaafkanku!" seru Astoria yang keras kepala. Daphne semakin menatap tajam Astoria, sementara yang lain mulai menatap jengkel Astoria kecuali Theo dan Draco yang masih menatap datar Astoria.
"Kenapa kau sangat menginginkan maaf dari kami? Bukankah kau masih memiliki temanmu yang lain selain kami?" tanya Pansy jengkel sembari memangku tangannya ke dada. Di sampingnya Blaise menatap jengkel Astoria.
Astoria lama terdiam sebelum menjawab. "Teman-temanku yang lain berbeda dengan kalian. Kalian adalah temanku!" seru Astoria. Tapi ucapannya tidak di hiraukan oleh siapapun.
Draco muak menatap wajah orang yang berani menghina tempat kelahiran Hermione. Ia langsung berjalan melawati Astoria dari bagian kiri. Astoria terkejut begitu juga dengan teman-temannya yang lain, gadis itu melihat teman-temannya dan kakaknya mengikuti Draco langsung saja ia merentangkan tangan agar tidak ada yang lewat.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Protect You (The Hidden History of Ancient Greek Wizards) TAMAT ✅
FanfictionStart : 18 Mei 2020 Finish : 9 Juni 2020 Jumlah kata : 1000+ kata Story by : SitiaraPelmansyah Cover by : SitiaraPelmansyah Genre : action, penyihir, fiksi penggemar, dramione, family, friendship, school, romance, fantasi. Sinopsis : Berawal dari...