Chapter 11 : Asrama Ketua Murid

2K 247 12
                                    

.
.
.
.
.

Sebelum masuk, Draco menetralkan raut wajahnya yang tadi senyum menjadi datar lagi.

"Mionee!" seru seseorang yang berada di belakang Draco. Pemuda pirang itu seperti mengenali suara cempreng itu.

Draco berbalik dan dua orang yang sangat ia kenali.

Seorang pemuda bersurai merah dengan bentuk kepala seperti jamur dan satunya lagi bersurai hitam acak-acakan (ala cogan korea gitu:v). Kondisi mereka cukup mengenaskan karena pakaian mereka yang berantakan dan kusut. Mereka juga tampak keberatan membawa masing-masing koper yang ukurannya 4 kali lebih besar dari ukuran kedua koper Draco. Kedua orang itu adalah si Pottyhead dan Weasel.

"Mioneee!" seru si surai merah dengan suara menggelegar, Draco saja sampai meringis mendengar suaranya.

Tak berapa lama kemudian, seorang gadis bersurai cokelat bergelombang datang dengan wajah di tekuk dan kakinya di hentakkan ke lantai asrama.

"ADA APA!" bentak Hermione dengan nada kasar sembari berkacak pinggang di depan kedua temannya yang sedari tadi berteriak memanggilnya.

"BLOODY HELL HERMIONE!" bentak Ron membalas Hermione dengan raut wajah heran.

"Kami susah payah membawakan kopermu. Tapi justru kau menyambut kami seperti ini," Ron menjelaskan dengan suara serak seperti ingin menangis.

Di sebelah Ron, Harry hanya menatap tajam Ron dengan perasaan dongkol. Dia menatap Ron seperti ini kira-kira 'Bloody hell Ron, kau telah menginjak-injak harga diri seorang Gryffindor sejati dengan menangis Ron! Apalagi di depan Hermione! Menangis di depan seorang perempuan!'

Harry tanpa sadar menatap Draco yang terdiam melihat interaksi mereka. Harry terkejut menatap rivalnya itu yang sudah menjadi ketua murid sekarang.

'Kau bahkan menangis di depan seorang Slytherin!' Harry menatap tajam Ron. Jika mata Harry ada pisau, maka tubuh Ron mungkin telah berdarah-darah saat itu juga.

"Oh hehehe! maafkan aku Ronald," ucap Hermione.

"Ayo masuk dan bawa masuk koper-koperku itu!" ajaknya kepada kedua temannya. Kedua orangtua itu saling menatap setelah mendengar nada Hermione perintah mutlak.

'Bagaimana ini?' Ron memberikan tanda pada Harry. Harry hanya memberikan jawaban yang membuat Ronald pasrah.

'Sudah kita turuti saja!' begitulah jawaban Harry yang membuat kedua pemuda itu membawa kedua koper yang berat itu dengan pasrah.

Sedangkan Draco, pemuda itu hanya memandang kedua orang itu dengan alis terangkat. Dia juga menatap dua koper yang dibawa kedua orang itu. Dia heran, apa saja isinya hingga membuat ukurannya sangat besar. Apa Granger membawa batu besar? Atau Granger pindah rumah ke Asrama Ketua Murid hingga membawa baju sebanyak itu? Ah sudahlah, buat apa aku memikirkannya.

Pemuda itu mengangkat bahu acuh tak acuh, dia segera menghampiri kedua tas hitamnya dan masuk ke dalam asrama.

...................

"Wow!"

Ron dan Harry menatap Asrama Ketua Murid dengan perasaan kagum. Ruangannya nyaman dan sangat bagus, merah dan hijau terlalu mendominasi ruangan itu tapi justru kedua warna itu menambah cantiknya ruangan itu.

I Will Protect You (The Hidden History of Ancient Greek Wizards) TAMAT ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang