Chapter 13 : Perdebatan Peraturan Baru

1.9K 219 8
                                    

.
.
.
.
.

Beberapa menit kemudian, acara sarapan di great hall telah usai. Banyak murid yang sudah menyelesaikan makanan mereka dan tentu saja mereka semua kenyang dengan makanan yang bervarian rasa setiap harinya.

Mcgonagall berdiri untuk memberikan pengumuman seperti bisa. Dimana, setelah makan atau sebelum makan akan ada sambutan dari Headmaster.

"Selamat pagi anak-anakku, terimakasih telah hadir di Great Hall ini. Hari ini adalah hari pertama kalian di Hogwart setelah sekian lama. Oleh karena itu, aku memberikan keringanan untuk kalian berlibur hari ini tanpa kegiatan belajar seperti biasa!" jelas Professor Mcgonagall yang disambut tepuk tangan meriah dari para murid.

"Silahkan kalian melakukan aktifitas masing-masing. Saya juga telah memberikan izin untuk kalian pergi menuju Hogsmeade atau menggunakan Lapangan quidditch untuk latihan." setelah mengucapkan hal itu, Mcgonagal pamit di ikuti oleh para professor. Melihat para guru telah bubar, sebagian murid juga membubarkan diri untuk pergi berlibur sehari ini.

"Hei, Drake!" panggil Blaise yang telah bangit pada Draco, membuat pemuda pirang itu menoleh ke pemuda berkulit eksotis itu dengan alis terangkat.

"Kau ikut pergi ke Lapangan Quidditch dengan kami?" tanya Blaise sembari menoleh ke arah Pike, Theo, Goyle

"Atau kau bisa ikut kami para girls ke Hogsmeades?" tanya Pansy yang berdiri di samping Blaise. Draco hanya memandang datar mereka.

"Tidak." jawab singkat Draco, tidak mau berdebat? Teman-teman Draco akhirnya mengangkat bahu acuh dan pergi meninggalkan pemuda pirang itu.

Draco meminum kembali jus labunya yang belum habis, ia dapat merasakan seseorang duduk di depannya. Langsung saja, pemuda itu mendongak dan menemukan sepasang mata hazel yang memandangnya dalam diam.

"Ada apa kau kesini, Granger?"

"Tidak! Aku hanya ingin memberikan tugas untukmu," jawab Hermione dan memberikan Draco sebuah perkamen yang di gulung.

Pemuda itu mengangkat satu alisnya bingung, tapi segera mengambil perkamen yang di sodorkan padanya. Ia membukanya lalu menyeringit.

"Kau harus mencentang peraturan apa saja yang kau setujui, kalau kau tidak setuju dengan peraturan yang di tetapkan kau jangan mencentangnya dan bisa memberikan saran ke professor Mcgonagall." jelas panjang lebar Hermione membuat Draco meringis.

Hermione Granger adalah tipe gadis yang sangat cerewet sama seperti Pansy. Draco heran, mengapa ia di kelilingi perempuan-perempuan cerewet seperti Ibunya, Pansy. Oh, hilangkan Daphne dan Astoria dalam daftar perempuan cerewet karena kedua gadis itu sangat kalem. Dan sekarang, ia harus berurusan dengan perempuan cerewet lagi, yaitu Hermione Granger.

"'Bagaimana bisa Potty dan Weasel bisa tahan dengan Granger, yang sangat cerewet seperti ini?' batinnya mengerutu.

Dengan malas, Draco mencentang semua peraturan yang di tetapkan Mcgonagall tanpa membacanya terlebih dahulu. Dia malas membacanya, jadinya ia, contemg semuanya.

"Malfoy!" seru Hermione, Draco beruntung karena Great Hall saat itu sudah kosong karena seluruh murid Hogwarts telah keluar. Dia mengangkat kepala dengan wajah malas menatap Hermione.

"Ada apa, Granger?"

"Kenapa kau mencentang semuanya!" Draco bingung mendengar seruan Hermione.

"Kau menyuruhku mencentang peraturan yang kusetujui, bukan?" Draco sungguh bingung dengan gadis di depannya ini.

Hermione merotasikan matanya karena mendengar pernyataan bodoh dari patnernya itu. "Maksudku, kau harus membacanya dulu sebelum mencentang. Professor Mcgonagll membuat peraturan ini untuk kita semua, dia meminta kita untuk melihat apakah peraturannya mempersulit kita dan teman-teman yang lain atau tidak!" seru Hermione.

Draco terdiam menatap Hermione. Tiba-tiba ia menyengit, lalu pamit pada Hermione tanpa menunggu balasan gadis itu.

Gadis bersurai cokelat itu mendengus melihat punggung Draco Malfoy menjauh. Gadis itu tidak habis pikir, bagaimana bisa takdir memberikan ia patner yang bersikap seperti itu. Ia tidak bisa mempersalahkan begitu saja professor Mcgonagall yang menjalankan perintah, ia juga tidak mungkin menyalahkan para Headmaster terdahulu yang memilih langsung Draco Malfoy sebagai HeadBoy.

Yang harus Hermione salahkan adalah Takdir.

Ya! Yang salah adalah Takdir.

"Huh! Aku membenci Takdir!" rutuknya lalu melanjutkan kegiatannya membaca peraturan.

Jam berdetak. Hermione menatap jam yang telah menunjukkan pukul 09.00 am, yang berarti ia telah menyelesaikan pekerjaannya tepat satu jam. Karena ia mulai membaca peraturan saat jam 08.00 am.

Ia meregangkan tangannya lalu membereskan peralatan menulisnya. Dua perkamen, satunya peraturan yang sebagian ia centang dan sebagiannya tidak, lalu sebuah perkamen yang berisi keluhan Hermione dari peraturan yang tidak ia setujui di sertai saran. Dan satu pena bulu kesukaannya.

Setelah membereskan peralatannya, ia segera keluar Great Hall. Tujuannya selanjutnya adalah tempat ia berlibur, bukan lapangan quidditch ataupun Hogsmeade. Tapi...

Hermione tersenyum melihat ruangan di depannya, ia tersenyum menatap tulisan yang terpasang di depan ruangan. Yaitu Perpustakaan.

Gadis singa itu masuk dengan perasaan riang, ia menyapa penjaga perpustakaan dengan ramah.

"Pagi, Madam Pince!" sapa Hermione yang di jawab tak kalah ramah Madam Pince.

"Pagi, Hermione! Ingin membaca buku lagi?" tanyanya.

"Tentu saja, Madam." Hermione mulai menelusuri perpustakaan untuk mencari buku yang ia cari.

Akhirnya, ia dapat rak buku yang ia cari. Tapi, rak buku itu sangat tinggi hingga ia sulit menjangkaunya. Ia berkali-kali melompat untuk mencapai satu buku itu. Tapi tetap saja tidak bisa.

'Astaga! Raknya tinggi sekali! Aku juga pendek sekali!'

'Huh, seandainya di sini ada Ron atau Harry! Eh, kurasa Ron saja. Karena Harry sama pendeknya denganku.' Hermione tertawa kecil mendengar pemikirannya itu.

Ia dapat membayangkan tinggi Ron dan Harry. Bahkan Ron dua kali lebih tinggi dari Harry. Sementara Harry hanya setinggi dirinya. Hermione menghentikan tawanya. Ia bermaksud untuk meminta bantuan tapi ia mengurungkannya setelah melihat satu buku yang memilik cover yang sama dengan buku yang ia mau ambil tadi.

Dengan penasaran, Hermione mengambil buku itu dan mengamatinya sembari membolak-balikkan buku itu. Tidak salah lagi, ini yang buku yang ia cari.

'Kenapa buku ini ada di sini?' tanya dalam hati. Orang ceroboh mana yang salah mengembalikan buku ini di raknya.

Hermione berusaha berpikiran positif. Mungkin saja orang itu terburu-buru mengembalikan buku sehingga salah menempatkan buku karena raknya sebenarnya.

Hermione berusaha untuk tidak perduli, ia berterima kasih kepada siapa saja yang salah menempatkan buku karena hal ini sangat berguna pada Hermione yang memang tidak bisa menjangkau rak bukunya. Gadis itu mencari tempat yang cocok untuk membaca. Setelah dapat, ia segera membuka buku pilihannya dengan fokus.

.
.
.
.
.

Hai readers^^

Pasti banyak yang nunggu adegan Dramione kan. Di sini adegannya singkat gapapa ya?

Jangan lupa vote dan komen

Tag :

Annisa_Angelista cindychintya_ Author15_L Momor50 syarifa__ springinseoul aulzalia

Maaf yang kena tag.

Salam hangat dan penuh cinta❤

Tiara Feltson.

I Will Protect You (The Hidden History of Ancient Greek Wizards) TAMAT ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang