#29: Rena, I Miss You

5.8K 564 41
                                    

Taeyong's side ...

Di sini lah gue sekarang, berada di dalam sebuah ruang rawat, di mana tempat istri gue, Kim Rena di rawat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sini lah gue sekarang, berada di dalam sebuah ruang rawat, di mana tempat istri gue, Kim Rena di rawat. Hari ini adalah hari kedua Rena di rawat di sini, dengan kondisi yang masih sama, belum sadarkan diri.

Gue sangat merindukan sosok Rena yang selalu membuat gue tersenyum, dan merasa gemas dengan tingkah polahnya. Tapi ada rasa takut dan khawatir jika Rena sadar dari koma, itu berarti dia akan tau bahwa anak yang sedang dikandungnya telah tiada. Dan gue belum siap untuk melihatnya kembali menangis karena telah kehilangan calon buah hati yang udah dua bulan ini dikandungnya.

Awalnya, gue memang shock, dan sangat kecewa, sampai-sampai gue harus melampiaskan rasa kecewa gue dengan memukul Doyoung, sahabat gue sendiri. Gue yakin, bukan cuma gue doang suami yang merasa sangat kecewa dan sedih kalau istrinya mengalami keguguran. Tapi mau bagaimana pun, gue harus menerima kenyataan, bahwa Tuhan masih belum mempercayai gue dan Rena untuk menjadi orangtua dalam waktu dekat ini.

Gue gak akan meninggalkan Rena hanya karena dia gagal mengandung darah daging gue sendiri. Gue bukan cowok egois, gue mencintai Rena dengan sepenuh hati, bukan hanya karena menginginkan sesosok buah hati. Gue memang sangat mengharapkan hadirnya si kecil dalam rumah tangga gue, tapi kalau Tuhan belum mengizinkan, kenapa gue harus meninggalkan wanita yang gue cinta?

"Taeyong..."

Gue buru-buru menyeka air mata gue saat suara mamanya Rena memanggil nama gue.

"Iya, ma?"

"Lebih baik kamu pulang dulu, Yong, mandi dan makan yang benar. Kamu dari kemarin belum makan, lho." Kata mama Rena dengan tatapan sendunya.

"Iya, Yong, biar hari ini papa dan mama yang akan menjaga Rena. Kamu lebih baik pulang aja, istirahat dulu." Timpal papanya Rena.

Iya, memang dari kemarin, gue belum makan apa-apa, rasanya nafsu makan gue hilang, dan gue malas buat ngapa-ngapain selain menjaga Rena di ruangan ini.

"Kalau begitu," Gue bangun dari duduk. "... saya titip Rena ya ma, pa? Kalau Rena udah bangun, tolong cepat-cepat telpon Taeyong."

Namun saat gue mau melangkah, tiba-tiba tangan gue tertahan, ternyata Rena menahan tangan gue. Tentu, gue dan mama papanya Rena langsung antusias melihat respon Rena yang sepertinya akan cepat tersadar dari koma.

"Papa panggilkan Dokter dulu." Papa keluar dari ruangan untuk memanggil Dokter.

"Ma, Rena mau sadar, Ma!" Kata gue antusias. Mama mengusap bahu gue dan mengusap punggung tangan Rena.

Hingga akhirnya, Dokter pun datang. Beliau mulai memeriksa kondisi Rena. Sampai akhirnya, kejadian yang sangat gue tunggu-tunggu pun terjadi, kedua mata indah Rena yang udah dua hari gak gue lihat karena terus terpejam, kini tampak terbuka. Dia udah bangun, Rena telah kembali.

Hello, Sir! | TAEYONG [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang