#23: Satisfy

6.9K 722 96
                                    

(a/n) : area orang gede :) hehe

Gue meraba tempat tidur sebelah kanan gue, kemudian gue membuka mata, gak ada Pak Taeyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue meraba tempat tidur sebelah kanan gue, kemudian gue membuka mata, gak ada Pak Taeyong. Gue melirik jam di dinding, ternyata masih jam dua pagi. Apa Pak Taeyong lagi kebelet ke toilet?

Lalu gue pun turun dari ranjang, melangkah mendekati pintu kamar mandi, telinga gue menempel ke pintu kamar mandi.

"Nghh... Ahh..."

Kedua mata gue membulat sempurna.

Siapa yang lagi mendesah?! Kok suara cewek?!

Gue kembali menguping lagi, takutnya salah dengar.

"Nghh... Ahh... Ahh..."

"Hhh... gila... Ahh..."

Gue membungkam mulut gue dengan telapak tangan. Gue gak salah denger, kan? Itu... Itu...

Suara Pak Taeyong...

"Ah, udah ah."

Dengan cepat, gue berlari ke tempat tidur ㅡduduk di sana. Air mata gue mulai mengalir membasahi kedua pipi gue.

Bisa-bisanya dia selingkuh dan bawa selingkuhannya ke apartemen, dan berbuat... mesum di kamar mandi?!

CEKLEK

Pintu kamar mandi terbuka, kemudian gue menoleh ke Pak Taeyong yang tampak kaget saat kedua matanya bertemu dengan mata gue.

"Ren, kok bangun?"

Gue pun tak menghiraukan pertanyaan Pak Taeyong, sekarang gue berjalan masuk ke dalam kamar mandi; memeriksa setiap sudut kamar mandi, bisa aja selingkuhannya Pak Taeyong lagi bersembunyi di sini.

"Ren, kamu lagi nyari apa?"

"Pak Taeyong sembunyiin selingkuhan Bapak di mana?!" Tanya gue sedikit teriak.

"Selingkuhan?" Keningnya berkerut. Gue pun berjalan menghampirinya.

"Tadi pas Bapak di kamar mandi saya mendengar suara... perempuan... lagi men...desah." Jawaban gue sontak membuat kedua pupil mata Pak Taeyong membulat.

"Pak Taeyong selingkuh, kan?" Gue kembali menangis.

Pak Taeyong menggelengkan kepalanya cepat. "Kamu salah paham, Ren... Tolong dengarkan saya dulu."

Gue pun menarik napas. "Oke, tolong jelaskan ssemuanya dengan sangat jelas, jangan ada yang ditutup-tutupi."

"Ayo keluar dulu, masa kita ngobrol di kamar mandi?"

Gue pun mengiyakan dan keluar lebih dulu dari dalam kamar mandi. Sekarang ini, di kamar, gue sedang berdiri berhadapan dengan Pak Taeyong.

"Jelasin sekarang." Suruh gue dengan penuh penekenan.

Hello, Sir! | TAEYONG [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang