#4: Disappointed

9.7K 1.1K 87
                                    

Gue terbangun tepat pada jam enam pagi, dan lampu kamar masih mati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue terbangun tepat pada jam enam pagi, dan lampu kamar masih mati. Kedua indera penglihatan gue tertuju ke sebuah sofa yang hanya berjarak satu meter dari tempat tidur, ada Pak Taeyong di sana, dengan posisi tidur yang sama; menyamping. Selimutnya kini tergeletak di bawah. Melihatnya, gue tersenyum miris, kasihan.

Perlahan gue turun dari ranjang, dan menghampiri Pak Taeyong yang masih tidur pulas. Gue membungkuk untuk mengambil selimutnya yang tergeletak di bawah, dan dengan sangat hati-hati, gue menutupi tubuh Pak Taeyong dengan selimut, dari leher hingga ujung kaki. Selanjutnya, gue mengusap rambut Pak Taeyong, semoga aja sih dia gak terbangun seperti semalam.

Selagi Pak Taeyong masih tidur nyenyak, gue masuk ke kamar mandi buat cuci muka. Setelahnya, gue keluar dari kamar dan melangkah menuju dapur, gue harus bikin sarapan sebelum Pak Taeyong bangun.

Nasi goreng adalah menu andalan untuk sarapan. Kayaknya gue harus masak nasi goreng untuk sarapan pagi ini. Gue pun menyiapkan semua bahan dan alat untuk bikin nasi goreng, kemudian mulai memasak.

"Lagi masak apa, Ren?"

Gue hampir melempar spatula ke belakang kalau gak tau bahwa yang nanya barusan itu adalah Pak Taeyong. Iya, Pak Taeyong sekarang ada di dapur, wajahnya basah; habis cuci muka.

"Pagi, Pak.." Sapa gue ke dia. Pak Taeyong berjalan menghampiri gue.

"Nasi goreng?"

Gue mengangguk sebagai jawaban. "Saya kira, Bapak bangunnya agak nanti."

"Saya terbangun karena mendengar suara ribut dari dapur, makanya saya ke sini, takut ada apa-apa."

"Ah, maaf ya Pak, saya udah mengganggu waktu tidur Bapak." Kata gue yang merasa bersalah.

"Enggak apa-apa. Lagian sudah tujuh jam saya tidur, jadi saya rasa waktu istirahat saya sudah cukup." Jawabnya. "Mau saya bantu?"

Gue menggeleng cepat. "Gak usah, Pak, ini sebentar lagi juga selesai. Pak Taeyong duduk aja." Akhirnya, Pak Taeyong pun duduk di depan meja makan. Gue pun mempercepat masak, karena Pak Taeyong kayaknya udah lapar banget.

Lima menit kemudian, gue selesai masak nasi goreng. Lalu, gue menyiapkan dua buah piring dan membagi dua nasi goreng yang udah matang di atas wajan.

"Ini Pak, nasi gorengnya." Kata gue seraya menaruh sepiring nasi goreng di depan Pak Taeyong. "Bapak mau minum apa? Air putih atau susu?"

"Susu."

"Baiklah, tunggu sebentar ya, Pak." Gue pun membuat segelas susu putih dan segelas air putih. Selesai membuat minuman, gue duduk di samping Pak Taeyong, dan kami berdua mulai menyantap nasi goreng buatan gue.

Hello, Sir! | TAEYONG [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang