#35: 100%

4.7K 559 126
                                    

Author's POV ...

Author's POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

21.27 pm

Rana berdiri di depan jendela apartemen, memperhatikan langit malam yang sedang terang bulan ㅡdikarenakan sekarang sedang muncul bulan purnama.

Sudah lima jam lamanya Taeyong belum menunjukkan batang hidungnya di sini, dia belum pulang. Entah, Rana tidak tau Taeyong sedang pergi ke mana, yang jelas Rana yakin, bahwa Taeyong pasti sedang menenangkan diri dan tidak mau berbicara dengannya lagi.

Sebenarnya tidak harus menunggu waktu tujuh hari lagi untuk Rana pergi dan mengembalikan jiwa Rena ke tubuhnya kembali, untuk sekarang pun, Rana bisa melakukannya. Tapi Rana belum cukup puas, katakanlah dia memang egois, tapi memang begitu kenyataannya.

Ia melirik jam di dinding kamar, sudah mau jam sepuluh malam, dan Taeyong pun masih belum menampakkan diri juga.

Rana pun menghembuskan napas beratnya.

"Mungkin aku harus pergi sekarang. Kasihan suaminya Rena." Ucap Rana. "Mungkin dia berharap saat dia pulang nanti, Rena udah kembali."

Kemudian Rana membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur.

-

Taeyong terbangun saat mendengar seseorang mengetuk-ngetuk kaca mobilnya. Taeyong pun membuka kaca mobilnya untuk bisa mengobrol dengan seorang bapak-bapak itu.

"Iya, Pak? Ada apa?"

"Pak, sebaiknya Bapak pergi dari jalanan ini, apalagi Bapak kan bawa mobil. Biasanya jam segini rawan begal berkeliaran di jalanan ini, Pak." Kata bapak-bapak itu yang membuat Taeyong sedikit takut.

"Te-terima kasih ya, Pak, infonya. Saya akan segera pulang."

Setelah berpamitan pada bapak-bapak itu, Taeyong pun melajukan mobilnya menuju ke apartemennya.

Taeyong tidak menyangka kalau ia akan tertidur di dalam mobil ㅡdi pinggir jalanan sepi. Jika diingat-ingat, ia mulai tertidur pada jam tujuh tadi, dan sekarang jam sudah menunjukkan hampir jam sebelas malam.

Mendadak Taeyong memikirkan Rana yang sedang sendirian di apartemen, apalagi tadi saat meninggalkan Rana, Taeyong menyimpan rasa kesal dan marah pada Rana. Pasti sejak ditinggalkan oleh Taeyong, Rana banyak menangis di apartemennya, pikir Taeyong.

Setelah menempuh waktu sekitar dua puluh menit, Taeyong pun sampai ke apartemennya. Objek pertama yang ia lihat saat masuk ke kamarnya adalah; Rana yang sudah tertidur pulas di atas ranjang.

Taeyong pun membuang napas leganya, ternyata Rana tidak kenapa-kenapa.

Kemudian ia berniat untuk mandi terlebih dahulu, setelah itu,  ia akan tidur di sofa.

Hello, Sir! | TAEYONG [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang