35

1K 73 60
                                    

Kini Fatim sedang dimeja makan, pagi ini ia sarapan bersama kedua kakaknya yg entah sudah berapa lama ia tidak makan bersama keduanya.

Fatim mengedarkan pandangannya kearah penjuru rumah, terlihat bibi yg bulak balik melintasi ruang tamu serta mamang yg sedang bersiap untuk mengerjakan tugas lainnya, namun Fatim bukan mencari itu, ia mencari sosok Jasson yg memang sudah menjadi kebiasaan anak itu yg selalu menghilang tanpa jejak.

"Cari apa Tim?" tanya Sajidah yg menyadari gerak-gerik sang adik

Fatim hanya menggeleng sebagai jawaban dan melanjutkan aksi makannya.

"Kemanain Jasson?? Perasaan tadi ada dikamar, kok tau-tau udah ga ada??" batinnya bertanya-tanya sambil menatap kedua kakaknya

"Kamu kenapa sih Tim?? Dari tadi aneh banget, kamu lagi nyari apa?" tanya Iyyah menatap adik terakhirnya itu

Menggeleng. Yaaa hanya itu lah jawaban Fatim dari tadi.

"Ga mungkinkan gua tanya kak Jidah or kak Iyyah, lagian juga gengsi nanya sama mereka" ucapnya lagi sambil menatap vas bunga namun bisa di deskripsikan kalau kini tatapannya kosong.

Nihh yaa gengss. Sebenernya Fatim tuhh pengen bercanda sama kakaknya lagi, ngobrol berdua. Tapi entah kenapa dirinya sangat berambisi untuk tidak berbicara dengan saudaranya. Jadi jawaban yg tepat dari masalahnya kini adalah gengsi. Iyaa, gengsi karena udah terlalu lama tidak berbicara dengan 1 pun orang yg berada dirumahnya. Kalaupun berbicara juga hanya singkat saja.

"Haiiii" ucap Iyyah sambil melambaikan tangannya didepan muka Fatim

Fatim yg menyadari itu pun langsung beristighfar sambil memegang kepalanya seraya mengusir jauh-jauh pikirannya tadi.

"Malah ngelamun.. Kenapa sih?? Kamu ada masalah?" tanya Iyyah yg kini sudah geregetan akan tingkah Fatim sekarang

"Are you okey Fatim??" tanya Sajidah tegas namun dengan intonasi suara yg lembut

"Im okey" ucap Fatim pelan tapi masih kedengeran oleh kedua kakaknya itu

Aaaa suara itu.. Walaupun pelan namun terbesit wajah bahagia dari kedua kakaknya. Sudah lama juga mereka tidak mendengar suara Fatim yg terdengar sangat tenang walau hanya keluar 2 kata saja, lain hal dengan hari-hari kemarin yg biasanya hanya menjawab dengan gelengan, tatapan tak peduli, kata-kata ketus, dengusan sebal, ataupun mencuekinya.

"Kalo ada masalah bilang aja sama kak Jidah or kak Iyyah, jangan kamu pendem sendiri" jelas Sajidah yg sepertinya tidak ditanggapi oleh Fatim

Kring......

Telpon rumah berbunyi nyaring yg membuat seisi rumah menjadi sedikit bergema.

Dari arah ruang tamu, terlihat bibi yg buru-buru mengangkat telpon tersebut agar panggilan itu tidak tertolak.

1 menit setalah telepon itu berbunyi, bibi pun menghampiri sang tuan rumah yg masih melanjutkan memakan sarapannya.

"Permisi non, ituu non Sohwa mau bicara sama non Jidah" ucap bibi dengan senyumnya

"Ohh oke bi, terimakasih yaaa" ucap Sajidah yg tanpa basa-basi langsung menuju kearah telpon tersebut.

~Via telpon on~

Beri Aku Kasih SayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang