64

570 49 42
                                    

Dengan terburu-buru Atta dan Sohwa berlari menuju ruangan Fatim. Sehabis mengantar Sohwa untuk mengobati lukanya, mereka berdua pun menuju keruangan adiknya yg katanya sudah siuman.

Tapi dipersimpangan jalan ia bertemu dengan ke-4 adiknya yg sedang berjalan santai ingin memasuki ruangan Fatim.

"Abis dari mana?" tanya Atta penuh selidik

"Kantin hehe" kekeh Thariq seakan-akan dosanya hanya sebesar semut.

"Fatim nya sendirian?" tanya Atta lagi

"Iya, tadi sih ada suster didalem" ucap Saaih yg ikut menyahut

Setelahnya mereka pun memasuki ruangan tersebut, dan betapa terkejutnya mereka ketika melihat mayat seseorang yg sudah ditutupi oleh kain kafan.

"Fatim" ucap Iyyah menghampiri orang tersebut

Dengan buru-buru Atta pun membuka penutup yg menutupi wajah mayat tersebut.

"Astagfirullahaladzim kamu ini berdosa banget" ucap Atta menutup mulutnya

"Banggg salah naskahhhh" ujar Saaih menepuk keningnya

"Ohh iya lupa maap" ucap Atta cengengesan

Atta pun kembali mengulang kejadian tadi dengan menutup kembali penutup wajah tersebut dan beberapa detik berikutnya ia buka kembali.

"Astagfirullah... Salah orang. Ini bener kan ruangan Fatim?" tanya Atta sambil melongokan kepalanya diarah palang nama kamar.

"Disini kok tadi" ucap Sohwa sambil mengecek kembali

"Terus ini mayat siapa dong?" tanya Atta bingung

"Mana saya tahu, saya kan Thariq" ucap Thariq dengan cengiran khasnya

"Yg bilang nama lu Jamal siapa bambang" kesal Atta

"Kak"

1 kata tadi sukses membuat mereka semua kompak menengok kearah pintu.

Wajah mereka berbinar, betapa bahagianya mereka ketika adik terakhirnya itu menyebutkan kata 'kak' setelah sekian lamanya anak itu tidak mengucapkannya.

"F-fatim?" ucap mereka sambil sedikit berlari kearah adiknya itu, memeluknya erat seakan tidak akan mau berpisah untuk yg kedua kalinya.

Fatim membalas pelukan tersebut. Hangat dan nyaman yg kini ia dapat rasakan. Sebenarnya Fatim agak sedikit gengsi saat ia memanggil kakaknya tapi dengan tekad yg kuat akhirnya ia memberanikan diri untuk mengucapkannya.

"Kenapa kamu disini? Terus itu siapa?" tanya Sajidah menujuk ranjang rumah sakit yg semulanya Fatim tempati.

"Itu orang yg baru meninggal tadi, Fatim tadi sendirian dikamar jadi keluar aja" ucapnya

"Takut bilang... Udah biasa liat begituan juga kan" ledek Thariq

"Ga takut, cuma iseng aja sendirian didalem" ucapnya lagi

"Terus keluarganya dimana?" tanya Atta

Fatim menaikkan bahunya pelan.

"Tadi udah diperiksa dokter kan?" tanya Sohwa menatap wajah Fatim intens

Lagi-lagi Fatim hanya menganggukkan kepalanya.

"Kamu masih marah, hm?" ucap Sohwa hati-hati

"Sedikit, cuma lagi males ngomong doang" ucapnya

Keenam kakaknya pun terkekeh pelan.

"Yaudah yuk, pulang" ajak Atta merangkul keenam adiknya

"Yahh kok pulang? Makan-makan dulu lah kitaaa, itung-itung hibur Fatim yg abis keluar dari rumah sakit" girang Saaih

Beri Aku Kasih SayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang