50

791 54 33
                                    

Happy independence day for the 75th Indonesian nation.
Semoga bangsa ini lebih baik untuk kedepannya.
.
.
50 votes for next:)
Thank you

.

~~

Fatim baru sampai dirumahnya pukul 10 malam. Baginya waktu tersebut belum cukup malam tapi bagi keluarganya jam-jam segitu sudah melebihi batas wajar.

Tadinya Fatim tak ingin pulang, ia berniat menginap dirumah Najwa tapi tidak jadi.

"Assalamualaikum" ucapnya pelan, sangat pelan.

"Abis dari mana?" tanya seseorang yg baru saja keluar dari arah dapur

Gilee yg denger kupingnya peka amat.

Fatim menghiraukan ucapan abangnya itu dan memilih untuk menuju kekamarnya dengan tangan yg memegang totebag berlogo starbucks. Katanya sih buat Jasson sama Leon.

"Fatim" panggil Saaih lagi yg lagi-lagi dihiraukan oleh Fatim

Kini Fatim sudah menghilang dibalik tembok lantai 2 lalu buru-buru masuk kedalam kamarnya.

Ia membersihkan wajahnya dan menaruh totebag tadi diatas nakas samping tempat tidurnya.

Setelah semuanya bersih, ia beralih untuk tidur-tiduran diatas kasurnya tapi tak kunjung lama pintu kamarnya diketuk oleh seseorang.

Tok.. Tok.. Tok..

"Fatim? Kamu ada didalam?" tanyanya

Buru-buru Fatim menarik selimutnya dan berpura-pura tidur karena itulah satu-satunya rencana yg ampuh.

"Tim.. Kak Iyyah masuk yaa" ucap Iyyah seraya meminta izin

Masih tak ada jawaban dari Fatim dan langsung saja Iyyah memasuki kamar adiknya itu.

"Tim?" panggil nya

Iyyah berjalan kesebelah kasur Fatim untuk mengecek keadaan adiknya.

Iyyah memilih untuk duduk didekat kepala Fatim, "Ohh udah tidur..."

Ia mengedarkan pandangannya kepenjuru ruangan kamar Fatim, kamar yg sekarang menjadi tempat favoritnya. Menarik sih kamarnya hehe.

Iyyah balik menatap Fatim yg masih tertidur, "Kak Iyyah kangen sama senyum Fatim, kak Iyyah kangen curhat sama Fatim tapi kayanya sekarang Atim ga peduli yaa hehe. Gpp sihh kamu berubah kaya gini keren aja gitu, kak Iyyah suka sama gaya Fatim yg sekarang, cuma yaa sifat cueknya kurangin dikit yaa hehe" Iyyah beralih mengusap kepala adiknya.

"Kalau kak Iyyah bilang sayang sama Fatim, nanti Fatim bakal bales sayang kak Iyyah juga ga? Eh maksudnya sayang sama keluarga gitu" Iyyah lagi-lagi bermonolog

Iyyah suka aja gitu ngobrol kalau Fatim sudah tidur, itu sudah menjadi kebiasaannya saat adiknya itu mulai berubah. Soalnya kalau adiknya itu melek pasti setiap kali ia panggil gak akan pernah disautin, boro-boro disautin, nengok aja kaga.

Kak Iyyah ga tau aja kalo sebenarnya Fatim pura-pura tidur.

"Yah?" panggil seseorang dari ambang pintu

Orang itu berjalan menghampiri Iyyah dan ikut-ikutan menatap Fatim.

Beri Aku Kasih SayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang