66

559 49 26
                                    

Ciee nungguin wkwkwk
Ga ada ide gua ngab, jadi baca aja yee hehew...

.
.

"Mau kemana?" tanya Atta yg sedang mengendarai mobil nya

"Sekolahan Fatim" jawab Sohwa yg masih sibuk memoles wajahnya dengan bedak

"Mau ngapain?" tanya Atta lagi

"Ada rapat orang tua"

"Lu emang orang tuanya?" ledek Atta sambil tertawa cekikikan

"Gua wakilin. Harusnya abang yg kesono, ini malah Sohwa" kesal nya

"Siang-siang gini tuh males dengerin orang ngomong. Ntar malah ketiduran" guraunya

"Emang bener si, Fatim tuh emang copyan sifat abang" keluh Sohwa

Atta menunjuk dirinya dengan tatapan heran, "Abang?"

"Bagus lahh" tawanya setelah mengatakan itu

"Dihh... Sifat jelek diikutin kok bangga"

Atta menjadi bungkam mendengar perkataan terakhir adiknya itu.

"Kenapa diem? Ngerasa?" ledek Sohwa membalas perilaku abangnya tadi

"Bisa diam tidakkk"

"Tidakkk"

***

"Gimana?" tanya Atta setelah lamanya ia menunggu Sohwa kembali dari rapat tersebut.

Sohwa menghempaskan dirinya disebelah abangnya, "Huft... Kepsek nya banyak omong, kenapa si ga langsung to the point aja gitu biar cepet"

Atta tertawa ngakak dibuatnya, untung saja bukan dirinya yg menghadiri rapat tersebut.

"Terus Fatim nya mana?" tanya Atta setelahnya

"Entar juga kesini"

Lama mereka menunggu, malahan snack yg beberapa menit dimakan oleh Atta sudah habis, bukan 1 snack saja melainkan 3. Entah kemana perginya Fatim sampai tidak balik-balik.

"Ck, kemana si adek lu? Lama banget" keluhnya

"Lah mana Sohwa tau, orang tadi dia bilangnya nanti nyusul" ucap Sohwa yg lelah karena abangnya itu terus-terusan menanyakan hal yg sama.

"Ah gua tinggal juga nih"

Pintu mobil dibagian belakang terbuka dan menampakkan Fatim yg langsung duduk tanpa menghiraukan tatapan kedua kakaknya.

"Abis dari mana?" tanya Atta curiga

"Minta temen bawain motor pulang kerumah" jawab Fatim

"Lah kamu bawa motor?" tanya Atta sambil menatap Sohwa

Fatim hanya berdehem sebagai jawaban.

"Kenapa pulangnya ga pake motor aja?" tanya Atta

"Maksudnya abang ngusir?" tanya Fatim

"B-bukan gitu maksudnya. Ahh dahlah"

Fatim hanya mengangkat bahunya tidak peduli dan memainkan handphonenya agar tidak bosan.

Atta pun melajukan kendaraannya menuju restoran terdekat, katanya perutnya minta diberi asupan biar semangat.

Hilih

"Nyetel lagu dong, sepi banget" ucap Sohwa sambil memilih-milih kaset yg ia mau

"Ribet banget emak lu Tim" tawa Atta yg langsung mendapat tatapan tajam dari Sohwa

Beri Aku Kasih SayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang