46

821 64 23
                                    

Sepulang sekolah tadi entah kenapa muka Fatim selalu ditekuk, tidak seperti hari-hari biasanya.

Sajidah dan Iyyah yg kebetulan berada diruang tengah pun melihat kearah adiknya yg seperti orang yg tidak memiliki semangat hidup.

Mereka berdua menoleh kearah Thariq yg daritadi adem ayem seperti tak mempermasalahkan kelakuan adik terakhirnya itu, "Kenapa?" tunjuk Sajidah kearah Fatim.

Thariq yg mendapat pertanyaan seperti itu hanya menggelengkan kepalanya. Sebenernya ia juga bingung dengan sikap adiknya hari ini.

"Dari pulang sekolah tadi udah kaya gitu" ucap Thariq saat melihat adiknya sudah menaiki tangga terakhir dan masuk kedalam kamarnya. Dan asal kalian tau aja, tuhh tas sama dia udah diseret bukan digemblok lagi. Fix nih anak kaya orang yg lagi patah hati.

Yup.. Thariq baru pulang menjemput Fatim. Kok Thariq yg jemput? Kenapa bukan mamang yg jemput adiknya itu? Yaa jawabannya hanya 1, adiknya itu yg meminta abangnya untuk menjemputnya hari ini, entah apa alasannya.

Dan tak lama terlihat Sohwa yg baru saja keluar dari kamarnya, bisa dideskripsikan kalau kakaknya itu ingin keluar rumah.

"Jid, kak Sohwa mau ke butik dulu, kak Sohwa ga lama. Kalian kalo laper makan aja duluan, ohh iyaa Fatim udah pulang kan?" ocehnya dengan mata yg tak lepas dari handphonenya itu.

"Udah" jawab Thariq pelan

Sohwa menyingkirkan handphone yg berada dihadapannya dan mulai memperhatikan adiknya satu-persatu. Dari logat bicara Thariq barusan sepertinya sedang ada masalah yg ditimpanya.

"Kenapa?" tanyanya bingung

"Kenapa apanya?" ucap Iyyah balik menanya

"Ga... Itu Oliq ga biasanya kalem gitu, kenapa? Berantem lagi sama Saaih?" tanyanya lagi

Thariq menggelengkan kepalanya. Suasana disini malah semakin awkard, tumben-tumbenan nih rumah tentram, aman, damai, sejahtera, adil dan makmur:v

"Saaih kemana?" tanya Sohwa yg mencoba mengabsen seluruh anggota keluarganya.

"Ga tau belom pulang" jawab Sajidah

"Terus Fatim sekarang dimana?" tanya Sohwa lagi, biasanya adiknya itu heboh banget kalo abis pulang sekolah. Tapi sekarang batang hidungnya pun tak kelihatan.

"Dikamarnya" kali ini Iyyah lah yg menjawab

"Ohh yaudah. Jid, ajak adek-adek kamu makan. Kak Sohwa berangkat dulu. Assalamualaikum" pamit nya

"Waalaikumsalam" jawab mereka serempak

Setelah Sohwa menghilang dibalik pintu mereka pun saling tatap menatap.

"Mau makan sekarang?" tanya Sajidah melihat kearah Iyyah dan Thariq

"Lahh hayuuu... Oliq dah laper" selalu seperti itu, kalau urusan makan pasti Thariq lah juaranya

"Yaudah, kalian kemeja makan duluan. Nanti kak Jidah nyusul"

"Emng kak Jidah mau kemana?" tanya Iyyah bingung

"Mau cek Fatim diatas, tumben ga turun-turun" setelah mengucapkan itu Sajidah bangkit dari duduknya dan berjalan kearah tangga.

"Yuk, Yah" ajak Thariq. Iyyah yg diajak mah mau-mau aja, wong dia juga laper hehe.

Sementara Thariq dan Iyyah makan, kita melipir dulu ke Sajidah yg lagi membujuk Fatim untuk membukakan pintu kamarnya.

"Fatimm, makan dulu yuk..." bujuk Sajidah yg masih berusaha mengetuk pintu tersebut.

Beri Aku Kasih SayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang