52. Overprotektif

1.3K 54 0
                                    

Music : Wayo-Bang Yedam Treasure. (Add your fav music.)

Not yet revision. Sorry. Kalo ada kata kata yang salah, bisa komen ya. Aku butuh banget komen kalian. Please jangan silent reader. Terserah deh

Happy reading!

***

Cowok itu terdiam. Menghapus air mata yang keluar dari wajah Keysa pelan. Lantas dia tersenyum lagi. Dia menunduk. Melihat kaki Keysa yang kini terluka.

"Berdarah gini, pasti sakit ya? Kaki lo juga lukanya gede. Harus segera ditanganin. Ke rumah sakit ya?" ujar cowok berhoodie itu. Keysa hanya mengangguk ragu. Daripada harus pulang ke rumah, lebih baik Keysa ke rumah sakit saja dahulu. Dia tidak ingin Dian-mamanya itu khawatir.

Keysa melangkahkan kakinya dengan pincang. Namun, cowok itu membantunya berjalan. Dia Vano? Bukan! Dia bukan Vano.

Keysa hanya diam membeku. Melihat perlakuan cowok itu. Keysa menaiki mobil cowok itu. Duduk dengan tenang lalu menghela napasnya. Kali ini Keysa sedikit tentram.

Hari sudah sore. Matahari pun semakin tenggelam di ufuk barat. Cowok itu melajukan mobilnya ke arah rumah sakit terdekat.

"Vin?"

"Hem?"

"Makasih ya."

"Iya."

Ucapan itu terlihat dingin. Dia Kevin. Kevin yang mungkin sikapnya sudah berbeda. Dingin berkebalikan dengan sifat kekasihnya-Vano yang selalu saja banyak bicara.

"Nanti gue hubungi Vano, Key. Dia pasti khawatir sama lo," ujar Kevin dingin. Dia menyetir dengan gayanya yang santai.

Keysa mengatupkan bibirnya.

"Kenapa lo bisa di sana?" ujar Kevin menoleh sekilas.

"Gue-ke cafe tadi. Dan tiba tiba pria itu ngajak gue ikut sama dia-"

"Stop gak usah dilanjutin," ujar Kevin memotong pembicaraan Keysa. Kevin sudah tahu, Pria tadi akan membawa Keysa pergi. Ada kemungkinan Pria itu akan menculik Keysa.

"Kenapa gak sama Vano?" ujar Kevin tiba-tiba. Membuat diri Keysa sedikit tersentak.

"Gue gak mau ngebebanin dia-"

"Justru elo yang bikin dia resah dengan cara lo yang kayak gini!" ujar Kevin lantang. Menentang tindakan Keysa yang salah.

"Lagi-lagi kalo pergi itu ditemenin. Sama siapapun itu termasuk gue," ujar Kevin pelan.

termasuk gue yang selalu ada buat lo

kapanpun lo butuh.

Tak mampu berkata dengan ucapannya. Kevin hanya bisa membatin. Lagipula Keysa masih ada Vano. Vano selalu ada untuk Keysa. Vano yang selalu menjaga Keysa. Dia tidak berhak untuk ikut campur. Hubungan antara Keysa dan dirinya juga tidak terlalu dekat kan? Jadi Kevin lebih baik berhenti untuk berurusan dengan Keysa. Mungkin Kevin akan selalu ada di samping Keysa jika Keysa membutuhkan bantuan Kevin atau dalam keadaan genting.

"Iya, Vin. Sekali lagi gue ucapin makasih ya, elo udah nolongin gue."

Kevin yang mendengar itu hanya bungkam. Lantas mengangguk. Keysa mengarahkan pandangannya ke samping melalui kaca mobil. Dia menyeka darah yang keluar dari hidungnya. Mimisan. Ya Tuhan, Mengapa sampai seperti ini? Memang tadi rasanya begitu sakit ketika dipukul. Namun, semua itu hanya sesaat, mengapa sampai mimisan seperti ini?

Keysa yang sekarang memang sangat lemah. Sadar, memang Keysa sadar jika tidak bisa menjaga dirinya sendiri. Keysa tersenyum dengan smirk merendahkan-untuk dirinya sendiri yang tidak becus.

KEYVANO [Selesai] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang