18. Trying to stay away

2.5K 117 20
                                    

Hai haluers and nctzen!
Sebagian part sudah direvisi.
So, selamat membaca semuanya!

•••

Keysa ingin bertanya kepada Tuhan. Sampai-sampai dia lagi-lagi tersenyum segan melihat penderitaannya kian beberapa hari lalu sampai sekarang. Memang, logikanya tentang Vano membawa banyak kesialan baginya itu memang benar.

Pakaian osis kebesarannya kini berbau cola.

Lagi-lagi dia bermasalah dengan cewek di hadapannya ini. Seolah tak merasa bersalah dia meringis menjijikan. Benar-benar, Keysa tidak pernah takut dengan cewek itu.

“Gue kira lo memahami kesalahan lo karena udah minta maaf atas hal pembullyan di sekolah tadi.” Standing applause, Keysa berdiri lalu memutari tubuh cewek itu bersama dayang-dayangnya. Seorang Aletta.

Tersenyum. “Baju gue basah. Masa iya gue perlu capek-capek ngebersihin kayak gini,” ujar Keysa dengan wajah berpura-pura cemberut. Dia benar-benar tidak takut. Lagipula dia tidak ingin diremehkan oleh siapapun.

Aletta menatap wajah Keysa tajam. Cewek itu mencengkeram kerah pakaian Keysa. Membuat cewek itu tersentak kaku.

“Lo berani sama gue?” ujar Aletta lagi-lagi kesal.

“Aletta! Lepas!” ujar Vano menarik Aletta kesal. Namun, cewek itu tetap dalam pendiriannya.

“Al, dia anak pemilik sekolah..., Bisa-bisa kita kena juga lagi,” ujar Amanda mencemberutkan bibirnya.

“Kalian takut sama anak pemilik sekolah ini? Cuma takut dikeluarin dari sekolah?” ujar Aletta berdecih tak suka.

“Bukan gitu, Al ..., Tapi—”

“Sumpah kalo kayak gini gue nggak ikut-ikutan ya,” ujar salahsatunya lagi. Aletta tertawa terbahak-bahak.

“Bapak gue bisa sekolahin gue di sekolah lain kalo dikeluarin! Luar negeri!” ujar Aletta lagi.

“Lepas!” ujar Vano menarik tangan Aletta. Membuat cewek itu menatap ke arah Vano. Tatapan mereka beradu.

“Apa, Van? Kamu lebih milih dia dibanding aku Van? Yang jelas-jelas orang yang baru kamu kenal?” ujar Aletta tersenyum miris. Rasa kesalnya kini memuncak. Ketika Vano seolah lebih membela cewek ingusan di depannya ini.

“Ni anak bikin onar mulu, Allahuakbar!” ujar Fafa ingin sekali meruqyah Aletta secepatnya.

“Ada apa gerangan si mbak Aletta!” ujar Keanu berusaha meredam emosi Aletta. Bukannya Aletta tertawa cewek itu malah semakin mengeluarkan kekesalannya dengan menjambak rambut Keysa.

“Jalang!”

“Apa-apaan, gue nggak pernah kenal sama lo ya! Gue nggak pernah bilang gue takut sama orang kayak elo yang beraninya keroyokan!” ujar Keysa semakin ikut kesal. Dia menarik rambut Aletta sama kuatnya. Elang yang melihat perseturuan itu hanya terdiam. Tak ingin ikut-ikutan.

Pengunjung yang melihat perseteruan itu mulai mengrubungi mereka. Membuat beberapa teman Vano mulai menengahi pertengkaran keduanya.

“Udah, udah apaan sih Aletta bikin masalah.” Keanu menarik tubuh Aletta. Namun, tarikan pada rambut Keysa semakin kencang.

“Lepas, Letta!” ujar Vano kesal. Semburat tanpa ekspresi itu semakin melekat dalam wajahnya. Aletta cewek itu tetap keras kepala.

“Gue nggak pernah suka ya lo deket sama Vano! Murahan lo!”

“Lah emang situ siapanya Vano?” ujar Keysa semakin terkekeh. Aletta yang mendengar itu mencengkeram bahu Keysa kuat. Seolah sangat kesal. Tak suka mendengar kalimat yang dikeluarkan Keysa.

KEYVANO [Selesai] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang