AYO RAMAIKAN PART INI DENGAN SPAM KOMEN KALIAN! THANKS!
•••
"Hei yang duduk di depan itu, siapa kamu?" ujar Pria paruh baya menatap ke arah seseorang.
Semua siswa yang berada di kelas menoleh ke arah Seseorang yang ditatap oleh pria paruh baya itu. Keysa yang tak ada henti hentinya melamun seketika terkejut dengan tatapan teman temannya yang seakan mengintimidasi. Keysa sontak menatap dengan wajah tersenyum kearah Pria di depannya itu.
"Kenapa, Pak?" ujar Keysa menautkan alisnya bingung. Guru itu menghembuskan napas panjang.
"Nama kamu siapa?"
"Saya Keysa pak, kenapa manggil manggil pak? Jangan jangan bapak jatuh cinta pandangan pertama sama saya ya, Pak? Hayo ngaku ...," ujar Keysa. Hal itu membuat teman satu kelasnya tergelak tawa karna candaan Keysa.
Guru dengan nama Joko Susilo yang tertengger pada name tag dinasnya menatap Keysa melotot. Keysa terkekeh tenang atas pelototan Pak Joko. Teman-teman satu kelasnya nampak diam tak berkutip. Mereka menutup mulut rapat-rapat agar tak mengeluarkan suara tawa lagi.
"Siapa yang panggil kamu, bapak cuma nanya nama. Jangan rayu-rayu bapak ya! Bapak udah punya anak sama istri," ujarnya mengundang gelak tawa yang semakin menjadi.
"Dih bapak sok jual mahal banget ngomong aja suka cari alasan segala Pak Joko, Pak joko." Kini Slamet ikut bicara, cowok itu geleng-geleng kepala.
"Iya, Pak. Mending jadiin Keysa istri bapak aja, Pak." Asya kini bersuara. Mendengar hal itu Keysa menatap Asya tajam. Asya hanya terkekeh atas tindakan yang dilakukan Keysa.
"Sudah sudah, bapak tidak mau mendengar ucapan kalian itu. Bapak cuma lihat Keysa tidak memerhatikan pelajaran bapak di depan."
"Duh, Keysa! Woooooooo!" ujar Asya terbahak-bahak.
"Wah bapak minta dikodein nih ya pak ..., supaya saya perhatian sama bapak gitu pak?" ujar Keysa membuat Pak Joko geram dengan cewek itu.
"Keysa!"
"Iya Pak. Saya siap perhatian sama bapak," ujarnya seraya tertawa. Cewek ini memang selalu saja tidak sopan dan suka menyepelekan.
Gelak tawa kembali terdengar, karena suatu perdebatan keduanya itu. Pak Joko seketika geleng geleng atas perilaku yang dilakukan Keysa. Baru kali ini ia menghadapi siswi yang bersikap absurd seperti itu.
"Untuk kamu Keysa, kamu saya hukum mengerjakan beberapa soal di buku lks fisika bab yang sudah diterangkan. Paham kamu?!" ujar Pak Joko kesal. Keysa mencemberutkan bibirnya. Sebelumnya Pak Joko Susilo merupakan guru fisika. Dimana guru ini memang tidak terlalu killer. Namun, suka memberikan hukuman yang menyusahkan. Seperti ini contohnya.
"Lho, Pak? Saya cuma becanda lho. Masa gitu sih? Jahat banget, bapak."
"Diam, kerjakan lalu kumpulkan di meja saya besok. Kalau tidak mengumpulkan bisa tambah lagi." Keysa menghembuskan napas kesal.
"Dih minta di perhatiin, udah tua juga."
"Keysa!"
"Eh iya iya, Pak Joko sayang ... saya laksanakan semua perintah bapak," ujar Keysa tersenyum kecut.
"Bapak lanjut, tolong perhatikan kalau tidak mau mendapat hukuman."
"Baik, Pak." Kelas 12 MIPA 4 ini kompak berbicara. Keysa mendesahkan napas lagi. Cewek ini kembali diam menatap papan tulis yang berisi tulisan-tulisan rumus. Malas, sebenarnya dia sangat malas. Dia menatap papan tulis itu dengan tatapan kosong. Namun, dia segera mengumpulkan konsentrasi penuh agar tak mendapatkan hukuman yang memberatkan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYVANO [Selesai]
Ficção Adolescente[FOLLOW SEBELUM BACA] Kalau cinta jangan maksa! Mungkin, kalimat itulah yang harusnya dia ucapkan terus-menerus kepada seorang cowok yang ditemuinya di sekolah milih sang Ayah. Diana Keysa Rafaeliza, tidak menyangka jika hidupnya yang terasa tenang...