KEYVANO [Selesai]

21. A kidnapping mission

absen dulu sini mana biasnya Jaehyun

Devano as Jaehyun on mulmed✨

Selamat membaca!

•••

“Pulang sama siapa?” ujar Asya yang kini sudah menaiki motor maticnya. Cewek itu menatap wajah Keysa mengernyit.

“Pulang dijemput sopir.” Keysa berbicara ke arah Asya. Cewek itu menganggukkan kepalanya.

“Gue duluan ya?” ujar Asya, Keysa mengacungkan jempolnya pertanda iya. Cewek itu berjalan keluar gerbang sekolah. Melewati lapangan basket. Seorang cowok kini menatapnya penuh ekspresi.

“Keysa!” Fafa kini berujar. Mengacungkan tangannya ke arah seseorang. “Liat Vano tuh, lagi main basket.” Keysa mengalihkan pandangannya. Memang benar, cowok itu sedang memainkan basketnya. Mendribble, lalu layup dan tepat sasaran. Keysa menghela napasnya mendengar itu. Apa urusannya dengannya? Lagipula Keysa sudah tidak ada urusan lagi bukan dengan cowok itu.

Keysa hanya berohria. Melewati mereka, berjalan sendiri seraya menatap layar ponselnya.

Dug.

Keysa mengernyit tersentak. Keysa mengaduh kesakitan. Dia mengusap kepalanya. Lalu menoleh ke arah bola basket yang jatuh di bawahnya. Cewek itu mengalihkan pandangannya ke arah seseorang yang kini menatapnya dengan manik mata kosong. Ya, seperti biasanya tanpa ekspresi.

“Sengaja?” ujar Keysa mengatupkan bibirnya. Vano tak membalas ucapan itu. Cewek itu memasukkan ponselnya ke saku. Lalu berjalan ke arah Vano yang berdiri tak jauh darinya.

“Nggak cukup lo gangguin gue, Van?” ujar Keysa berdecih.

Vano terdiam lagi. “Apa lo diajarin buat selalu kepedean, Diana Keysa Rafaeliza?” Dia memajukan wajahnya di depan wajah cewek itu. Membuat Keysa gugup.

“Ya lo gangguin gue teruskan!”

Vano yang dingin itu terkekeh kecil.

“PD.”

Omongan Vano membuatnya ingin menampol cowok itu secepatnya. Manik mata mereka saling beradu. Keysa seperti benci sekali dengan Vano. Nyatanya sama saja ketika cowok itu sudah berjarak, tapi rasanya pengganggu tetaplah pengganggu. Sama-sama tak bisa pergi, seperti benalu pada inangnya. Keysa masih ingat kalau Keysa adalah regenerasi seorang Vanya, tapi sungguh dia tidak mau terjebak dalam zona seperti ini.