54. Vano's annoyance.

1.2K 44 3
                                    

Update nih, ada yang masih nungguin dan kawal cerita ini sampai tamat? Thankyou yaa!
Selamat membaca.

•••

Kini seorang manusia berhidung bangir berada di sebuah bar. Menggunakan jaket tebal berwarna hitam. Rambut panjang itu tertutup oleh tudung jaket. Wajahnya pun sedikit tak terlihat karena dia memakai masker. Seseorang itu mengetuk meja bar yang terbuat dari kaca itu menggunakan punggung tangannya. Menimbulkan dentuman kecil yang membuat pelayan bar menatap hangat ke arahnya.

"Ada yang bisa dibantu?" ucapnya pelayan itu tersenyum. Seseorang itu hanya terdiam datar. Mengambil senyum sekilas. Namun, sinis.

"Grey ghoose taste vodka," ujar seseorang berbalut masker pada wajahnya itu. Seakan tahu permintaan pelanggan. Pelayan itu lantas tersenyum lalu memberikan segelas vodka pada manusia itu.

"Saya minta sebotol!" ujarnya.

"Maaf, dan ini untuk sebotol vodka grey ghoose taste," ujar pelayan itu memberikan sebotol alkohol jenis vodka.

Manusia itu lantas pergi ke kursi yang berada di sekitar bar. Entah apa yang dia tunggu, yang pasti dia seperti menunggu seseorang.

"Hai! Lama menunggu?" ujar manusia lain kini memakai pakaian oblong biasa.

"Gue lama banget nunggu lo hahah," ujar seseorang berjaket itu dia menyesap sedikit demi sedikit vodka yang tadi dipesannya. Cowok di depannya lantas tersenyum. Dia mendudukkan dirinya dengan tenang.

"Thanks, udah bantu gue." Senyumnya kian mengembang. Dia semakin tertawa terbahak-bahak seperti orang gila. Cowok di depannya ini hanya mengangguk pelan. Dia menyesap rokok yang dibawanya.

"Seperti yang lo suruh," ujar cowok itu antusias. seseorang di depannya hanya manggut-manggut paham.

"Lanjutin seperti yang udah gue rencanain," ujar manusia itu. Dibalas anggukan dari cowok di depannya.

"Sesuai deadline yang udah gue tentuin, dan-"

"Hancurin dia sehancur-hancurnya!" lanjutnya lagi.

Cowok itu lantas tersenyum tipis. "Gue bakal lakuin apa yang lo mau," ujarnya tertawa keras.


•••

Bagi Vano, Orang yang disayangi itu segalanya. Mama, Keysa, dan sahabat-sahabatnya adalah prioritasnya. Apapun sesuatu melibatkan masalah mereka pasti Vano akan mencari tahu. Meskipun nyawa mengancam dirinya. Segalanya akan dia lakukan untuk menuntaskan semuanya.

Mereka adalah hal terbaik bagi dirinya. Ketika waktu merenggut kebahagiaan mereka pasti Vano akan mencari secercah dari sebuah tawa. Cara apapun Vano akan lakukan untuk orang-orang tersayangnya...

Termasuk Keysa, apapun yang membuat Keysa celaka-Vano akan melindungi Keysa dengan jiwa dan raganya. Dan apapun itu caranya. Vano akan selalu bersama Keysa, menjaga Keysa seperti halnya menjaga mama.

Karena Keysa adalah pusat kebahagiaan Vano setelah mama dan sahabat-sahabatnya. Vano berjanji, apapun itu Vano akan tetap bersama Keysa meskipun Keysa mungkin akan meninggalkannya setelah mengetahui semuanya. Vano akan menjaga Keysa meskipun sembunyi-sembunyi. Seperti halnya dikatakannya kemarin.

Motor sport itu kini membelah jalan raya. Dengan kecepatan stabil dia tetap tenang. Di belakangnya disusul Elang yang tertutup helm fullface.

Entah kemana kali ini mereka pergi. Yang pasti motor itu tiba-tiba dihentikannya di depan sebuah gedung besar yang sepi. Seperti tidak ada seseorang yang menghuni. Di sana terdapat logo reptil yang diacuhkannya.

KEYVANO [Selesai] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang