Eits, bijimane kalau kamu vote dulu.
Biar aqunya senang :)
Happy Reading 💕
.
.
Hari Selasa, hari ini tepat hari jadi sekolahku yang sudah puluhan tahun dibangun...
Para anggota OSIS menyiapkan acara yang cukup megah.
Ada panggung yang diletakkan di tengah lapangan.
Anak-anak dari ekskul musik sudah tampil menunjukkan penampilan paduan suara, mereka menyanyikan lagu mars sekolah dan lagu-lagu wajib lain.
Selain itu, anak-anak dari ekskul seni juga ikut menyumbangkan bakatnya yaitu dengan penampilan musikalisasi puisi bertema pendidikan.
Yeah wajar aku hapal sekali susunan acaranya, karena akulah yang jadi MC atau pembawa acaranya.
Harusnya yang jadi MC itu Kak Sela kelas 12 IPA. Tapi karena Kak Sela berhalangan hadir jadinya aku yang ganti.
Katanya cuma aku panitia yang kurang ada kerjaannya, makanya aku yang ditunjuk.
Aku sempat menolak saat diminta untuk jadi MC waktu briefing tadi, karena aku tau yang bakal jadi pasanganku menjadi pembawa acara adalah Rendi.
Iya! Dia teman sekelasku yang pernah kutolak cintanya.
Ini adalah kampret moment. Dimana aku harus bekerja sama dengan orang yang aku hindari, apalagi sebelumnya gak ada persiapan sama sekali.
Rangkaian acara sudah terlaksana, aku mencoba bersikap normal walaupun aku merasa risi sama sikap Rendi saat berinteraksi di panggung.
Saat turun panggung untuk mempersilakan penampilan berlangsung pun Rendi terus menatapku.
Ah sial, apalagi beberapa kali dia modus memegang pundak dan pinggangku, tapi karena kami sedang di panggung dan banyak mata yang melihat, aku jadinya gak bisa menunjukkan rasa kesalku.
Syukurlah tinggal satu acara lagi, yaitu acara sungkeman murid-murid kepada guru.
Hari ini sudah dipenuhi kelucuan dan momen keakraban kami dengan para guru. Tapi tetap saja, seakrab apapun itu, guru statusnya adalah orang tua kita di sekolah yang wajib kita hormati agar pengetahuan yang diberikannya selama ini bisa menjadi sesuatu yang berkah dan diridhoi Tuhan.
Ngomong-ngomong sebenarnya daritadi aku resah. Bukan hanya menyangkut Rendi tapi aku sedang menunggu Mas Bayu. Karena katanya dia mau datang hari ini.
Acara sudah mau selesai tapi aku belum melihat keberadaannya juga.
Apa dia lupa?
Atau sibuk?
"Lo nyari siapa sih?" tanya Rendi sambil mencondongkan badannya ke arahku.
"Gak ada." jawabku singkat.
"Cih!"
Rendi berdecih!
KAMU SEDANG MEMBACA
Siap, Coach! (Completed)
RomanceMasa Pertengahan Putih-Abuku banyak melewati rintangan, ketambah lagi sama Pelatih ekskul volley yang akhir-akhir ini gencar ngechat aku via WhatsApp. Dia kenapa sih? Start : 29 Maret 2020 End : 10 Januari 2021