Hujan turun, tapi gak begitu deras.
Aku semakin gak menyesali keputusanku menerima ajakan Mas Bayu, di samping hari ini aku memang gak bawa motor.
Mobilnya membuatku nyaman. Bukan karena aku norak. Mobil Bapak juga sama bagusnya seperti mobil Mas Bayu.
Tapi mungkin karena didukung cuaca di luar sedang hujan jadinya mobil Mas Bayu terkesan hangat, karena Mas Bayu juga gak nyalahin ACnya.
"Mas tahu dari mana saya gak bawa motor?" tanyaku begitu saja tanpa mau nahan rasa penasaranku.
"Saya tanya Aini, dia juga bilang kamu gak ekskul karena terpilih jadi panitia hari jadi sekolah." jelasnya.
Well aku gak heran sama sekali. Aini memang tipe orang yang bakal cerita meski gak ditanya.
Sikap seperti itu kadang menguntungkan kadang merugikan.
"Oh" balasku terdengar ketus, padahal aku gak niat bikin kata-kataku jadi ketus.
Haduh.
"Waktu hari Minggu, nonton film apa di bioskop?" tanya Mas Bayu.
"Pet Cemetery." jawabku singkat.
"Woh filmnya dapat rating dewasa lho." ucapnya sambil tersenyum bangga.
Entah apa maksudnya. Tapi aku merasa tersinggung.
"Saya sudah bikin KTP. Gak masalah dong." tukasku tanpa meliriknya.
"Oh betul juga, kamu baru ulang tahun yang ke 17 ya beberapa bulan lalu?" Mas Bayu memandangku sekilas lalu fokus lagi menyetir.
"Iya." jawabku singkat.
"Foto KTPmu bagus? Kamu senyum?" tanya Mas Bayu yang sangat terasa kerandomannya.
"Mas apa sih pentingnya KTP saya, Mas sebenarnya mau ngobrolin apaan? Gak mungkin kan semata-mata pengin nganterin saya pulang?" Aku memborong pertanyaan dengan sedikit kesal.
Aku tau harusnya aku gak kayak gini.
Tapi sore ini Mas Bayu agak beda dan sedikit banyak ngomong dari biasanya."Saya minta maaf soal perlakuan Bella tempo hari di bioskop." ujarnya dengan nada bersalah.
Oh jadi mbak itu namanya Bella.
"Kenapa mas yang merasa bersalah? Mas kan gak ikut ngomelin saya." keherananku membuat pertanyaan mengalir begitu saja dan terdengar mengintimidasi.
"Ehm. Gini... saya gak enak aja sama kamu. Apalagi orang-orang di bioskop pada ngelihatin pas Bella marahin kamu." Mas Bayu menjawab tanpa melirik sedikit pun ke arahku.
Padahal aku ingin melihat ekspresinya dengan jelas.
"Oh santai aja. Lagian aku juga salah kok." ucapku mencoba informal.
"Tapi kan gak seharusnya Bella marahin kamu sampai segitunya." Mas Bayu mendengkus pelan.
"Ya gapapa, aku juga gak masalah kok. Mungkin mbak Bella waktu itu lagi bad mood." Aku memberi senyum tipis di akhir kalimatku.
"Saya suka pikiran positifmu." puji Mas Bayu lalu setelah itu dia berdeham.
Dehamannya justru bikin suasana jadi kembali canggung.
Alhasil untuk beberapa menit suasana hening.
"Ami... Bella itu... dia sebenarnya pacar saya," ucapnya dengan nada menggantung.
Ya aku udah tahu sih, sesuai seperti dugaan teman-temanku.
Tapi kalimat ini yang dari tadi kutunggu meski aku udah tau."Tapi saya berpikir ingin mengakhiri hubungan kami. Karena kami sudah mulai gak cocok belakangan ini. Ah gini-maksud saya... kamu jangan berpikir yang jelek-jelek sampai kamu gak suka dan gak mau ngelihat saya gara-gara kejadian kemarin--maksudnya bukan cuma kamu, teman-temanmu juga jangan begitu. " ucapnya yang berhasil bikin aku kaget dan heran.
Plus bingung juga...
Kenapa Mas Bayu harus ngasih tau aku soal rencananya mutusin pacarnya? Emang aku harus tahu gitu?
Terus kenapa Mas Bayu bilang kalau aku gak suka dan gak mau ngelihat dia?
Itu gak betul. Aku emang menghindarinya tapi bukan berarti aku gak suka dan gak mau lihat dia.Dan yang terheran adalah kenapa Mas Bayu harus terganggu dengan semua itu?
Apa perspektifku dan teman-temanku sangat penting baginya?
Lalu kenapa hatiku lega sekali mendengarnya berkata begitu?
______Bersambung_____
Aku mungkin gak akan update kalau temenQ gak ngingetin...
Jadi silakan komen kalau ingin dipercepat.Sikit-sikit saja hari ini.
Besok insyaAllah update lagi dengan part yang makin acbhxuajisckofjeidpsm.
VOTE!!!
CU! 😚
-3064-

KAMU SEDANG MEMBACA
Siap, Coach! (Completed)
RomanceMasa Pertengahan Putih-Abuku banyak melewati rintangan, ketambah lagi sama Pelatih ekskul volley yang akhir-akhir ini gencar ngechat aku via WhatsApp. Dia kenapa sih? Start : 29 Maret 2020 End : 10 Januari 2021