Halooo
Ada sedikit masalah sm mood nulis,
gak semangat gitu akhir-akhir ini.Semoga bisa konsisten.
Dan tolong VOTENYAAA 🍻
Happy Reading 💕
.
.
Sabtu malam.
Alias malam Minggu.
Tidak seperti mauku, malam minggu ini aku hanya diam di rumah menikmati siaran langsung acara Ini Talk Show.
Aku pikir aku bakal ketawa ngelihat tingkah om Sule... tapi ternyata nggak. Bukan karena bakat ngelawaknya yang memudar tapi karena rasa dongkolku sama Mas Bayu yang bikin acara lawaknya jadi kurang lucu.
Seharian tadi Mas Bayu gak online. Emang sih tadi pagi dia udah sempat izin sama aku bakal sibuk banget hari ini. Katanya dia lagi banyak kerjaan.
Sebenarnya aku penasaran banget sama pekerjaannya selain jadi Pelatih Volley di sekolahku.
Aku pengin nanya tadi pagi, tapi dia keburu offline. Jadinya aku hapus lagi pertanyaanku, takutnya nanti dia baca chatku di saat gak tepat dan aku malah terkesan songong dan dinilai terlalu kepo.
Tapi parah gak sih kalau dia gak online sampai jam 7 malam gini? Kami kan baru jadian kemarin, masa aku udah dicuekin aja.
DRRRTTT~
Ponselku bergetar, aku segera mengambilnya di meja.
Mas Coach.
Tertera nama kontak Mas Bayu di ponselku. Dia ingin video call.
Btw aku emang belum mengubah nama kontak Mas Bayu. Habisnya aku bingung. Panggilan yang terlintas di otakku alay semua, aku geli sendiri ngebayanginnya.
Setelah tahu dapat panggilan dari Mas Bayu aku berlari ke kamarku untuk mengangkatnya. Ada rasa antusias dan juga malu saat memutuskan untuk mengangkat panggilan video dari Mas Bayu yang sekarang udah jadi pacarku.
"Assalamualaikum." salamnya setelah aku menerima panggilan videonya.
Wajahnya memenuhi layar ponselku. Aku gugup melihat senyum tipisnya yang jelas diberikan untukku.
"Waalaikumussalam." jawabku dengan senyuman yang merekah begitu saja dari bibirku.
"Mas gak ganggu kan ini?" tanya dia takut-takut mengganggu kegiatanku. Padahal dari pulang sekolah tadi kerjaanku cuma rebahan dan nungguin chat darinya.
"Nggaklah! Dari tadi aku cuma rebahan." ungkapku jujur.
"Oke berarti gak apa-apa kan kalau Mas pengin VC sekarang?" katanya dengan menaikkan alisnya seperti biasa.
Ganteng banget!!! Pacarku ganteng banget dan aku masih gak nyangka punya pacar seganteng ini!
"Gapapa banget, ngomong-ngomong Mas sibuk parah ya hari ini?" tanyaku gak tertahankan lagi.
"Iya, maaf ya. Kamu gak kesal atau marah kan?" tanya dia tampak khawatir.
Aku menggeleng, "Nggak dong, tapi dongkol sih gak dapet kabar seharian hehe. Mau telepon duluan takut ganggu. "
"Padahal aku bakal seneng banget kalau ditelepon pacar, walaupun lagi sibuk gak akan Mas reject."
Aku gak bisa nahan senyumanku pas dia bilang kata 'pacar'.
Rasanya membahagiakan!
"Serius ya, kalau Mas lagi istirahat aku telepon. Tapi Mas istirahatnya jam berapa?" tanyaku antusias.
Semoga aku gak kelihatan kayak bucin.
"Ishoma pas jam 12." infonya.
Wajahnya kelihatan lelah, dan aku bisa melihat latar abu-abu di belakangnya, itu warna sepreinya. Dia sedang tiduran dengan kaus polos berwarna abu-abu juga.
"Mas suka warna abu-abu ya?" tanyaku.
"Iya, bener. Kalau warna favoritmu apa?" dia membalikkan pertanyaanku.
"Ungu."
"Wah kalau kata orang itu warna ja-"
"Janda? Kucubit lengan Mas kalau beneran ngomong gitu." potongku dengan nada mengancam.
"Cubit aja nih kalau bisa." tantangnya dengan alis terangkat seperti biasa.
"Sekarang emang gak bisa, nanti kalau ketemu aku cubit beneran." tegasku.
Dan dia malah tertawa.
"Kalau gitu, ayo ketemu... Biar kamu bisa cubit Mas." tukasnya.
Lengannya yang gak megang ponsel dia jadikan bantalan di bawah kepalanya meskipun dia sudah pakai bantal.
Posisi begitu membuat otot bisepnya jelas terlihat.
"Kapan?" ucapku menuntut kejelasan.
"Besok gimana? Besok kan Minggu." tawarnya.
Aku mengangguk, "Oke, jam berapa?"
"Habis dzuhur?" tanya dia.
"Siap." ucapku bersedia.
"Mas jemput ya?" tawarnya yang gak langsung dapet respon dari aku.
Besok hari libur, artinya Ibu sama Bapak juga bakal ada di rumah.
Aku baru terpikir. Gimana caraku pamit besok?
Apa aku harus bohong dan bilang mau pergi main sama temen-temen?
Tapi masa harus bohong sih. Aku bakal pergi dalam keadaan gak tenang dong.
Tapi kalau jujur pun aku harus bilang apa?
Bu, Pak, teteh pamit mau pergi pacaran dulu?
Gila kali, bisa ditendang dari rumah aku.
"Hey cantik?" panggil Mas Bayu.
Mataku seketika terbelalak pas denger panggilannya.
"I-iya?" responku dengan kegugupan tolol yang gak kuinginkan.
"Kenapa ngelamun? Jadi kan?"
Dengan ragu, aku mengangguk.
"Ragu ya? Mas gak maksa kok. Kalau emang ada keperluan lain Mas masih bisa nahan kangen." ungkapnya.
Nahan kangen?
Hm...
"Aih bukan gitu, aku gak ada urusan apa-apa kok besok. Ayo kita ketemu... Besok Mas boleh jemput aku tapi Mas jemputnya ke taman aja." usulku.
"Oh gitu ya," tanggapnya singkat.
"Yaudah kalau kamu maunya gitu, Mas mau keluar dulu bentar. Udahan dulu ya ...
Sampai besok, Dek."
Apa lagi ini?
"Sampai besok, Mas." balasku.
Setelah panggilan terputus, aku langsung guling-guling di kasur.
"Sampai besok, Dek."
Kalimat itu walaupun terkesan formal tapi hangatnya terasa sampai hati.
Aku suka panggilan itu.
_________Bersambung________
Vote + Komen!
Maaf klo gk seru :(
CU!
KAMU SEDANG MEMBACA
Siap, Coach! (Completed)
RomanceMasa Pertengahan Putih-Abuku banyak melewati rintangan, ketambah lagi sama Pelatih ekskul volley yang akhir-akhir ini gencar ngechat aku via WhatsApp. Dia kenapa sih? Start : 29 Maret 2020 End : 10 Januari 2021