24

138 13 0
                                    

Bisa bisanya ini semua terjadi.

Hari ini aku memulai hariku dengan fakta bahwa aku sudah menjadi istri orang.

Ah about last night, jika kalian penasaran, selepas kami salat isya berjamaah... Mas Bayu izin ke ruangan kerjanya. Sedangkan aku langsung merebahkan diri di kasur lalu memasuki dreamland. Aku gak tau kapan Mas Bayu kembali ke kamar atau mungkin Mas Bayu bisa saja gak tidur disini.

Aku sempat heran, padahal rumah mertuaku tidak terlalu luas tapi bahkan Mas Bayu punya ruang kerjanya sendiri.

Aku jadi ingin sungkem pada arsitek yang telah membangun rumah ini.

Unik dan sederhana namun terkesan elegan dan mahal.

Rasanya di rumah ini tidak ada barang-barang yang tidak berguna, benda sepele di rumah ini pun setidaknya memiliki nilai seni yang tinggi.

TOK TOK TOK

"Ami, apa mas boleh masuk?" izinnya dari luar pintu kamarnya sendiri.

Aku memutar bola mataku.

Untuk apa dia izin? Ini kan kamarnya.

"Masuk aja." instruksiku sambil berjinjit hendak menarik koper yang diletakkan Mas Bayu di atas lemari.

Lemarinya tidak terlalu tinggi, aku rasa kurang dari 2 meter.

Jadi aku cukup percaya diri untuk mengambil koperku tanpa bantuan kursi.

"Perlu bantuan?" ucap Mas Bayu menawarkan bantuan.

"Nggak per-"

BRUK!

Penyesalan emang selalu datang terakhir. Bisa bisanya aku gak berpikir kalau koper itu berat.

"Sepertinya kamu perlu sedikit belajar untuk menggantungkan hidupmu pada Mas." ujarnya sambil menahan koper yang nyaris menimpa kepalaku.

Cih sial dia keren sekali!!!

"Sarapan sudah siap." ucap Mas Bayu.

"Terus?"

"Ibu nyuruh kita sarapan bersama."

"Oh yaudah mas duluan aja." ucapku tanpa melirik Mas Bayu sama sekali.

"Kita pindah nanti sore." kata Mas Bayu yang membuatku seketika terbelalak.

"Kenapa gak bilang dulu?" tanyaku.

"Ini lagi bilang."

"Is maksudku aturan mas bilangnya sebelum ngambil keputusan." ocehku karena merasa gak terima sama keputusannya yang diambil tanpa bertanya padaku dulu.

"Maaf, tapi aku pikir kamu akan lebih bebas di rumah baru kita. Mas tau kamu risih disini." ujarnya dengan ekspresi datar seperti biasa.

Ya memang betul aku agak risi tinggal disini.

Tapi kalau harus tinggal berdua saja dengan Mas Bayu, aku lebih risi!

Argh!!!

___________Bersambung__________

Dahlah bingung gw.

Maaf update semau-mau gua, keknya kalau gak diingetin temen-temen mungkin aku akan lupa.

Lopyu.g

Siap, Coach! (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang