Chapter 58 Ubuyashiki Kagaya

1.2K 128 13
                                    

Shirazumi menatap seorang pria yang berjalan sambil dituntun oleh sepasang anak perempuan kembar. Kedua tangannya sama sekali tak mengendurkan pelukannya pada kotak Nezuko.

Terlihat pria yang mereka sebut sebagai Oyakata-sama itu seperti memiliki penyakit aneh dengan tanda berwarna ungu yang menjalar pada lebih dari setengah wajahnya. Nampaknya dia juga tak bia melihat, karena itu kedua anak perempuan itu menuntunnya berjalan.

Kedua anak perempuan kembar itu menyadari keberadaan Shirazumi yang berlindung dalam bayangan di pojok ruangan itu, namun mereka tak mengatakan apapun dan terus menuntun Ubuyashiki Kagaya dan membantunya duduk.

Para hashira yang sebelumnya ribut karena tiga bersaudara Kamado itu, kini telah berbaris rapih sambil berlutut dan membungkuk dengan penuh rasa hormat. Bahkan Tanjiro pun dipaksa untuk menunduk oleh Sanemi yang kini sikap dan gaya berbicaranya sungguh berbeda dengan yang tadi.

yang pertama kali menanyakan perihal tentang Tanjiro pada Oyakata-Sama adalah Sanemi. 

Diluar dugaan, rupanya Ubuyashiki Kagaya sudah mengetahui dan mengizinkan Tanjiro beserta kedua saudarinya itu untuk tetap bergabung dengan Kisatsutai.

Ucapan pemimpin mereka itu menbuat para Hashira terkejut, dan tentu saja sebagian besar dari mereka menentangnya.

Ubuyashiki Kagaya meminta salah satu putri kembarnya itu untuk membacakan sebuah surat. Surat itu dikirimkan oleh seorang mantan Hashira, Urokodaki Sakonji. 

Surat itu berisi penjelasan mengenai Nezuko dan Shirazumi yang tidak kehilangan rasa kemanusiaannya dan juga tak pernah memakan manusia. Dalam surat itu Sakonji menginginkan agar Kagaya dan juga para Hashira menerima Kamado bersaudara itu.

Saat bait terakhir dari surat itu dibacakan, Tanjiro dan Shirazumi merasa sangat terkejut dan juga haru. 

Urokodaki Sakonji dan juga Tomioka Giyuu mempertaruhkan nyawa mereka dengan bersedia melakukan harakiri apabila Nezuko maupun Shirazumi mencelakai manusia.

Tanjiro mengeluarkan air mata haru. Dia tak menyangka kalau dua orang yang menolongnya dan juga kedua saudarinya sampai bersedia melakukan sejauh itu.

Shirazumi tak kuasa menahan suaranya karena terkejut dengan pernyataan dalam surat itu. Suara yang dikeluarkannya membuat Kagaya menyadari keberadaannya di ruangan itu.

"Apa ada seseorang disana?" Ucap Kagaya dengan lembut.

"Salah satu oni yang dibawa kemari memeluk kotak kayu yang berisi oni yang satunya lagi" Nichika, salah satu anak kembar yang menemani Kagaya itu menjawab.

"Kotak itu memiliki lubang dan bercak darah" Hinaki, saudari kembar Nichika menambahkan.

"Oyakata-Sama! Saya sangat tidak mempercayai kalau kedua oni itu tidak akan menyerang manusia. karena itu Saya berusaha mengeluarkan sifat aslinya agar Kamado Tanjiro ini paham tentang kenyataan. Maafkan perbuatan egois saya ini" Sanemi mengakui perbuatannya pada Oyakata-sama. Tetapi bahasanya yang berubah menjadi sangat sopan itu membuat Shirazumi merasa tidak nyaman.

"Lalu? Apakah mereka membalas menyerang?" Tanya Kagaya berusaha memahami keadaan selama sebelum kehadirannya.

"Oni perempuan yang merupakan kakaknya itu merebut kotak berisi adiknya itu dan langsung bersembunyi di bawah bayangan di dalam ruangan" Sanemi kembali menjelaskan.

"Kalau begitu, mereka sama sekali tidak menyerang bukan?" Kagaya kembali bertanya.

"Kedua oni itu memang tidak menyerang, tetapi itu bukan jaminan kalau nantinya mereka akan memakan manusia. Ucapan dalam surat itu tak memiliki jaminan" Sanemi kembali menguatkan ucapannya.

Thousand of TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang