Pada malam hari ke-enam setelah Tanjiro pergi untuk mengikuti Seleksi akhir, Nezuko terbangun dari tidurnya. Shirazumi yang sangat senang melihat adiknya bangun, tanpa basa-basi langsung memeluk Nezuko.
Nezuko yang terlihat masih mengantuk tak memberikan respon apapun, hanya membiarkan Shirazumi memeluknya dengan erat.
Sakonji menghampiri mereka berdua untuk mengecek keadaan Nezuko. Dari luar, Nezuko tak ada bedanya dengan anak yang baru bangun setelah tertidur semalaman.
Dua hari yang lalu, untuk berjaga-jaga Sakonji memberikan sugesti pada Nezuko saat Nezuko masih tertidur, agar Nezuko menganggap manusia sebagai keluarganya, dan oni yang membunuh manusia sebagai musuh.
Walaupun Shirazumi juga masih oni, Tapi dia tak pernah membunuh manusia. Tak ada bau darah manusia padanya. Karena itu, Nezuko tak menyerang Shirazumi. Lagi pula, Nezuko tahu betul wajah kakaknya itu. Hanya oni yang jahat saja yang akan dianggap musuh oleh Nezuko.
Awalnya Shirazumi menolak untuk memberikan sugesti itu pada Nezuko, apalagi belum dirundingkan dengan Tanjiro. tapi setelah Sakonji menjelaskan alasannya, akhirnya Shirazumi setuju. Dengan syarat, Sakonji akan bertanggung jawab sepenuhnya atas apapun efek yang akan dihasilkan oleh sugesti itu.
.
.
.
Sejak terbangun, Nezuko jadi mempunyai kebiasaan yang buruk. Dari pada menggunakan tangan, Nezuko lebih suka membuka shoji dengan cara menendangnya keras-keras hingga lepas. dalam waktu tiga hari, Sakonji harus memperbaikinya sebanyak 12 kali.
Shirazumi berusaha menasihati adiknya itu untuk menghentikan kebiasaan buruknya. Tapi menasihati Nezuko yang sekarang layaknya bicara pada anak yang belum bisa bicara. Semua nasihat Shirazumi padanya tak ada yang dipatuhinya.
.
.
.
Tanjiro berusaha kembali ke rumah Sakonji secepat mungkin. Tapi luka-luka yang ada pada sekujur tubuhnya tak mengizinkannya untuk bergerak dengan cepat. Berkali-kali tanjiro harus beristirahat . Karena tubuhnya yang lemah, Butuh waktu lebih lama dari sebelumnya bagi Tanjiro untuk mencapai gunung Sagiri. walaupun luka-lukanya sudah diobati, itu tak memberikan perbedaan yang mencolok.
Masih beberapa kilometer lagi untuk Tanjiro mencapai Gunung Sagiri. Tanjiro sudah tak bisa berjalan dengan tubuh yang tegak. Kedua tangannya memegang sebuah potongan kayu yang panjang yang digunakannya sebagai sebuah tongkat untuk membantunya terus berdiri dan berjalan.
Dalam hati, Tanjiro terus menyalahkan dirinya yang terlalu naif. Tujuan awal Tanjiro mengikuti seleksi akhir pemburu oni itu adalah untuk bertemu oni dan menanyakan padanya cara mengembalikan oni menjadi manusia. Tapi tak satupun yang memberikan jawaban. Tanjiro membunuh semua oni yang ditemuinya.
Tanjiro berkali-kali menggumamkan kata 'maaf' untuk Nezuko dan Shirazumi karena tujuan utamanya itu tak berhasil. Membuat kedua saudarinya itu harus menunggu lebih lama untuk bisa kembali seperti semula.
.
.
.
Setelah terus berjalan, akhirnya rumah Sakonji terlihat. Saat itu sudah tengah malam.
Tinggal sepuluh meter lagi Tanjiro sampai, tiba-tiba terdengar suara keras dari shoji yang terhempas dari tempatnya. Sebuah kaki milik sang pelaku perusak itu terlihat keluar.
Tanjiro masih terkejut dengan Shoji yang terhempas itu hingga melihat Nezuko berjalan keluar rumah Sakonji. Kaki yang menendang shoji hingga terhempas itu adalah milik Nezuko. Tanjiro tak sanggup berkata apa-apa setelah melihat adiknya kembali tersadar untuk pertama kalinya setelah 2 tahun. Selama beberapa detik dia terpana.
![](https://img.wattpad.com/cover/202388016-288-k235551.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Thousand of Tears
Fanfic#1 In DEMONSLAYER (Oktober 2020, Bahasa Indonesia) ~Alur cerita ngikutin komik dengan penambahan OC dan sedikit (atau banyak) perubahan jalur~ Kamado Shirazumi adalah Anak pertama dari 7 bersaudara.Adik laki-lakinya yang bernama Tanjiro menjadi kepa...