Chapter 34 Meninggalkan Kediaman Tamayo

826 129 10
                                    

Shirazumi dan Tanjiro menuju ruangan bawah tanah yang ditunjukkan oleh Yushiro. Tamayo, Yushiro dan Nezuko sudah berada disana melindungi diri dari matahari pagi.

Begitu Nezuko melihat kedua kakaknya, dia langsung memeluk mereka satu persatu sebelum kemudian memeluk Tamayo dan mengelus-elus kepala Yushiro, dimana Yushiro sama sekali tak menyukai perlakuan Nezuko padanya dan juga Tamayo.

Tamayo keheranan dengn sikap Nezuko yang memperlakukannya dan Yushiro seperti keluarga. Padahal sugesti yang diberikan pada Nezuko adalah untuk memperlakukan dan melindungi manusia seperti keluarganya sendiri. Tapi Tamayo dan Yushiro merupakan oni.

"Pasti Nezuko menganggapmu dan Yushiro sebagai keluarga kami. Seperti manusia. Nezuko bisa membedakan mana oni yang jahat dan yang baik". Jawab Shirazumi sambil tersenyum.

"Karena itulah Nezuko memutuskan untuk melindungi kalian. Sebetulnya aku tak begitu menyukai pemberian sugesti itu. Tapi aku bersyukur Nezuko masih bisa memilih keinginannya sendiri". Tambah Tanjiro juga sambil tersenyum.

Tiba-tiba air mata menetes dari kedua mata Tamayo. Tanjiro tiba-tiba memucat dan panik, dia meminta Nezuko untuk melepaskan pelukannya pada Tamayo karena takut kalau sudah tak sopan.

Shirazumi tetap tersenyum dan tak bergerak dari posisinya. Dia tau air mata yang mengalir itu adalah air mata haru.

Sambil balik memeluk Nezuko, Tamayo mengucapkan terima kasih. Sepertinya apa yang dilakukan oleh Nezuko mengingtkan Tamayo akan sesuatu. Bahkan Yushiro yang pada umumnya akan mengamuk kalau melihat Tamayo menangispun hanya terdiam melihat mereka berdua. Raut wajahnya seperti sedang mengingat sesuatu.

.

.

.

Jauh bertahun-tahun lalu, saat Yushiro masih menjadi manusia. Yushiro terkena penyakit yang belum ada obatnya. Penyakitnya itu membuatnya hampir melewati pintu maut. 

Saat itu dia dirawat oleh Tamayo di ruang bawah tanah itu, terisolasi karena takut penyakitnya akan menyebar pada orang lain.

Saat Yushiro hampir saja menyerah untuk hidup, Tamayo memberikan tawaran padanya. Tawaran yang belum pasti hasilnya akan sukses. Tamayo menawarkan darahnya pada Yushiro.

Tentu saja Tamayo menjelaskan mengenai hasilnya dan juga kemungkinannya. Tamayo memberikan kesempatan pada Yushiro untuk memilih. Mati sebagai manusia, atau mendapatkan kemungkinan untuk sehat kembali dan menjadi oni.

Yushiro memilih pilihan yang kedua. Dia menerima darah Tamayo dan menjadi oni hingga masih bisa hidup hingga sekarang.

Saat itu adalah yang pertama dan satu-satunya manusia yang bisa Tamayo ubah menjadi oni dengan menggunakan darahnya.

Bagi Yushiro, karena Tamayo sudah menyelamatkan nyawanya, Tamayo adalah segalanya baginya. Namun parahnya, dia jadi sangat overprotektif pada Tamayo.

.

.

.

karena tempat persembunyiannya sudah ketahuan, Tamayo berniat pindah dan mencari tempat persembunyian yang baru. Apalagi tempat itu ternyata dekat dengan Kibutsuji.

Tamayo meminta izin untuk membiarkan Nezuko dan Shirazumi bersamanya kepada Tanjiro dan Shirazumi. Tentu saja, dibelakang Tamayo, Yushiro memasanga tatapan 'sama sekali tak setuju' yang tak bisa dilihat oleh Tamayo.

Alasan yang diberikan oleh Tamayo memang sangat masuk akal. Jika bersama dengan Tamayo, Nezuko dan Shirazumi akan lebih aman. Mereka tak perlu terlibat pada pertempuran.

Tanjiro memikirkan sejenak tawaran Tamayo.

Akan tetapi Shirazumi sama sekali tak memiliki niatan untuk meninggalkan Tanjiro, begitu pula dengan Nezuko.

Shirazumi memegang lengan Tanjiro dan menggelenggkan kepalanya. Sedangkan Nezuko menggenggam tangan Tanjiro dan memberikan sebuah tatapan penuh arti. 

"Maaf Tamayo-san. Sepertinya kami harus menolak tawaran itu". Ucap Shirazumi menolaknya.

"Terima kasih atas tawarannya. Tapi kami akan melakukan perjalanan kami bersama-sama. Kami tak akan terpisah lagi". Tanjiro menegaskan jawaban Shirazumi. 

Tamayo mengerti alasan kakak beradik itu menolak tawarannya. Karena itu dia tak memaksanya. Tamayo mendoakan agar ketiga bersaudara itu terus baik-baik saja dalam perjalanan mereka.

Tamayo berkata kalau dia dan Yushiro akan segera pergi setelah menghapus semua jejak keberadaan mereka di tempat itu.

Tiba-tiba Yushiro berbalik dan berjalan ke arah tembok.

Karena diluar matahari sudah bersinar, Tanjiro bermaksud naik ke atas untuk mengambil kotak Nezuko dan Topi Shirazumi.

Tapi tiba-tiba Yushiro berbicara sambil terus menatap tembok.

"Tanjiro. Adikmu... Dia cantik". Yushiro berkata dengan suara yang agak pelan. Tanjiro tersenyum mendengar perkataan Yushiro yang jujur.

Shirazumi yang tak tahu apa yang sedang terjadi sebenarnya, kini melihat bulak-balik antara Yushiro dan Nezuko. Lalu menatap Tanjiro dengan tatapan 'apa yang sebenarnya terjadi'. tapi Tanjiro keburu naik ke atas dan mengambil kotak Nezuko dan juga topi Shirazumi.

Beitu mendapatkan kedua benda itu, Tanjiro kembali ke ruang bawah tanah.

Tanjiro menyuruh untuk Nezuko kembali mengecil dan masuk ke dalam kotak itu. Sedangkan Shirazumi mengenakan topi miliknya. Untunglah keduanya tak ikut rusak saat pertempuran tadi malam.

.

.

.

Kini Tanjro, Shirazumi dan Nezuko (di dalam kotaknya) melanjutkan perjalanan mereka. 

Selama berjalan, Shirazumi menanyakan apa yang terjadi antara adik-adiknya itu dengan Yushiro. Tanjiro menjelaskannya pada Shirazumi yang membuat pertigaan siku muncul di dahinya yang tertutup topi. 

"Berani-beraninya anak itu menyebut Nezuko jelek!! Kalau ketemu lagi akan kuikat dia!" Shirazumi berkata dengan aura hitam kelam yang memancar dari tubuhnya.

Tanjiro meneteskan sebutir keringat di pelipisnya melihat aura gelap milik kakaknya itu. Bahkan Nezuko yang berada di dalam kotaknya pun merasakan aura menyeramkan itu.

.

.

.

Belum sampai dua jam mereka pergi dari tempat Tamayo, gagak milik Tanjiro sudah memberikan kabar bahwa ada tugas baru lagi. Kali ini di selatan tenggara. 

Gagak itu terus saja berkata dengan suara kencang. Padahal tanjiro sudah berkali-kali memohon pada gagaknya untuk berhenti mengoceh karena dia sudah tahu tugas dan tempatnya bertugas sekarang.

Shirazumi yang kesal dengan gagak itu mengambil sebuah kerikil di pinggir jalan dan berniat melemparkannya pada gagak berisik itu.

Tapi sebelum Shirazumi sempat melemparkan kerikil itu, terdengar suara seseorang memohon dengan suara kencang. Tangan Shirazumi yang hampir melemparkan kerikil itu berhenti di udara. Bahkan Tanjiro dan gagaknya pun ikut berhenti bergerak karena terkejut.

Tanjiro dan Shirazumi menatap ke arah sumber suara itu dan mendapati seorang laki-laki sekitar seumuran Tanjiro sedang memohon pada seorang gadis untuk menikahinya.



Salah satu tempat yang paling aman, 

Adalah tempat dimana,

Orang yang kau percayai berada.


TBC

________________________________________________________________________________

Ada kritik & saran?

Aku tunggu ^_^




Thousand of TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang