Tanjiro yang mendapati rekannya itu sudah sampai di atas gerbong kereta dengan membuat lubang pada atap gerbong, tanpa basa-basi langsung meminta Inosuke untuk melindungi semua penumpang yang ada di dalam kereta.
Inosuke menurutinya, namun niatnya agak sedikit berbeda. Inosuke dan Nezuko menyerang dan menghancurkan gumpalan daging yang muncul dari segala sisi gerbong kereta itu agar tidak menelan para penumpang yang sedang tak sadarkan diri karena pengaruh kekuatan Enmu.
Nezuko yang mulai kewalahan kini tertangkap oleh gumpalan daging itu. Tubuhnya meronta berusaha melepaskan diri. Tiba-tiba, bagaikan secercah kilat, Nezuko terlepas dari kekangan. Zenitsu membebaskan Nezuko dengan jurus petirnya. Nezuko terpana dengan Zenitsu yang baru saja menyelamatkannya. Namun belum juga 5 detik, raut wajah Zenitsu yang asalnya terlihat sangat serius kini berganti menjadi wajah bodohnya yang sedang tidur seperti biasa. Nezuko bagaikan bingung dia tadi baru saja mengagumi apa atau siapa...
.
.
.
Suara kilatan petir dari jurus pernafasan Zenitsu terdengar sampai pada gerbong dimana Tanjiro dan Shirazumi berada. Mereka berdua juga berusaha melindungi para penumpang dengan terus menebas gumpalan daging yang terus muncul.
Gerbong yang sempit membuat katana sulit digunakan. Salah bergerak dan katana itu akan terjebak di antara kursi dan dinding gerbong dan tersangkut.
Shirazumi dan Tanjiro terkejut kembali saat kereta itu terasa seperti melambung sesaat. Rupanya Sang Pilar Api telah bangun dan menyerang gerbong kereta yang telah terindikasi sebagai bagian tubuh oni. Suara khasnya yang selalu bersemangat terdengar sangat meyakinkan.
Rengoku memberikan intruksi berdasarkan 8 gerbong kereta. Dirinya akan melindungi penumpang di lima gerbong dari belakang. Nezuko dan Zenitsu melindungi tiga gerbong sisanya. Terakhir Tanjiro, Shirazumi, dan Inosuke akan menyerang kepala Oni kereta itu.
"Kepala..? Tapi kan sekarang oni ini sudah..." Tanjiro tak menyelesaikan kata-katanya karena Shirazumi memotong pembicaraannya.
"Rengoku-san. Anda bilang tadi delapan gerbong. Tapi tadi kuhitung ada sembilan..." Ucap Shirazumi. Shirazumi memang sempat menghitung jumlah gerbong kereta itu saat mereka ada di atap kereta.
"PASTI ADA!! APAPUN BENTUKNYA, ONI TENTU PUNYA KEPALA!!" Kali ini Shirazumi yang tak bisa melanjutkan kata-katanya karena terpotong ucapan Rengoku yang terlalu terdengar bersemangat walaupun sedang dalam keadaan seperti ini.
Belum sempat Tanjiro dan Shirazumi mengedipkan mata, Rengoku sudah menghilang dari hadapan mereka dengan kecepatan yang luar biasa. Getaran yang membuat terasa melambung itu rupanya adalah pergerakan Rengoku yang sangat cepat.
Shirazumi terus menebas daging-daging yang tumbuh dari segala penjuru sementara Tanjiro berteriak memangil Inosuke.
Bagaikan menyahut panggilan Tanjiro (walaupun sebetulnya bukan), suara Inosuke terdengar dari atas gerbong kereta. Pemburu oni bertopeng babi itu terdengar kesal karena menurutnya Rengoku telah ikut campur dan mengganggunya. Namun, walaupun dia mengatakan hal-hal kesal, tetapi dia juga berkata kalau Rengoku itu keren. Itu juga membuatnya kesal.
Tanjiro menyampaikan intruksi Rengoku pada Inosuke untuk melindungi tiga gerbong terdepan. Kini mereka bertiga menuju ke arah gerbang terdepan.
"INOSUKE!! KEJAR GERBONG PALING DEPAN!! KEPALANYA PASTI DISANA!!" Shirazumi Berkata dengan kencang.
"YA!! BAU MENJIJIKKAN PALING TERCIUM DARI ARAH DEPAN" Inosuke juga sudah merasa kalau gerbong paling depan mengeluarkan bau yang sangat menjijikkan.
Penciuman Tanjiro sedikit terganggu karena angin yang sangat kencang dari kereta yang melaju dengan cepat. Karena itu dia terlambat menyadari kalau ada yang tidak beres dengan gerbong depan.
![](https://img.wattpad.com/cover/202388016-288-k235551.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Thousand of Tears
Fanfic#1 In DEMONSLAYER (Oktober 2020, Bahasa Indonesia) ~Alur cerita ngikutin komik dengan penambahan OC dan sedikit (atau banyak) perubahan jalur~ Kamado Shirazumi adalah Anak pertama dari 7 bersaudara.Adik laki-lakinya yang bernama Tanjiro menjadi kepa...