Part 26✔

18 1 0
                                    

"Kak kaya apa aku takut mau kasih tau bapak aku nggak lulus tes diUniversitas itu?" Ucap Yola sedih.

"Kamu bilang saja de pelan-pelan kalau kamu nggak bilang bapak tambah marah nanti, " ucap Allicia.

"Iya pelan-pelan saja ada aku nanti temani kamu buat bilang." Tambah Farrel.

"Aku takut dipukul bapak." Yola semakin sedih.

Mereka sedang duduk didepan televisi ada Yola, Farrel, Demian dan Allicia. Mereka sedang membahas dan menguatkan Yola yang sedang sedih karena tak lulus tes dalam salah satu Universitas yang diinginkannya dia sangat takut jika Troy mengetahuinya dan marah saat mereka sedang ngobrol datang lah Troy dan Adrian.

"Kalian semua naik keatas kecuali Yola bapak mau bicara dan kamu Adrian beli rokok ini uangnya." Perintah Troy dan semua naik kelantai atas kecuali Adrian yang pergi keluar untuk membeli rokok sebelum naik Farrel sempat melihat Yola yang sangat ketakutan sebenarnya Farrel tak tega tapi jika Troy sudah memerintah tak ada yang bisa bantah dari pada terjadi keributan lebih baik menghindari dengan langkah kaki yang pelan Farrel dan yang lainnya melangkah menaiki satu persatu anak tangga.

"Aku nggak tega sama Yola kalau harus dipukul, " ucap Farrel yang nampak sedih.

"Percaya saja dia nggak akan dipukul, " jawab Allicia mencoba menenangkan Farrel, tak lama terdengar suara Adrian yang baru saja datang dan langsung duduk didepan Yola tanpa disuruh dan mulai terdengar suara Troy yang terus memarahi Yola dengan bentakan Yola pun menangis semakin membuat Farrel sedih mendengarnya walaupun mereka berada dibalkon lantai dua mereka masih bisa mendengarnya.

"Ngapain sih Adrian malah disana nggak ada otak apa cari muka banget!" Ucap Farrel kesal karna ulah Adrian.

"Sudah sabar saja dulu Rel." Demian mulai berusaha buat sahabatnya itu tenang terlihat sekali bahwa Farrel tak suka akan Adrian.

"Ya kamu kan tau Demian disana Yola lagi dimarahin tapi dia malah duduk disana buat apa coba nggak dengar apa dia bapak nyuruh keatas semua!" Farrel semakin emosi.

"Sudah biarin saja dulu begitu memang kalau mau cari muka, " ucap Demian nggak suka dengan Adrian juga.

"Selama ini aku diam sama dia yang berusaha dekatin Yola jangan sampai aku berubah kaya dulu lagi aku nggak main-main kalau sudah jengkel aku bunuh itu anak!"ucap Farrel dengan penuh emosi karena mengingat Adrian yang terus mencari perkara dengan Farrel.

"Jangan lah Rel positif saja jangan sampai kamu kaya gitu nanti kamu malah nggak bisa dapatin Yola apa kamu yakin bapak akan restui kalian lagi jika kamu lakuin itu berfikir jernih saja dulu lagian Yola juga kan nggak ngerespon dia, " ucap Allicia dan dianggukin setuju oleh Demian.

"Kamu tahu Cia aku dulu kacau semenjak kenal Yola aku berubah aku sampai jadi Farrel yang kaya sekarang ini aku tinggalkan yang buruk demi dia aku sayang betul sama dia tapi kenapa harus ada Adrian sih dalam hubungan kami!" Farrel menundukkan kepalanya dan menahan emosinya yang mulai tak terbendung.

"Sudah sabar saja dulu semua hubungan pasti ada saja cobaannya kaya aku sama Demian juga gitu kan? Nggak ada yang mulus dalam suatu hubungan ssekarang tergantung dari kalian bagaimana menyelesaikannya, " ucap Allicia pelan.

"Iya Farrel kalau sampai Adrian macam-macam aku bakal bantu kamu tenang saja, " sambung Demian.

Mulai tak terdengar suara Troy dibawah sana Farrel pun turun mencari Yola sedangkan Demian dan Allicia masih berada dibalkon rumah mereka tak saling bicara karena bingung harus bicara apa hingga Allicia meninggalkan Demian sendiri dan dia jalan menuju kamarnya ternyata tanpa diduga Demian mengikutinya dan Demian langsung tidur membelakangi Allicia tanpa disadari Allicia menatap Demian dari kegelapan yang hanya diterangi sinar rembulan dari balik jendela dia menatap punggung Demian dengan ingatan yang terus berputar dibenaknya kejadian dimana Demian berselingkuh dan muncul berbagai bayangan Demian sedang bermesraan dengan Bella entah kenapa terbesit diotak Allicia untuk mencekik leher Demian dan tangannya mulai mengarah keleher Demian dengan cepat Allicia sadar dan melihat tanggannya yang masih berada dekat leher Demian dengan tatapan bingung dan juga mulai menatap Demian yang masih tertidur pulas dia langsung menyingkirkan tangannya dan memeluk Demian karna menyadari ada yang memeluknya Demian memutar tubuhnya kearah Allicia dan membalas pelukannya dan Allicia membenam kan wajahnya didada bidang Demian. "Tuhan apa barusan yang ada difikiran ku kenapa bisa ada rasa ingin sekali aku mencekik Demian dan terbayang akan Demian yang bermesraan dengan Bella? Apa yang terjadi sama aku Tuhan nggak pernah aku seperti ini bahakan ini pertama kalinya apa yang terjadi sama diri ku?" Batin Allicia dan memejamkan matanya dengan paksa dia bingung dengan dirinya sekarang yang tiba-tiba terlihat seperti seorang pesycopath.

Demian&Allicia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang