Hari ketiga....Tak terasa tiga hari mereka berada didalam sel dibilang membosan kan sungguh membosankan disana hanya tidur, duduk dan makan itu pun hanya dapat jatah makan sehari dua kali jam 1 siang dengan jam 7 malam hari dan hanya berisi nasi dengan lauk tahu tempe yang diiris sangat tipis hari ini adalah jam besuk para keluarga tahanan akan datang hanya keluarg Allicia dan Demian yang tak datang karena mama Allicia bekerja rasa iri tentu ada dibenak Allicia melihat semua orang diperhatikan walau datang hanya sebentar Allicia hanya duduk disamping Demian melihat banyak orang yang ngobrol dengan serunya setelah satu jam semua para pembesuk meningalkan sel dan mulai kembali sepi.
🌜🌜🌜
Malam hari setelah menelpon Yestie untuk menanyakan perkembangan kasusnya mereka kembali duduk bersandar dengan tembok ya mereka bisa menelpon menggunakan handphone salah satu tahanan disana mereka pun harus sembunyi-sembunyi.
Hari mulai larut terlihat seorang pria datang dia tahanan baru dengan kasus KDRT dan tak lama datang tiga orang pria dan seorang wanita yang kira-kira umurnya 40 tahunan mereka satu sel dengan Allicia dan Demian tadinya Demian akan dipindah ke sel yang ada didalam tapi para tahanan lain memberi usul agar dia tetap bersama Allicia karena Allicia sakit.
Demian mendadak berubah menjadi agak posesif saat para tahanan pria yang baru duduk didekat Allicia maka dengan cepat dia menarik Allicia agar menjauh dia menyuruh Allicia tidur dan meletakkan kepala Allicia dipahanya terdengar suara samar-samar dua orang petugas diluar sana berkata bahwa salah satu tahanan wanita besok akan dipindah ke Kapolres perasaan Allicia tak enak tapi para tahanan lainnya menyakin kan bahwa yang dipindah bukan Allicia.
***
Pukul 08:00
Seorang petugas datang dan membuka pintu sel dan masuk.
"Allicia Putri bawa barang kamu ikut saya." Perintah pria itu semua para tahanan saling tatap begitu juga Allicia merasa bingung.
"Loh pak mau dibawa kemana?" Tanya salah seorang tahanan disana.
"Mau dipindah ke Kapolres." Mereka semakin bingung dan saling tatap Allicia mengemasi pakaian nya sedang kan Demian menatap Allicia sendu terlihat wajahnya memerah dan matanya berair.
"De baik-baik disana ya kabari kami?" Ucap bang Ari dan para tahana lainnya Demian tak bicara apa pun dia hanya menatap Allicia dengan pandangan yang susah untuk diartikan.
Allicia menatap Demian sekilas lalu menatap paratahanan lainnya lalu mengikuti petugas tadi rasanya seaak sekali didada Allicia melihat Demian seperti itu sepanjang jalan Allicia hanya diam dikawal oleh seorang pria tua memakai tongkat dan seorang petugas dengan seragam lengkap nya Allicia ingin sekali menangis dia hanya memainkan jari-jarinya sambil menatap keluar tak terasa air matanya menetes dengan cepat dia hapus.
"Bagaimana setelah kejadian ini apa kamu nyesal?" Tanya pria tua bertongkat itu.
"Nggak pak saya nggak nyesal, " ucap Allicia kesal.
"Bagaimana bisa tante mu sampai melapor kan padahal ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan?" Tanya petugas yang sedang menyupir.
"Dia sudah lama benci sama saya dan keluarga saya karena sejak ada keluarga saya om saya jarang hirau kan dia dan terlebih dia tahu kalau om saya pernah bilang jika saya keponakan yang paling dia sayang dan saya akan diberi modal untuk usaha sedangkan dia nggak ditambah saya diauruh tinggal dirungan bekas dia tinggali dan dia diusir secara tidak langsung." Jelas Allicia.
"Berarti semua faktor iri, dendam dan harta tapi nama nya tante dia harus bisa memberi contoh yang baik bukannya kaya gini."
"Dia berbeda pak, " ucap Allicia yang masih menatap keluar jendela.
"Dia itu keponakannya Troy teman ku dan apa kamu tahu jika dia ikut andil dalam laporan ini?" Tanya pria tua tadi lagi.
"Iya saya tahu."
Mereka pun sampai di Kapolres Allicia dibawa kebangunan besar didalam terdapat meja dengan dua orang petugas setelah barang bawaan Allicia diperiksa dia dituntun masuk kedalam pintu jeruji didalam terdapat dua sel tahanan berhadapan dimana isi nya pria semua Allicia dibawa menju lorong dan terlihat ada jeruji besi lagi dia masuk kedalam disana ada empat ruangan dan banyak tahanan wanita dari tua hingga muda bahkan ada yang hamil Allicia diperimsa kembali tadinya dia akan dites urine karena Allicia masih status tahanan titipan jadi diurung kan dia diajak kesebuah ruangan terdapat delapan orang wanita ada seorang nenek tua juga disana dan dua orang wanita hamil dia duduk fikiran Allicia semakin kacau sebelum nya saat dimobil para petugas bercerita bahwa didalam Kapolres sini akan lebih jahat para tahanannya cukup lama Allicia duduk hingga datang seorang wanita berusia 30 tahun membawa segelas teh hangat dan memberikan kepada Allicia terlihat sangat ramah dan beberapa wanita lainnya mengajak Allicia berkumpul bercerita dan mereka sambil bermain kartu terkecuali Allicia.
Mereka sangat ramah sekali bercerita bagaimana bisa dia masuk sel banyak yang geram dengan Rika bahkan banyak yang menyaran kan Allicia agar membunuh Rika jika keluar nanti dan mereka bercerita tentang kasus mereka semua hampir sama yaitu kasus narkoba hanya ada tiga orang dengan kasus penggelapan dana Allicia dipinjamkan handphone salah satu tahanan agar menghubungi keluarga setelah menelpon Yestie dia menelpon bang Ari yang satu sel dengan Demian.
📞Phone📞
"Hallo bang ini aku Allicia"
"Allicia? Bagaimana disana de? Kalau ada yang jahat kabari kami ya de? Sudah makan kah de?"
"Sudah bang semua baik kok bang bagaimana Demian bang?"
"Tadi dia sedih de sampai sekarang dia sempat nangis dan bilang andai bisa biar dia yang ganti kan kamu de asal kamu dibebaskan"
"Aku nggak apa kok bang"
"Tadi.mama kamu datang sama om kamu dia sempat pukul Demian cuma nggak kena betul soalnya terhalang tralis"
"Ya ampun bang sekarang dia kaya apa?"
"Baik kok de"
"Ya sudah bang kabari dia bilangin kalau tadi aku sudah telpon mama dan sudah diurus om Arkan juga minta bantuan Kasat dan ade nya jadi jangan difikirin"
"Iya de kamu baik-baik disana ya?"
"Iya bang"
Sambungan telpon terputus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Demian&Allicia
RomanceMungkin ini terdengar sangatlah konyol berkenalan lewat sosial media dan menjalin suatu hubungan meskipun belum pernah bertemu dan terhalang jarak yang jauh Jakarta-Samarinda, tapi inilah kenyataannya. Allicia Putri perempuan yang berusia 21 tahun...