Part 18✔

24 5 0
                                    

Sumpah suka sedih akutu kalau kalian baca tapi nggak tinggalin jejak tu 😭 apa sih susahnya tekandibawah nya hargai lah aku teman-teman 😭

Cuaca yang sejuk dipagi hari membuat Allicia bersemangat untuk kembali bekerja walau badannya masih terasa sakit tak melunturkan niatnya bekerja Allicia duduk dikursi yang ada dipintu loket pengunjung belum terlalu ramai karna hari masih sangat pagi Allicia memainkan game kesayangannya.

Terlihat seorang pria dan wanita bergoncengan dengan motor matic berwarna putih dari dalam Taman borneo mereka terlihat sangat bahagia dari cara mereka berbincang dan tertawa tanpa sengaja Allicia memutarkan kepalanya kearah kiri.

DEG!!!

Jantung Allicia ingin sekali menghentikan kegiatan nya untuk berdetak, senyum nya perlahan mudar dan difikirannya mulai tumbuh berbagai pertanyaan bagaimana tidak dipagi hari yang cerah dia sudah mendapat pemandangan yang sangat menyakitkan dia melihat pria yang dia cintainya bergoncengan dengan sahabatnya dengan begitu gembiranya sedangkan semalaman Allicia menunggu Demian pulang dan berusaha menelpon Demian. Allicia sangat khawatir karna Demian yang tak ada kabar tapi apa balasan yang dia dapat dia malah terlihat bahagia tanpa ingin tau bagaimana Allicia sekarang apakah Allicia sudah sehat atau belum? Rasa kecewa dan curiga mulai menyelimuti Allicia.
Allicia memcoba menahan bulir air matanya yang sedikit lagi akan terjatuh dia tak boleh terlihat cengeng dia harus mencoba berfikir positif tak ingin berlama-lama melihat itu Allicia memalingkan wajah nya.

"Loh ndah kok kamu disini? Tanyak Demian yang terlihat sekali dia terkejut akan keberadaan Allicia.

"Ng..nggak apa namanya juga kerja, " ucap Allicia tertahan karena menahan tangisnya.

"Coba dirumah aja istirahat kamu masih sakit loh." Allicia masih tak ingin menatap Demian dan lebih memilih menatap kearah lain.

"Apa perduli mu?" Allicia mulai tak tahan dan ingin meluapkan semua kemarahannya dan menghujani Demian dengan ribuan pertanyaan.

"Kok gitu sih ndah kalau diajak bicara liat sini coba kebiasaan sih." Demian menarik dagu Allicia tapi dia menepis tangan Demian dan pergi masuk kedalam loket meninggalkan Demian dan Bella yang masih ada dimotornya.

Satu persatu pengunjung mulai datang Demian juga sudah pergi kelapangan sesekali Allicia bercanda dengan teman-teman nya.

"Randy gua tampol lu ya?" Ancam Allicia kepada Randy yang memberinya laba-laba kecil.

"Haha ginian aja kamu takut nah loh ku lempar ya?" Randy pura-pura ingin melemparkan laba-laba itu sambil mengejar Allicia.

"Randy buang nggak?" Allicia masih terus berlari sedangkan Randy tertawa puas dan mengejarnya.

Allicia paling takut dengan binatang laba-laba entah yang besar atau yang kecil.

"Cia dikaki mu tuh hahaha." Randy tertawa kencang yang melihat Allicia mulai kelabakan.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memperhatikan mereka dibalik kaca mobil.

"Ndah ngapain?" Tanyak Demian cuek.

"Nggak apa." Allicia meninggalkan Demian dan duduk dikursi.

"Ndah aku kerumah mama yestie dulu ya ambil makan siang soalnya yang lain pada lapar, " ucap Demian pelan.

Demian&Allicia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang