Allicia dan demian hari ini akan keMuara badak untuk mengurus surat Domisili dengan mengguna kan motor Alicia dan Demian pergi membawa Gerral saat hendak pergi Sella datang dan diajak oleh Demian awalnya Allicia tak setuju karna mereka memakai motor dan perjalanan jauh tapi bukan Demian kalo nggak keras kepala.Sesampainya diMuara badak mereka langsung kekantor Desa pada saat itu Allicia hanya membawa uang sebesar Rp.100.000 untuk bolak balik muara badak dan mengurus berbagai surat.
Kantor Desa....
Allicia menghampiri salah satu petugas disana dengan membawa surat pengantar dari RT.
"Ada yang bisa saya bantu mba?" Tanyak petugas itu ramah.
"Saya mau ngurus surat domisili numpang nikah mba, " ucap Allicia dan menyodorkan selembar kertas dari RT tadi.
"Ada fotonya mba?" Tanyak petugas itu lagi.
"Oh iya mba kalau gitu saya ambil dulu, " ucap Alicia dan pergi meninggalkan kantor desa dan pergi untuk mencetak fotonya.
Setelah selesai mereka lembali lagi kekantor Desa itu.
"Ini surat nya mba dan untuk suratnya ada biaya sebesar Rp.20.000, " ucap petugas itu dan menyerah kan selembar kertas tanpa banyak bicara Alicia memberikan selembar uang pecahan Rp.20.000 dan pergi bersama Demian.
Mereka sudah sampai dirumah Wisnu ayahnya Allicia. Mereka duduk disofa bersama Sella dan Gerral sedangkan Wisnu sedang keluar kini uang yang Alicia pegang hanya ada Rp.50.000.
"Ndah belikan rokok nah rokok ku habis, " ucap Demian.
"Tapi uang sisa Rp.50.000 belum beli bensin pulang nanti, " ucap Allicia dan menunjukan selembar uang itu. Demian langsung mengambilnya dan pergi membeli rokok.
Allicia nggak habis fikir terhadap Damian dan sekarang Alicia bingung bagaimana cara membeli bensin untuk pulang.
"Ndah ayo kepantai aku pengen kepantai?" Ajak Demian.
"Uang sisa segitu bensinya nanti nggak cukup kesamarinda kaya apa?" Allicia sangat kesal dengan demian yang seenaknya saja dan tak tahu bagaimana Alicia putar otak.
"Ayo sudah?" Damian menarik Allicia mereka pun kepantai dekat dengan rumah Alicia.
Sesampainya dipantai Allicia hanya duduk disebuah kursi bersama Gerral sedangkan Demian bersama Sella bermain kebetulan dipantai sangat sepi hanya ada mereka saja. Sedari tadi Allicia kesal banget melihat Demian yang nggak bisa ngerti keadaan dan malah semaunya saja.
"Ayo pulang sudah sore nanti kemalaman?" Ajak Allicia.
"Kalau kemalaman kita bermalam aja dirumah papa." jawab Demian santai.
"Sella besok sekolah bapak marah nanti lagian kamu juga bawa Sella dan nggak pamit sama bapak, " ucap Alicia kesal.
Demian pun langsung naik dimotor dan berjalan pulang kesamarinda dengan kecepatan tinggi sepanjang jalan Allicia hanya diam menahan marah.
Sesampainya dirumah Demian dan Allicia mengantar Sella terlebih dahulu karna tadi dijalan hujan mereka basah kuyup.
"Ayo pulang kasian Gerral kedinginan?" ajak Allicia.
"Anj*ng sabar kenapa!" bentak Demian yang membuat Allicia kaget bukan main.
Demian masuk kedalam rumah Troy dan Allicia memilih jalan kaki pulang kerumah Yestie karna saat itu dia lihat Gerral sudah kedinginan dan bajunya basah.
Dirumah Alicia mengganti pakaian Gerral dan dirinya tak lama datang Demian dan langsung mencuci motor.
"Ndah bikin kan kopi atau teh!" teriak Demian.
Allicia yang masih kesal karna ucapan Demian tak menjawab dan hanya pergi berjalan menuju dapur membuat kan segelas coffe moca dan meletakkan disamping demian yang masih sibuk mencuci motor, Allicia kembali masuk kedalam menidurkan Gerral karna jam segini Yestie belum pulang bekerja apa lagi dalam keadaan cuaca hujan maka dipastikan dia akan pulang agak terlambat karna jalanan akan banjir.
Allicia tengkurap dikasurnya dan membenamkan wajahnya dibalik bantal mata Allicia terasa panas ingin sekali dia menangis karna perkataan Demian dan mengingat bagaimana perlakuan Demian akhir-akhir ini, semakin hari sifat Demian semakin terlihat dia tak sebaik seperti pertama Alicia kenal.
Allicia masih terhanyut dalam fikirannya baru ini Allicia mendapat kan perkataan kontor dari seorang pria bahkan bentakan dari seorang pria, tapi entah kenapa Allicia rasanya tak bisa kalau harus berpisah dengan Demian bahkan dia tak berani melawan Demian.
Hari mulai gelap Allicia masih menangis dan tanpa dia sadar Yestie dan Arkan sudah datang mereka mendapati allicia yang sedang menagis dan mereka segera duduk disamping Allicia baru ini Arkan berbicara kepada Allicia karna selama ini hubungan mereka tak baik mengingat Allicia yang tak merestui hubungan Yestie dengan Arkan karna faktor umur dan juga Arkan tak memiliki pekerjaan netap.
"Kamu kenapa cia?" Tanyak yestie lembut.
"Nggak apa ma, " ucap allicia dengan suara parau nya.
"Jangan bohong mama tahu kamu sedang ada masalah cerita sama mama." tanyak Yestie lagi.
Allicia langsung menangis dia tak tahan lagi kali ini dia butuh teman curhat karna dia tak kuat pendam semuanya sendiri.
"Ta...tadi Demian hiks hiks dia marah sama aku pas dirumah papa dia minta kepantai sedangkan uang yang aku bawa pas betul dia marah sama aku gara gara aku bilang pulang nanti kemalaman Demian mau ngajak bermalam hiks hiks tapi aku bilang Sella besok sekolah makanya tadi nggak usah bawa Sella mana belum izin sama bapak terus dia marah kami pulang hujan-hujan sesampainya disini Demian malah ngantar Sella dulu padahal Gerral sudah kedinginan aku minta diantar pulang dia malah ngatain aku anj*ng hiks hiks, " ucap allicia yang sambil menangis.
"Kok bisa seumur hidup mama nggak pernah katain kamu kaya gitu baru ini kah dia bilang kaya gitu?" Suara yestie meninggi.
"Ini sudah kali kedua ma hiks, " kini allicia menunduk. Demian tadi pergi keluar kerumah Troy dia belakangan ini lebih sering kerumah Troy.
"Cia harus fikirin lagi lebih baik sakit sekarang dari pada nanti jangan liat dari wajahnya memang dia tampan tapi kenyataan nya hati nya nggak baik hanya diawal aja dia baik baru berapa minggu dia sudah begini dan ini kalian belum menikah bagaimana jika kaloan menikah nanti?, " ucap Arkan menasehati Allicia dan hanya dibalas anggukan oleh Allicia.
Yestie dan Arkan keluar dan masuk kekamar mereka Allicia masih ditempatnya hatinya masih tak yakin jika harus meninggal kan Demian Allicia terlalu bodoh hingga dia masih bertahan dan membiarkan dirinya mendapatkan tekanan batin.
Bahkan disaat Allicia berfikir ingin meninggal kan Demian dia takut akan mengecewakan papanya dan mempermalukan papa nya, karna selama ini keluarga Allicia selalu dipandang rendah dan hina oleh tetangganya yang ada diDesa kelahirannya semua itu terjadi karna keluarga Allicia bukanlah orang yang berada hidup mereka sangatlah sederhana bahkan bisa dikatakan susah semenjak papanya Allicia pensiun, Allicia takut jika nanti papa nya dan keluarga nya dihujat oleh tetangga nya lagi karna dia gagal menikah dengan Demian, setelah Allicia sudah banyak mempermalukan keluarganya karna pernikahan yang dulu gagal ditambah saat dia hamil Gerral dia tak menikah dan kali ini dia sungguh tak ingin hal itu terjadi lagi sudah cukup dia permalukan orang tuanya lebih baik dia yang merasakan sakit dengan bertahan kepada Demian.
*jangan lupa tinggalkan jejak karna 1 vote dan 1 komentar anda sangat berharga bagi ku😥 dan jangan lupa follow aku 😫 sedih akutu*
KAMU SEDANG MEMBACA
Demian&Allicia
RomantikMungkin ini terdengar sangatlah konyol berkenalan lewat sosial media dan menjalin suatu hubungan meskipun belum pernah bertemu dan terhalang jarak yang jauh Jakarta-Samarinda, tapi inilah kenyataannya. Allicia Putri perempuan yang berusia 21 tahun...