Part 45✔

163 1 0
                                    


Aingkat cerita mereka masuk kedalam dan disuguhi pemandangan berantakan kertas diaman-mana, buku, mainan itu adalah hasil karya anak-anak Allicia mereka duduk diruang tamu yang hanya beralaskan ambal dan juga kasur kecil keluarlah Arkan bertanya tentang mereka bagaimana bisa sampai dipenjara terlihat berbeda Arkan menjadi ramah begitu juga Demian biasa nya merekan hanya saling diam tak banyak bicara aaat Arkan akan mengangkat air dari sumur menuju kamar mandi Demian membantunya pemandangan yang sangat jarang sekali dilihat dan senyum dari Arkan terlihat Wow keajaiban tak lama Maurren pamit akan menjemput Yestie.

Mereka kembali beristirahat sedangkan Arkan juga pergi entah kemana Allicia hanya duduk tiba-tiba Demian memeluknya erat sekali tak biasanya begitu.

"Nggak kangen kah ndah?" Ucap Demian tak biasanya dia bertanya seperti itu.

"Haha apaan sih mandi sana bau tahu kamu pasti nggak pernah mandi kan muka kamu tuh astaga kelihatan tua ya?" Goda Allicia.

***

Semakin hari Demian terlihat sangat berbeda jadi baik dan mereka selalu habiskan waktu bersama memancing disungai bercanda makan bersama hari ini Demian dan Maureen akan membereskan ruangan dilantai atas agar menjadi kamar mereka masing-masing dan dibantu oleh Dian.

Didalam kamar Demian sibuk memgitak atik handphone kecil dan tanpa diduga handphone itu telah disulap menjadi televisi kecil oleh Demian kehidupan mereka sangatlah sederhana makan pun seadanya dan tak mewah suatu malam Demian dan Maurren pergi entah kemana ternyata dia menjual tabung gas milik Demian dan mendapat uang sebesar 90ribu mereka membeli seekor ayam yang sangat kecil karena Demian tiba-tiba ingin makan ayam dan dibakar mereka bersama-sama membakar ayam utu sambil terus tertawa karena melihat ayam yang seperti itik setelah selesai mereka makan bersama Maurren membeli es lilin dan mereka memakan sambil bermain kartu UNO.

Didalam kamar Demian sibuk memgitak atik handphone kecil dan tanpa diduga handphone itu telah disulap menjadi televisi kecil oleh Demian kehidupan mereka sangatlah sederhana makan pun seadanya dan tak mewah suatu malam Demian dan Maurren pergi ent...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Hari kesekian mereka berada disana terlihat sangat berbeda Demian menjadi lebih manja, tak pernah sekali pun marah, dan akan selalu mengajak Allicia jika akan keluar dia seperti tak ingin jauh dari Allicia keluarga mereka pun menjadi lebih baik sering berkumpul bercanda tak seperti biasanya yang sangat dingin.

Ini hari minggu Yestie mengajak Allicia untuk joging pagi distadion lebih tepatnya jalan Maurren bersama Dian dan sudah lebih dahulu jalan sesampainya distadion mereka berkeliling tiba-tiba kepala Allicia sakit dan perutnya sakit penglihatannya agak buram dia terduduk Yestie yang melihat panik dan mengajaknya makan Yestie terus berkata apa Allicia hamil tapi Allicia masi belum berani jujur mereka pun memutuskan untuk pulang.

***

Malam ini Demian dan Allicia akan pindah keMuara badak desa kelahiran Allicia dengan diantar oleh Dian sekalian dia ingin menjemput sang kekasih Maurren yang sudah lebih dahulu berada diMuara badak sepanjang jalan Allicia hanya bersandar sambil memejam kan mata nya terdengar Dian dan Demian tengah ngobrol.

"Aku ada rencana bakal pulang kejakarta, " ucap Demian.

"Allicia kamu bawa?" Tanya Dian.

"Nggak Di, aku nggak bisa bawa dia akhir-akhir ini dia jadi malas sedangkan keluarga ku disana nggak suka dengan sifat seperti itu, " jelas Demian yang mampu membuat dada Allicia sesak memang akhir ini Allicia tak banyak mengerjakan apa-apa semenjak hamil dia lemas sekali tapi Demian malah beranggapan seperti itu dan tak mengerti.

"Jangan begitu bagaimana pun dia selalu ada kalau kamu susah Demian fikir kan lah dia begitu juga pasti ada alasannya karena dia nggak biasanya begitu dan kamu juga nggak bisa tinggalkan dia dengan alasan begini, " ucap Dian lagi.

"Entah lah Di, keluarga ku juga nyuruh aku pulang memang aku akui dia satu-satunya perempuan yang aku ajak susah bahkan dia perempuan yang rela korbankan segalanya dari kejadin kemaren saat kami dipenjara banyak hal yang aku fikirkan tentang dia Di berat sih buat lepas dia tapi aku juga bingung Di."

"Fikirkan baik-baik dulu."

*****

Beberapa hari diMuara badak mereka tinggal bersama Wisnu ayah Allicia bersama Gerral juga minggu pertama Demian belum mendapat kerja bagaimana mau mendapat kerja jika dia bangunnya siang.

Mereka mengisi hari hanya dengan bermain monopoli, kartu UNO entah didalam kamar atau diteras rumah terkadang Demian perbaiki motor Mayrren yang sudah lama mati dan ditangan Demian motor itu bisa kembali berjalan malam ini mereka berada dikamar Gerral sudah tertidur Allicia dan Demian bermain kartu UNO sedari tadi Allicia kalah karena Demian auka sekali bermain curang Demian memeluk perut Allicia.

"Ndah kok makin gede perut kamu?" Tanya Demian sambil memeluk perut Allicia.

"Kamu gila ya mana ada orang hamil perutnya semakin kecil kamu sehat kan?"

"Jadi kamu benar hamil ndah?" Ucap Demian dengan wajah kagetnya.

"Kan kamu sudah aku kasih tahu kaya apa sih, "

"Aku belum siap punya anak besok aku belikan jamu ya?" Deg jantung Allicia terasa dihantam bagaimana bisa dia berkata seperti itu.

Keesokan hari nya Demian kembali seperti semula dia tak kujung mendapat kerja dan tak memiliki rokok dia marah-marah bersamaan Gerral menangis karena takut dengan Demian tiba-tiba Gerral dibawa oleh Demian menuju kamar dan betapa terkejutnya Allicia melihat Gerral mulut nya disumpal oleh ujung selimut dengan cepat Allicia mengambil Gerral dan menggendongnya.

"KAMU MAU BUNUH ANAK KU KAH HAH!" Geram Allicia.

"Aku lagi pusing dia nangis terus, " ucap Demian.

"NGGAK BEGINI CARA KAMU INI ANAK KU CUMA KARENA ROKOK KAMU MAU BUNUH ANAK KU HAH!!!DIMANA OTAK KAMU MAKANYA BANGUN PAGI BIAR ADA REJEKI MASUK!!" Allicia semakin emosi Demian memgambil pakaiannya dan dia masukkan kedalam tas kecil tadinya Allicia habis dari rumah mama nya Bagas yang ada didepan rumah dan Gerral diberi uang.

"Mau kemana kamu!" Ketus Allicia.

"Aku mau kesamarinda saja buat apa disini."

"Oh kaya gini kah cara mu selesaikan masalah."

"Capek aku disini nggak ada pemasukan dan masalah kamu hamil itu kan sama-sama mau kita lakuinnya jadi terserah kamu apakan anak itu."

DEG!!!

Sath kata buat Demian BAJINGAN bagaimana bisa dia berkata seperti itu manusia macam apa dia Alicia semakin emosi hingga tak bisa lagi berkata apa-apa lagi sakit hatinya dan tanpa diduga Gerral yang tadi digendong Allicia memberi Demian uang yang dia pegang dan tingkah Demian langaung berubah drastis manusia itu menjadi baik setelah mengambil uang dari Gerral dia langsung berubah baik kepada Gerral dan mengajak Gerral jalan Allicia yang melihatnya merasa geli bagaimana bisa?

Hari-hari telah mereka lewati dan kini Demian mendapat pekerjaan menjadi supir tetangga Allicia dia akan mengantar Nurul tetangga Allicia itu untuk mengambil sayuran yang dikirim dari sulawesi dan jawa tak hanya itu Allcia dan Demian juga bekerja membantu mengupasdaun bawang dan sayuran lainnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Demian&Allicia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang