14

1.6K 163 47
                                    

Ting

"Kyu" Panggil Seohyun ketika tangannya ditarik keluar lift. "Kenapa kamu membawaku kemari?"

"...."

"Aku masih punya jadwal, jadi tolong kamu antarkan aku kembali"

"...."

"Kyu"

Kyuhyun membuka pintu kediamannya tanpa melepas tangan Seohyun yang hanya bisa pasrah mengikutinya dari belakang.

"Hm?" Pandangan Seohyun terarah pada objek di ruang tengah.

"Apa itu milikku?" Dia menunjuk paket besar berlapiskan pita bercetakkan namanya dengan sangat jelas.

"Hm"

"Aku tidak merasa memesan sesuatu... tapi mungkin aku lupa" Katanya sambil menundukkan kepala. "Terima kasih sudah memberitahuku, aku akan membawanya pulang"

Seohyun mendekati paket tersebut walau dilanda sebuah rasa tidak nyaman. Beribu kali otaknya bekerja lebih keras, namun tetap tidak menemukan solusi akan tanda tanya yang muncul di dalam kepala.

Jika dia tidak memesan apapun. Dan jika itu dari penggemar pun maka harusnya selalu sampai di tangan Leena, manajernya.

Jika kedua hal itu bukan kemungkinan alasan dari jawaban yang dia cari, lantas kenapa bisa ada pada Kyuhyun?

"Sebelum kamu membukanya..." Jemari Seohyun terhenti di udara. "Aku yakin kamu mencium sesuatu"

"Tapi..."

"Aku tidak mau menakutimu, jadi kusarankan lebih baik langsung membuangnya. Aku baru tau paket itu datang dua jam yang lalu atas namamu"

Seohyun menegakkan punggungnya. Dia lalu berbalik dan menatap pria tampan itu dengan sejumlah raut tidak setujunya.

"Kyu"

"Aku yang akan membuangnya jika kamu tidak setuju. Aku membawamu kemari hanya agar kamu tau bahwa 'sampah itu' ditujukan untukmu"

Dilanda terpaan tajam berlandaskan aura dingin darinya, hanya mampu membuat Seohyun tertunduk seakan merasa bahwa dialah yang salah.

"Sejak kapan?" Tanya pemilik dada bidang yang tiba tiba sudah berada sangat dekat dengannya.

"Ne?"

"Sejak kapan... kamu mulai menerima hal seperti ini?"

"Mungkin mereka salah mengirimkannya. Ada beberapa orang yang punya nama sepertiku"

"Alasanmu terdengar sangat bodoh"

"Aku yang akan bertanggung jawab. Jadi kamu bisa membiarkannya saja"

"Seohyun, kamu mendengar apa yang kukatakan?"

"Lain kali jika hal seperti ini datang lagi, tolong hubungi aku. Aku akan membawanya jadi bau itu tidak akan menyebar dan menganggumu"

Ketika Seohyun kembali membelakangi, sebuah hentakan keras membuat punggungnya menghantam dinding.

"SEJAK KAPAN?!"

Wanita cantik itu terhenyak kaget sampai bibirnya ikut bergetar. "Kyu..."

"Jangan coba mengalihkanku!"

"Akh.." Seohyun meringis menahan sakit pada kedua bahunya yang dicengkram kuat.

"Tolong jawab, sejak kapan kamu menerima paket seperti itu?"

"Satu... tahun yang lalu" Jawabnya lemah sembari memandang sendu ke arah lain. "Tapi itu hal yang wajar, tidak semua orang menyukaiku, aku tau itu. Jadi..."

TacendaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang