"Oh ya ampun, kau yang membuatnya?"
"Hm" Seohyun tersenyum. "Kuharap kalian suka"
"Ya ampun, kau baik sekali" Ucapnya sebelum mengambil satu gigitan dari kue bertekstur lembut tersebut. "Wah, ini sangat enak"
"Terima kasih. Maaf jika bungkusnya tidak rapi, aku kurang lihai membungkus makanan"
"Siapa yang peduli pada bagian luar jika dalamnya jauh sangat enak. Aku tidak percaya di tengah kesibukanmu kau masih sempat memasak"
"Aku melakukannya hanya diwaktu luang. Dan kebetulan kemarin aku tidak punya jadwal"
"Ini, aku sudah menyiapkannya. Wait, is that..." Salah seorang satu lagi menemukan objek yang menangkap matanya. "Aku boleh mencobanya?"
"Tentu saja, Seohyun membawakannya untuk kita"
"Benarkah? Terima kasih banyak"
"Masih ada dua kotak lagi disana. Kau bisa membagikannya pada yang lain"
"Neee. Kau memang yang terbaik, Seohyun-ah"
Tawa girang penuh rasa gembira itu membuat Seohyun ikut merangkai senyum pada wajah cantiknya.
"Baik, kita akan mulai menatap rambutmu"
"Ne"
"Boleh aku tau ceritanya tentang apa?" Tanya wanita berseragam rapi yang mulai menyisir dan menjepit rambut Seohyun.
"Umm... ceritanya mengambil dari sudut pandang yang berbeda. Dimana orang orang yang berlaku jahat sebenarnya tidak mempunyai niat yang sama kecuali itu memang cara mereka menolong orang lain"
"Wait, so a villain... is the main character, and you play as that villain?"
"Kind of"
"That sounds interesting. I'm sure I'm gonna fall for that drama"
"Terima kasih"
"Ada sesuatu yang kau lakukan demi memerankannya?"
"Beberapa hal, tapi hanya satu yang baru kupelajari"
"What is it?"
"Riding horse, even I'm already familiar with that. But my skill is really underrated"
"You'll be good with just a little time. I hope"
Seohyun tersenyum mendengar candaannya. "Iya, semoga saja"
"Istirahatlah jika kau merasa lelah. Jangan memaksakan diri"
"I hope I can"
"Someone said that a lot of people struggle with sleep because sleep requires peace"
"Hm, I felt that" Sahut Seohyun sembari memandangi pantulan wajahnya yang sudah berubah sendu. "... Every night"
*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*
KAMU SEDANG MEMBACA
Tacenda
RomanceSegala hal berubah sejak saat itu. Meski hati berteriak akan kerinduan, kenyataan selalu hadir dan menghantam dengan sangat keras. Membuat satu hati tersiksa dan satu hati lagi menyimpan kebencian akan apa yang telah terjadi, meski telah dihadapkan...