Tak henti hentinya ujung telunjuk Seohyun menyentuh bibir, hidung, pipi, dagu, bahkan kelopak mata berhiaskan bulu mata panjang itu secara bergantian layaknya perputaran waktu.
Tubuhnya yang akhir akhir ini sering pegal meski hanya melakukan aktifitas ringan, sekarang terasa jauh lebih baik hanya karena kebersamaannya dengan pria tampan yang saat ini memeluknya begitu erat.
Kehangatan dibalik selimut tak bisa dibandingkan dengan kehangatan yang mereka dapatkan dari memeluk satu sama lain. Terlebih Seohyun yang tubuhnya jauh lebih kecil menjadi sangat leluasa menggerakkan diri di dalamnya.
"Eh"
Baru saja Seohyun mendudukkan diri pada tepi tempat tidur, nyatanya seseorang segera menahannya dari belakang.
Terlihat kaki panjang pada kedua sisi tubuhnya yang diikuti tekanan pada bahu ketika sebuah dagu menumpu disana.
"Sejak kapan kamu bangun?" Tanya Seohyun sembari mengusap telapak tangan berukuran dua kali besar miliknya itu.
"Two hours ago"
"Selama itu? Kenapa dari tadi diam saja? Kupikir kamu sungguh masih tidur"
"Cause I enjoyed that and I won't let it end fast. Besides..." Kyuhyun menarik dagu itu agar mendongak kearahnya. "You look so much more beautiful right now"
"Biasanya tidak?"
Pria pemilik tahi lalat dibawah mata kanan itu menyunggingkan senyum tipis lantaran wanitanya yang terlihat penuh harap.
"Tidak"
Seohyun menunduk segera setelah rasa percaya dirinya hilang, namun tak sampai dua detik berikutnya sesuatu yang lembut menekan pipinya dari samping.
"Your belly's hurt?" Kyuhyun mengerutkan kening saat wanita cantik itu memindahkan telapak tangannya ke bagian perut.
"...."
"Hungry?"
"Jika iya apa kamu mau memasak untukku?"
"While all we have to do is just going to the lower floors to get breakfast?"
"The staff gave me many ingredients yesterday"
"...."
"But It's okay if, you don't want to"
"I do" Sahut pria tampan itu dengan ekspresi datar yang tersembunyi dibalik bayang bayang tatapan teduhnya. "... But you have to force me first"
Seohyun yang awalnya akan bertanya, segera mengerti ketika dagunya terdorong keatas lalu bibir mereka pun menyatu kembali.
Pertemuan penuh kelembutan dan hangat membuat sepasang kelopak mata pada sisi wanita itu menutup hingga dapat menyalurkan perasaannya yang berpadu dengan sang pria dalam lumatan mereka.
*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*
"Thanks for getting back to me" Kyuhyun melingkari pinggang wanitanya yang tengah berdiri menghadap bentangan laut biru yang ada diluar kaca kamar hotel.
"Tapi... tadi malam aku tidak mengatakan apapun"
"I'll get you to say it without giving a trick anymore"
Tatapan tulusnya segera menghangat setelah mendengar penuturan dari pria yang saat ini memantul di tengah tengah pupil hitam matanya.
Cup
Seohyun tersenyum merona setelah memberi kecupan yang segera disembunyikannya kebalik dada bidang itu.
"You eat a lot. No wonder it scolded me yesterday by saying your size's increased"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tacenda
RomanceSegala hal berubah sejak saat itu. Meski hati berteriak akan kerinduan, kenyataan selalu hadir dan menghantam dengan sangat keras. Membuat satu hati tersiksa dan satu hati lagi menyimpan kebencian akan apa yang telah terjadi, meski telah dihadapkan...