Special Part 1

3.2K 165 32
                                    

Setiap detik, menit, jam, hari, bahkan bulan, segalanya dilewati dengan penuh kenangan tak terlupakan layaknya air terjun yang tanpa akhir mengalirkan kebahagiaan ke dalam setiap nafas yang dihirup.

Ada kalanya seseorang harus mengarungi lautan penuh bahaya yang mendatangkan penderitaan seolah memaksa orang itu untuk menyerah, namun begitu berhasil melewatinya segala hal akan tergantikan dengan menginjakkan kaki pada pulau impian bertahtakan mimpi mimpi yang ada pada relung hati selama ini.

Semuanya terwujud dengan proses yang sangat indah sehingga membuat rasa syukur tak pernah putus setiap kali memandang kedua malakait kecil yang sekarang telah berumur empat bulan.

Waktu berlalu cepat dan menjadi semakin sempurna sebab tidak ada lagi yang dapat memisahkannya dengan sosok wanita yang saat ini memunggungi dari arah tempat tidur bayi yang sengaja ditempatkan di dalam kamar utama berukuran besar yang tentunya adalah kamar dari pemilik rumah tersebut. Miliknya dan milik sang istri.

Jauh dibalik dada bidang itu selalu saja terasa bulir bulir kehangatan setiap kali mengingat bahwa Seohyun seutuhnya telah menjadi miliknya seorang. Juga ibu dari putra dan putrinya yang saat ini terlihat sangat lahap menyesap asi dengan mata tertutup begitu Kyuhyun berdiri disamping mereka.

"You could have asked my help. Just woke me up"

Seohyun tersenyum dan menyahut dengan nada pelan. "Kamu pasti kelelahan, setelah dari kantor kemarin kamu juga harus melakukan rekaman untuk acara tv"

Kantor dan stasiun TV, keduanya menjadi rutinitas bagi Kyuhyun selain di akhir pekan. Persis seperti yang dikatakannya dulu terhadap seseorang, saat ini dia menjalani dua sisi sekaligus yang membuatnya hampir tidak pernah punya waktu bersama keluarga kecilnya di rumah.

"Kupikir aku akan minta pada mereka untuk memindah semua jadwalku ke akhir pekan. Setidaknya acara tv atau rekaman lainnya tidak memakan banyak waktu jadi dihari kerja aku dapat pulang lebih cepat"

"Aku berkata seperti tadi bukan untuk membuat kamu malah mengorbankan hari liburmu, Kyu. Kamu akan sangat kelelahan"

"Lelah tidak akan terasa jika kita menikmatinya"

Seohyun tertegun. "Kamu..."

"I'm not regretting anything" Potong Kyuhyun sebelum raut wajah istrinya semakin sedih.

"... Doing this just until my contract's over. Rather than thinking this is as a job, it's more like a hobby for me. Even though I don't join the grub anymore, I'm still active as a soloist until the end. So get rid of that face already"

Jika boleh jujur, tentu Seohyun akan mengakui jika dia masih merasa berat bahwa karenanya lah Kyuhyun melepas sebuah impian yang telah diraihnya dengan penuh keringat dan pengorbanan.

"Kubilang jangan memasang wajah itu padaku" Kyuhyun pada akhirnya tergerak mengusap wajah sendu itu. "Kamu hanya akan membuatku ingin memelukmu sepanjang hari"

"Maaf"

"Dengar, aku sangat baik baik saja terlebih peranku sekarang ada dua dan salah satunya harus menghasilkan banyak uang untuk keluargaku sendiri"

"Rasanya sedikit aneh mendengar hal itu dari kamu sebab dari dulu kamu sudah sangat ka..."

Cup
Kyuhyun mengusap bibir pink itu setelah memberinya kecupan.

"Tolong jangan hancurkan suasana dengan fakta. Hal yang masih aku pikirkan hingga sekarang adalah saat dimana aku harus mengeluarkan cukup banyak uang untuk mengganti sepeda motor yang kuhancurkan saat itu"

"Kudengar itu dulunya milik kakek kamu" Sahut wanita cantik itu dengan senyumnya yang telah kembali.

"Harga motor besar itu sebenarnya sangat terjangkau namun Ketua menghargai setiap kenangan mereka dengan nominal yang terlalu banyak. Dia wanita tua yang sangat picik"

TacendaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang