JDAR!
Langit malam yang gelap dan basah itu berhiaskan cahaya kilat diiringi bunyi petir menggelegar di seluruh penjuru kota.
Tak terusik dengan segala pergerakan diluar sana, seorang pria berdiri dibalik dinding kaca pada suatu hunian mewah di salah satu lantai gedung yang terbilang masih baru.
~~~*~~~
"Wait"
Sepasang lengan kekar mengitari pinggang wanita yang tak sampai lima langkah menjauh dari mobil yang baru mengantarkannya pulang.
"Apa ada yang tertinggal?"
"There's something I wanna tell you"
Kyuhyun memutar tubuh itu untuk menghadapnya. Dia memberi genggaman erat serta usapan hangat pada punggung tangan milik wanita cantik yang kedua pipinya sekarang merona akibat sentuhan lembut tersebut.
"Bisakah... kita memulai semuanya kembali?"
Pertanyaan yang tidak disangka sangka akan keluar, membuat kedua pupil hitam itu melebar sempurna.
Tidak ingin membuat pemberi pernyataan menunggu, pemilik bibir pink itu pun menggumamkan sebuah panggilan kecil yang membuat hati lawan bicaranya tergelitik.
"Kyu"
Kyuhyun segera menarik pinggangnya dan menghapus jarak diantara tubuh mereka.
"Kali ini akan kubuat kamu senyaman mungkin, aku janji. Jadi tolong berikan aku kesempatan untuk bersamamu lagi"
Setiap kali muncul perkataan yang menyinggung entah itu masa lalu mereka maupun perasaan Seohyun terhadapnya. Selalu muncul bulir air mata yang ikut menampar Kyuhyun saat itu juga, membuat hatinya ikut meraung dalam kepedihan.
"Aku tidak bisa..." Jawab wanita cantik itu sambil terisak. "Aku... sungguh tidak bisa"
Bibir bergetarnya terus menyuarakan kata tidak bisa hingga muncul sebuah permintaan maaf.
"Maafkan aku..."
Dan begitulah penutup pembicaraan mereka sebelum sang wanita bergegas masuk ke dalam lobi gedung tempat tinggalnya.
Menyisakan si pria yang menanggung pupusnya harapan setelah mencurahkan isi hatinya.
~~~*~~~
Kyuhyun mengepalkan tangan tak terima karena otaknya yang terus memutar kejadian beberapa hari yang lalu tanpa mau berhenti.
Mengulangnya lagi dan lagi hingga nafasnya sudah menimbulkan lapisan uap yang menempel pada dinding kaca dihadapannya.
"Oh, kalian semua sudah disini" Siwon ikut bergabung di atas sofa.
"Kau terlambat"
"Ada urusan sebelum kemari"
"Business?"
"You can say that"
"Yak" Shindong menepuk bahunya "Jadi kau sungguh akan meneruskan perusahaan ayahmu?"
"Mau bagaimana lagi? Aku anak tertua. Adikku juga sebentar lagi akan menikah dan ikut suaminya"
"Apa artinya kita akan mengadakan pesta perpisahan?"
"Hyung, masih banyak waktu. Aku sudah membuat kesepakatan jika selagi masih aktif aku tetap akan fokus dengan grub kita"
"Dia mau mengerti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tacenda
RomanceSegala hal berubah sejak saat itu. Meski hati berteriak akan kerinduan, kenyataan selalu hadir dan menghantam dengan sangat keras. Membuat satu hati tersiksa dan satu hati lagi menyimpan kebencian akan apa yang telah terjadi, meski telah dihadapkan...