Tidak percaya, kaget, marah, kecewa, menyesal, bahkan hancur. Semuanya bercampur menjadi satu bentuk emosi. Kesakitan.
Kyuhyun tidak sekalipun pernah menyangka jika ternyata orang tuanya, terlebih Elena, ibunya, dapat berbuat sejauh itu.
Sejauh pemikirannya yang masih dapat menghargai peran mereka sebagai seorang putra, saat ini dilanda sebuah dilema yang begitu menyakitkan.
PLAK!!
"JANGAN GANGGU PUTRAKU, DASAR WANITA TIDAK TAU DIRI!!"
Pada akhirnya kebenaran terungkap dan satu satunya hal yang dapat dia lakukan saat ini hanyalah menghembuskan nafas berat kala hatinya disesakkan oleh sebuah fakta.
Fakta yang menyeret wanita yang dia cintai hingga disakiti dengan sangat tidak layak oleh ibunya sendiri.
"... tiba tiba saja kau muncul dan berani menjalin hubungan yang tidak pantas dengannya!"
"Tolong nyonya... Ini sangat sakit..."
"DIAM!!"
Dikala kebahagiaan mereka hampir terwujud seutuhnya hanya dengan satu jawaban dari bibir itu, namun kehancuran malah datang ketika penolakan sekaligus akhir terjadi dalam hubungan mereka dengan dibubuhi alasan tidak masuk akal.
"Tolong... jangan lakukan apapun terhadapnya. Dia menjalani impiannya saat ini"
Jika memang Seohyun tidak pernah serius sejak awal bahkan mencintainya pun tidak, lantas wanita itu tidak akan berkorban sebanyak ini hanya demi kebahagiaan Kyuhyun seorang.
"Akh..."
"KAU MENCOBA MENJEBAK DAN MEMANFAATKANNYA, DASAR WANITA JALANG!!"
Diancam, ditampar, bahkan ditekan dengan sejumlah kata kata tak berperasaan. Seohyun menyembunyikan semuanya seolah memang keputusan saat itu mutlak dari hatinya sendiri.
"Aakh... Nyonya tolong... saya tidak bisa... bernafas..."
"Kuberi waktu satu minggu, jika kau tidak mengakhirinya, aku sungguh akan mempertemukanmu dengan..."
"Hentikan"
Segera setelah dia berkata begitu, layar tv di hadapan mereka pun mati oleh seorang pria yang memegang remote di pojok ruangan.
"Seperti yang sudah kubilang. Rekaman ini menyimpan nilai yang terlampau banyaknya jika di-uangkan. Hanya saja aku tidak akan seburuk itu menghancurkan hidup seseorang, terlebih ada ibumu dan Seohyun-ssi di dalam sana"
Kyuhyun diam tidak menjawab. Selain anggota tubuh yang tak bergerak, jantung bahkan darahnya pun serasa berhenti mengalir setelah didepak sebuah kenyatan yang terlalu nyata dan menyakitkan.
"Tuan Shin yang memberikannya padamu?"
"Iya, di suratnya tertulis jika dia merasa kau masih marah padanya jadi dia mengirimkannya padaku"
"Dia disini?"
"Dia sudah pergi"
"Pergi?"
"Bukankah sudah kukatakan ibumu pernah mengancamnya jika panti asuhan yang disalurkan olehnya dana akan terkena imbas saat dia memberitahumu"
"... Kudengar karena dia juga sudah tua dan tubuhnya pun rentan, dia memutuskan untuk pindah dan memberikan kewajibannya pada panti itu ke orang lain"
Kyuhyun nampak terpukul, entah karena pria tua yang dia ceritakan atau tentang fakta kekerasan dari sang ibu.
"Kau baik baik saja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tacenda
RomanceSegala hal berubah sejak saat itu. Meski hati berteriak akan kerinduan, kenyataan selalu hadir dan menghantam dengan sangat keras. Membuat satu hati tersiksa dan satu hati lagi menyimpan kebencian akan apa yang telah terjadi, meski telah dihadapkan...