24

1.8K 154 49
                                    

Seseorang menyunggingkan senyum sembari memoleskan riasan terhadap wanita cantik di depannya.

Seseorang menyunggingkan senyum sembari memoleskan riasan terhadap wanita cantik di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa... ada sesuatu?"

"Entahlah, aku juga tidak tau tapi melihatmu saat ini membuatku ingin tersenyum saja" Jawab penata rias itu dengan ramah.

"Kenapa begitu?"

"Aku seperti merasa jika ini pertama kalinya kita bertemu. Aneh bukan? Padahal aku sudah bekerja selama hampir satu tahun sebagai penata riasmu dan... baru kali ini aku melihatmu sebagai dirimu"

Wanita berkepala empat itu meneruskan perkataannya yang tanpa dia sadari telah merambat hingga menyentuh sisi rapuh dari lawan bicaranya.

"Jangan salahkan aku berkata begitu karena pekerjaanku membuatku dapat menatap berbagai pasang mata secara dekat dan jelas. Dari situ aku belajar jika ada berbagai perspektif dan salah satunya adalah mereka yang mencoba terlihat baik baik saja meskipun di dalamnya malah hancur, dan makin hancur setiap detiknya"

Lagi dan lagi, Seohyun mencoba menguatkan diri jika memang kerapuhannya kembali bergetar maka dia dapat menghalau rasa sakitnya semakin bertambah.

Namun, meski digetarkan oleh suatu fakta yang dia dengar pun, Seohyun tak merasakan apa apa. Seakan hatinya yang telah hancur dengan setiap potongannya yang bertebaran dalam kerapuhan menjadi pulih secara perlahan.

"Jika kau tidak keberatan, aku boleh tau apa yang membuat sosok yang selama ini tersembunyi kembali muncul dan berada di tempat yang seharusnya? Matamu memberi kesan jika apa yang kau inginkan selama ini akhirnya terwujud"

Seohyun sedikit menunduk lalu menjawab. "Seseorang"

"Laki laki?"

"... Iya"

"Orang yang sama yang telah memberimu alasan untuk menyembunyikan hatimu, atau..."

"Iya" Seohyun mengangkat wajahnya sambil tersenyum tipis. "Dia orang yang sama, dan seterusnya pun akan begitu"

Penata rias itu pun ikut tersenyum. "Kau sangat mencintainya rupanya"

"... Iya"

"Kalau begitu kudoakan jika semuanya akan menjadi jauh lebih baik lagi dan kalian pun akan selalu bahagia"

"Terima kasih"

Seohyun menjawab dengan hati yang kembali bertanya tanya. Apa semua sungguh akan baik baik saja disaat ketidakpastian masih menyelubungi mereka layaknya sebuah kurungan.

Masih ada hal diluar sana yang hingga saat ini terus menggerogotinya dalam bayang bayang, menutut sesuatu yang mustahil untuk dapat dilakukan. Melepaskan seseorang.

"Selesai, aku akan keluar agar kau bisa ganti baju"

"Ne, terima kasih"

"Oh" Seorang pria berbadan tunggi besar berdiri tepat di depan pintu yang baru dibuka. "Kau sudah bangun, tadi kulihat kau tertidur di atas kursi disana. Pasti sangat lelah mengikuti sepupumu bekerja"

TacendaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang