27

1.6K 166 64
                                    

Segala hal terjadi dibalik pohon rindang tersebut. Hidupnya, hatinya, sumber nafasnya, sekarang tidak lagi merasakan sesak akibat kehilangan.

Meski jauh di dalam sana dirinya tetap meronta untuk dapat menggenggam tangan itu kembali, kedua kakinya memutuskan untuk tetap berada di tempat dengan tatapan mata yang tak beralih sedikitpun dari objek paling berarti dalam hidupnya.

Bersalah, menyesal, rindu, sudah pasti dirasakan. Tapi bukan karena itu Kyuhyun memilih untuk menatap dari kejauhan dibalik bayang bayang pohon besar yang menutupinya.

Melainkan karena Leena, manajer dari sosok anggun di tengah hamparan bunga itu, mengatakan hal yang membuatnya makin terpukul. Kyuhyun telah gagal untuk memberi kebahagiaan terhadap wanitanya seperti yang selama ini selalu ditujukkan Seohyun dalam setiap sikapnya.

~~~*~~~

"Aku mengajaknya pergi bukan tanpa alasan. Dokter yang menanganinya bilang jika hasil pemeriksaannya menunjukkan gejala depresi. Meskipun hal itu sudah bukan rahasia umum lagi di kalangan selebriti mengingat mereka harus selalu tersenyum meski hati terbacik cabik, tapi Seohyun berbeda"

"Sumber kesakitannya bukan dari  haters atau semacamnya melainkan dari hal pribadi yang terlalu menekannya hingga tak memberi nafas sedikitpun. Seohyun sudah sangat menderita ditambah kau dan keluargamu yang terlampau kejam padanya"

"Dia disini pun karena dia menolak pengobatan secara langsung dan memilih opsi kedua dari dokter untuk pergi sesaat dari lingkungan yang berdampak sangat buruk bagi kondisinya saat ini"

"Kondisi apa? Dia sakit apa lagi?"

"Meskipun kau berhak tau, aku tetap tidak punya hak memberi tahumu selain dari Seohyun sendiri"

"Kalau begitu dimana hakku untuk mengetahuinya jika kau saja tidak mau memberitahuku?" Tanya pria tampan itu dengan sinis. "Jangan membuatku semakin muak akan omong kosong dari semua orang"

"Lihat akibat atas perbuatanmu! Saat itu sudah kubilang kau hanya akan menghancurkannya dan sekarang itu terbukti. Meski Seohyun nampak tenang tapi tidak satupun orang tau apa yang sedang dia pikirkan terlebih ketika melihatmu. Aku tidak mau tiba tiba menemukan jasadnya bersimbah darah dengan tangan yang memegang pisau, atau mungkin tubuhnya tergantung tidak bernyawa di tengah ruangan"

"Aku selalu mengusahakan untuk datang kemari bahkan menginap menemaninya hanya untuk berjaga jaga. Seohyun sangat perlu ketenangan dari segala hal yang menerpa hidupnya jadi kumohon kau untuk berhenti ikut campur dengan menampakkan wajahmu di hadapannya"

Leena mundur perlahan dan membalik tubuhnya sambil melanjutkan perkataan.

"... Tolong jangan buat hatinya semakin hancur. Jika memang kau mencintainya maka kau tau untuk segera melepasnya. Biarkan dia bahagia dengan hidup dan masa depan yang harus ditanggungnya seorang diri"

~~~*~~~

Kyuhyun menengadahkan kepala tepat saat hembusan angin menggerakkan bulu mata panjangnya pada sepasang kelopak yang menutup.

Kata kata Leena membuatnya mencerca diri sendiri dengan berbagai umpatan karena otaknya yang tiba tiba sulit diajak bekerja sama untuk menemukan jalan terbaik demi kondisi yang sekarang dihadapi.

Akibat terlalu fokus, meski telah menemukan wanitanya saat ini, Kyuhyun tetap tidak sepenuhnya puas sebelum semuanya dalam genggaman.

Sebelum Seohyun dan dirinya bersama lagi, Kyuhyun tetaplah sebuah raga yang jiwa di dalamnya meronta akan sebuah kehidupan dari satu satunya orang yang dia harapkan.

TacendaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang